Author POV
Hari ini pameran kembali dilangsungkan, seperti biasa Sungjin pasti hadir. Namun tidak dengan namja yang Emma tunggu. Sampai acara selesai dan lukisan Emma ludes terjual namja itu tak kunjung muncul.
"Mau makan dulu?"
Emma hanya mengangguk dengan tawaran Sungjin walau dirinya merasa lelah dan sedikit pusing.
"Kau tak apa? Kau terlihat pucat, kita pulang saja ya?"
Emma tau Sungjin saat ingin makan dengannya, jadi dia tak mau membuat Sungjin kecewa belum lagi dia sudah banyak membantu Emma.
"Ani oppa, aku lapar~~ Ayo cepat."Emma menarik lengan Sungjin menuju parkir dan berjalan mundur tanpa tau ada sosok yang berjalan ke arahnya.
*Bugh.
"Apa sulit berjalan biasa saja huh? Kenapa harus berjalan berisik seperti anak kecil seperti itu? Bagaimana kalau tadi yang kau tabrak tiang atau kendaraan melintas huh?"
Emma sudah tak tahan, saat dia begitu rindu dengan namja di depannya tapi yang dia dapatkan hanya omelan.
"Hiks.. hiks.."
Dojun terkejut saat bahu Emma bergetar. Apa dia terlalu galak tadi? Rasanya tidak.
"Ya! Kenapa malah menangis? Astaga.."
Dojun mengusak wajahnya kasar dan menggendong Emma layaknya putri. Sungjin yang melihat drama di depan matanya hanya bisa menahan perasaannya dan tetap tersenyum mengikutin Dojun.
"Kau bawa mobil kan?"
"Ne hyung. Itu... Mobilku."
"Ya sudah pakai mobilmu saja, kita makan."
Sepanjang perjalanan hanya hening, Emma duduk sendiri di belakang dan Dojun menyetir di temani Sungjin di sebelahnya.
"Mau makan apa?"
Tidak ada yg menjawab, Sungjin pun seolah tuli.
*Kitttt
"Kalau tak ada yang berbicara kita dia sama di sini sampai besok. Mau makan dimana?"
"Aku bebas saja hyung. Emma-ya mau makan apa hem?"
Emma menoleh karena Sungjin yang bertanya.
"Tempat biasa saja oppa, sudah lama kita tidak kesana."
"Arraseo." Sungjin menyempatkan berbalik dan mengusak kepala Emma. Membuat namja di sebelahnya hangus terbakar.
"Tadi kita kemana tuan dan nyonya? Biar supirmu ini mengantarkan anda." Ucapnya sarkas.
"Ke restauran sushi di dua blok di depan hyung."
"Hem" Dojun segera menancap gas menuju restauran yang dimaksud. Mereka masuk dan mencari tempat duduk.
Tepat 10 menit setelahnya, masuk yeoja dengan paras cantik dan tubuh molek.
"Oppa~~ apa sudah lama menunggu?"
Yeoja itu duduk dan bergelayut di tangan Dojun membuat 2 orang di sebrangnya melihat dengan pandangan aneh.
"Jihyo noona? Kenapa bisa disini?"
"Aku? Tentu oppa mengajakku katanya dia mau makan sushi jadi dia mengirimiku alamat. Apa aku mengganggu kencanmu Sungjin-ah?"
"A-ani noona. Aku sedang tidak kencan, ini hoobae ku."
Sungjin tergugup saat dikatakan tengah berkencan sedangkan Emma masih menundukkan wajahnya menahan airmata yang mencoba menerobos keluar.
"Dan siapa kekasih Sungjin ini?"
Emma yang merasa di tunjung mengangkat wajahnya dan mengulas senyum terpaksa. Matanya menatap rangkulan erat di lengan Dojun.
"Aku Kim Emma unnie. Salam kenal, aku junior Sungjin oppa di kampus."
"Ahh manisnya, bukan begitu oppa? Kenalkan, aku Jihyo. Aku kekasih Dojun oppa."
Jihyo semakin mengeratkan pelukannya dan Dojun hanya mendengus pasrah.
"Oppa aku tak selera makan, bisa antar aku pulang? Rasanya aku tak enak badan." Keluh Emma dengan wajah pucat.
"Ommo, sejak kapan wajahmu sepucat ini? Ayo pulang. Hyung aku akan mengantar Emma."
Sungjin menggendong Emma di punggungnya dan menjadi pusat perhatian seluruh restauran, Emma hanya bisa menyembunyikan wajahnya di punggung Sungjin, mau bagaimana lagi? Kakinya serasa tak kuat menapak setelah melihat pemandangan tadi.
"Tungg.. Sungjin!"
*Grep
"Mau kemana oppa?"
"Lepaskan aku jalang! Atau kau akan tau akibatnya nanti."
Dengan cepat wanita itu melepaskan tangannya.
"Santai saja oppa, sekarang kau merasakan apa yang aku rasakan saat kau membawa Mijin pergi di makan malam kita dulu kan?"
Jihyo bangun dan meninggalkan lelaki yang tengah terbakar itu. Andai ini bukan di publik maka meja itu pasti sudah hancur lebur.
......
Sungjin membawa Emma ke dokter, dan dia sedang stress saja jadi imun tubuhnya sedang tidak baik dan terserang flu.
"Ya ampun, tuan putri sakit flu? Oh my god." Ledek Sungjin yang di hadiahi cubitan Emma.
"Yak!! Appo." Akhirnya Emma bisa tertawa sedikit setelah melihat ekspresi Sungjin.
Sungjin yang melihat itu terlihat tersenyum lega.
"Gomawo oppa."
"Ani... Oppa yang harusnya berterima kasih padamu. Jangan bersedih lagi okey? Oppa akan ada selalu untukmu."
Sungjin mengecup kening Emma. Entah kenapa Emma merasa setengah hatinya yang membeku akibat perlakuan Dojun kembali menghangat sedikit demi sedikit akibat prilaku manis Sungjin.
.......
"Mau sampai sejauh mana kau melakukannya huh? Tidak puas membuat yeoja tak bersalah menangis huh?" Dojun terlihat emosi dengan namja di depannya.
"Lalu hyung sendiri? Berapa yeoja yg kau buat menangis huh? Sampai dia juga kau buat menangis pada akhirnya kan?" Senyuman sini itu kembali muncul di sudut bibir namja itu.
"Ini ganjaran setimpal untukmu hyung, atas semua dosa yang kau lakukan dan ini belum seberapa karena aku tak akan melepaskanmu."
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] You Know I Love You || Dojoon The Rose
FanfictionBila kau tau apa yang aku rasakan, kenapa kau malah mengabaikannya. Apa hebatnya membohongi perasaanmu sendiri? - E Aku tau semuanya tapi kau tak tau apapun - D