The Young Marriage with Renjun

6

Semenjak bersama dengan Eunji, Renjun menjadi lebih sering tertawa. Dia sangat menikmati momen-momen kecilnya bersama Eunji. Dan tak terasa 1 minggu sudah pernikahan mereka.

Banyak yang berubah selama 1 minggu ini dalam diri Renjun. Dimana saat dia terbangun di pagi hari, dia akan langsung melihat Eunji disampingnya dengan wajah polos Eunji tanpa make up dan sedikit bengkak, itu menurut Renjun sangat lucu. Dimana yang dulunya dunia Renjun yang penuh kesendirian, sekarang dunianya penuh dengan gaduh karena ulah ceroboh Eunji, itu sangat merepotkan karena Renjun yang harus membersihkannya jika Eunji berulah, dia seperti tinggal bersama dengan anak TK. Namun Renjun sangat menikmatinya, dia menikmati waktunya bersama Eunji, ini adalah kebahagiaannya namun Renjun tak bisa menunjukkannya. Bahkan Eunjipun tak pernah sadar akan perasaan Renjun padanya. Sudahlah, itu tidak penting bagi Renjun, yang penting untuk saat ini Eunji adalah miliknya. Dan akan tetap menjadi miliknya.

Seperti saat ini, Renjun sibuk mengurus file untuk kuliah serta pekerjaannya dan Eunji hanya memandangi Renjun disudut ranjang. Renjun akan berkuliah sekaligus memegang perusahaan ayahnya yang ada di Seoul. Sedangkan Eunji, dia tidak berniat untuk kuliah, Eunji hanya akan belajar menjadi istri yang baik yang bisa melayani suaminya, Eunji mengikuti les memasakan dan lebih banyak meluangkan waktunya untuk menulis dan fotografi untuk hobinya. Dulu, sebelum Eunji menikah dan masih SMA, dia ingin suatu saat nanti berkuliah mengambil jurusan seni dan bekerja sebagai penulis atau fotografer , dia mencintai kedua-duanya. Namun, setelah dia menikah, dia harus kubur impian itu dalam-dalam. Tak apa, Renjun yang saat ini penting baginya, Eunji harus menjaga walaupun untuk saat ini terbalik Renjun yang menjaga Eunji karena Eunji sangat ceroboh, Tapi Eunji akan selalu berusaha, jika impiannya untuk menjadi fotografer dan penulis tidak terwujud, dia bisa mewujudkan impiannya yang lain, yaitu menjadi seorang istri yang baik.

Walaupun pernikahan ini paksaan karena perjodohan, walaupun Eunji merelakan masa-masa mudanya, dia sudah mulai terbiasa dengan keberadaan Renjun disisinya, toh Renjun tak pernah mengekang dirinya atau siapapun. malah Renjun menyuruh Eunji berkuliah juga sama seperti dirinya, Eunji saja yang tak berniat untuk kuliah.

Eunji meyakini kata ibunya . bahwa cinta bisa tumbuh kapan saja, dia yakin bahwa itu akan tumbuh diantara pernikahannya dengan Renjun.

"Apa kau sudah selesai?" tanya Eunji melihat Renjun menutup map filenya. Dia memegang pelipisnya.

Menjadi pemegang salah satu perusahaan besar di Seoul? Tentu itu bukan hal mudah bagi seorang remaja berusia 18 tahun seperti Renjun.

Eunji membawakan Renjun coklat panas untuk sekedar mengusir rasa pusing dikepala Renjun.

Tak ada sahutan apapun dari Renjun, dia masih berkutat dengan coklat dan beralih dari file untuk membuka laptopnya.
Eunji hanya mengawasinya dari atas ranjang.

"Kau tidur duluan saja" ucap Renjun tanpa berpaling masih sibuk dengan laptopnya.
"Aku menunggumu saja" jawab Eunji sambil berkutat dengan ponselnya.

Tak ada sahutan dari Renjun dia masih sibuk dengan pekerjaannya, setelah merasa lelah dia berhenti untuk sekedar meregangkan ototnya, Renjun melirik jam dinding, pukul 1 pagi. Sudah lebih dari 4 jam dia berkutat dengan laptopnya.

"Sudah pagi..." gumamnya. Lalu berbalik melihat Eunji. Gadis itu ketiduran dengan posisi duduk diatas ranjang sembari memegangi ponselnya.

Renjun tersenyum dan segera menutup laptopnya. Lalu menidurkan tubuh Eunji dengan nyaman. Eunji sedikit menggeliat dengan sentuhan Renjun lalu kembali tertidur dengan tenang. Sekali lagi Renjun tersenyum melihat Eunji. Renjun pun berbaring disamping Eunji dan terlelap.

***

Paginya, Eunji dan Renjun berada diruangan meja makan, dan tentunya meja itu masih kosong. Selama 1 minggu ini, Renjun dan Eunji sarapan dengan bahan yang telah ibu Eunji buat dan Eunji hanya memanaskannya tapi sekarang, Eunji harus memasak karena bahan makanan instant itu tentu saja sudah habis.