13

5.6K 586 3
                                    

Di sisi lain, Eunji yang saat ini sedang asyik dengan laptopnya sembari menyeruput jus jeruk yang terlihat sangat segar di musim panas seperti ini.

Saat ini dia tengah duduk bersantai sembari menulis novelnya mencari inspirasi di depan kolam renang kecil dirumahnya. Namun tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Drrtt~

Eunji melirik ponsel itu sekilas lalu tertera di layar nama Renjun, langsung saja dia membuka pesan dari Renjun, dia sangat penasaran isi pesan itu karena Renjun dan dirinya memang belum berbicara sejak insiden Jaemin menyatakan bahwa dia menyukai Eunji. Dan hari inipun sebenarnya Eunji ada les untuk memasak namun dia tidak hadir, ya karena satu, dia belum siap bertemu dengan Jaemin. Bagaimana nanti jika Jaemin mengungkit tentang hal tadi malam? Atau bagaimana jika Jaemin menuntut jawaban dari Eunji? Tapi jawaban apa, toh Jaemin hanya bilang bahwa dia menyukai Eunji, bukan meminta Eunji untuk menjadi kekasihnya kan? Entahlah Eunji tidak ingin memikirkan itu.

Jujur, ada yang aneh saat Jaemin bilang bahwa dia menyukai Eunji, Eunji sebenarnya senang, atau mungkin dia hanya bangga bahwa ada seseorang yang menyukainya, atau mungkin dia juga menyukai Jaemin? Tidak. Itu tidak boleh terjadi, dia sudah bersuami. Ingat, Renjun itu suaminya. Namun tetap saja hubungan mereka bukanlah atas dasar "jatuh cinta".

Dia menepis lamunannya dan mengetuk pesan milik Renjun.

Tn. Huang
Aku benar-benar menyukaimu Eunji-ya

Mata Eunji terbelalak membaca teks roon chatnya tersebut, dia menutup mulutnya tak percaya.

"Apa? Renjun menyukaiku??" pekiknya berbicara pada diri sendiri.

"Ah tak mungkin" ucapnya lagi sembari menggeleng.
"Tapi ini apa?"
"Apa.. Apa benar Renjun menyukaiku??"

Pipinya saat ini merona, dia bahagia? Tentu saja. Dia ingin melompat sejadi-jadinya saat ini. Dan dia benar melakukannya, Eunji melompat kegirangan saat ini.

Eunji melompat kegirangan. Ah kenapa dia sangat bahagia sekali.

"Renjun menyukaiku. Tapi apa benar?" sekali lagi kalimat itu muncul. Dia benar-benar tak percaya.

Lalu, bagaimana dia nanti akan bersikap kepada Renjun saat Renjun pulang dari bekerja? Apa dia akan menyambutnya dengan senyuman? Ah tidak itu kuno sekali. Dia harus tetap menjaga image-nya. Dia haru tetap stay cool. Apa boleh seperti itu? Entahlah yang jelas dia bahagia sekali sekarang.

***

Disisi lain, Renjun merutuki dirinya sendiri. Melihat tanda read di samping pesan konyol yang ditulisnya untun Eunji tadi. Dia bodoh, ya dia menyukai Eunji tapi dia bodoh. Kenapa bisa seperti itu? Tentu saja kalian sudah tahu jawabannya.

Dia bukan laki-laki sejati, dia cupu, sangat cupu. Saat ini perasaannya sedang campur aduk membayangkan bagaimana ekspresi wajah Eunji saat membaca pesan gila tersebut, Eunji pasti menganggapnya sudah gila. Ya munglin saja seperti itu. Bagaimana tidak ada hujan tidak ada angin Renjun tiba-tiba mengatakan hal itu. Tentu saja Eunji akan mentertawakannya.

Harusnya dia mengajak Eunji untuk makan malam romantis, dan baru saat itu dia akan menyatakan perasaannya seperti di novel dan drama drama korea. Tapi ini? Malah hanya lewat pesan teks. Oh gilaa.

Dia tidak bisa sekeren Jaemin waktu itu. Ya, dia rasa dia kalah segalanya dengan Jaemin.

Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu kantornya. Dan itu adalah bawahan ayahnya, yang sekarang menjadi bawahannya.

"Ada apa?" tanya Renjun.

Pria yang mungkin 5 tahun lebih tua dari Renjun itu menghampiri Renjun menyerahkan berkas yang di pegangnya pada Renjun.

The Young Marriage with RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang