17

5.9K 548 13
                                    

Renjun menatap pantulan wajahnya dari balik cermin, dia mengenakan kemeja putih bergaris hitam dengan setelan jas bewarna hitam. Renjun menatap pantulan dirinya dari ujung rambut hingga ujung kaki lalu menghela nafasnya panjang. Hari ini benar-benar hari yang berat menurut Renjun, hari yang sama seperti neraka baginya.

Eunji menghampiri Renjun yang sejak tadi sedang berdiri didepan cermin kamar mereka berdua, sudah hampir 30 menit Renjun seperti itu,Eunji tahu bahwa Renjun sangat gugup hari ini. Pasalnya Renjun akan melakukan rapat besar hari ini.
Rapat soal pengangkatan dirinya menjadi seorang pempimpin utama di perusahaan HR Companny, milik keluarga Renjun sendiri.

Sedari kemarin Renjun sudah mengeluh kepada Eunji bahwa dirinya bahkan tidak dapat makan dengan lahap ataupun tidur dengan nyenyak karena pikiran tentang pengangkatan CEO muda itu selalu saja terlintas dibenaknya,

Eunji tahu bahwa Renjun sangat frustasi akan hal itu.

Renjun tersentak dengan sentuhan Eunji di bahu kirinya, Renjun menatap Eunji dari cermin didepannya dan Eunji tersenyum ikut menatap cermin itu,

"Kau ganteng sekali" puji Eunji nyata.

Dia belum pernah melihat Renjun serapi ini, oh tunggu! Dia pernah melihat Renjun yang seperti ini. Ya, saat mereka berdua menikah dahulu, Renjun pada waktu itu tak kalah tampannya dengan Renjun yang sekarang. Namun Eunji baru menyadari akan hal itu, ya karena masa itu dan sekarang telah berbeda. Dulu dia tak mencintai Renjun, beda dengan sekarang?

Renjun terkekeh mendengar perkataan Eunji yang terdengar sangat jujur dan polos. Dia membalikkan badannya untuk menghadap Eunji.
Renjun menatap sayu manik mata milik Eunji, menyalurkan segala macam perasaan yang dirasakan Renjun saat ini. Setelah beberapa menit saling menatap satu sama lain, Eunji tiba-tiba mengangguk dan tersenyum menatap Renjun.

Renjun ikut tersenyum menatap Eunji lalu menaruh dagunya di pundak Eunji dan Eunji balik memeluk Renjun berniat menyalurkan kekuatan untuk Renjun. Eunji mengelus punggung lebar Renjun.

"Aigoo. Gwaenchanha..." ucapnya lagi membuat Renjun terkekeh geli.
"Eunji-ya..." panggil Renjun. Masih dengan memeluk Eunji.
"Hem?"
"Ucapanmu seperti seorang Halmeoni" ucap Renjun terkekeh. "Mwo?" jawab Eunji sedikit tak terima dia dibilang seperti nenek-nenek.

Eunji melepaskan pelukannya, lalu bersedekap dada pura-pura sebal karena Renjun.
"Kau merusak momen romantis ini Renjun" gerutu Eunji membuat Renjun terkekeh. Rasanya senang sekali menggoda Eunji. Menikmati pipi gadisnya itu yang selalu mengembung memerah karena menahan rasa kesal terhadapnya, benar-benar imut sekali pikir Renjun.
"Pergilah" lanjut Eunji kemudian masih dengan raut muka sebal. Renjun melirik jam tangan miliknya, ini sudah waktunya dia pergi.

Renjun bergegas untuk pergi menuju kantor, namun tangan Eunji tiba-tiba menahannya. Eunji mengangkat dasi navy milik Renjun yang tergeletak diatas meja riasnya.

"Kau melupakan ini" sahutnya kemudian memasangkan dasi itu di kerah kemeja milik Renjun. Renjun terdiam saat nafas Eunji menyapu dadanya, dia melirik Eunji yang masih sibuk membentuk dasi itu.
"Eunji-ya" panggil Renjun lembut membuat Eunji menghentikan kegiatannya dan mendongak menatap Renjun.
"Hem?"

Tak ada jawaban dari Renjun, Eunji berniat membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu namun bibir Renjun sudah terlanjur mencium bibir Eunji membuat bibir Eunji terkatup.

Renjun melepaskan ciumannya, dan tersenyum penuh arti pada Eunji kemudian mengecup kening Eunji dan bibir Eunji secara bergantian.
"Aku pergi" ucapnya kemudian tak ada jawaban dari Eunji, terlihat pipinya yang memerah akibat perlakuan Renjun. renjun tertawa denagn hidungnya lalu mengacak rambut Eunji kecil, setelah itu dirinya keluar dari kamar dan bergegas menuju bagasi untuk mengambil mobilnya.

The Young Marriage with RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang