01 // Tetangga Baru

692 62 1
                                    

DON'T FORGET, READERS!
✔ Vote
✔ Comment

ENJOY!














































—LUCKY—

Seperti yang kalian ketahui, bahwa aku menempati apartemen kelas mewah atau bisa dibilang VVIP.

Dengan fasilitas pemandangan kota yang indah, cleaning service, dan snack setiap minggunya. Luasnya pun cukup membuat aku nyaman di apartemen ini. Bahkan, ada salah satu ruangan yang memang aku khususkan untuk tempat sepatu.

Fyi, aku penggila sneakers.

Oh iya, hari ini Acel libur, karena hari Sabtu. Dia mengirimkan aku pesan akan berkunjung ke apartemenku. Seharian ini aku akan ditemani olehnya menonton drama Korea. Aku juga sudah mengabari Mami agar tidak berkunjung pada hari ini, karena aku akan menghabiskan malam bersama Acel.

Hitung-hitung mempererat pertemanan. Atau ditingkatkan menjadi jalinan persahabatan?

Ting..Tong..

"Sebentar." Pekikku dan segera berlari kecil menuju pintu apartemen. Ku lihat melalui intercom, apakah yang datang benar-benar Acel atau bukan.

Ternyata Acel. Dia membawa beberapa bungkus kresek berukuran sedang di kedua tangannya.

Aku segera membukakan pintu untuknya dan menyambar kresek itu.

"Ayo masuk." Ajakku.

Namun, ada hal yang menarik perhatianku. Kamar apartemen depanku sedang terbuka, ada orang yang riwa-riwi keluar dari kamar itu. Sepertinya, akan ada tetangga baru. Tapi, ada yang aneh. Beberapa dari mereka menggunakan tanda pengenal yang menggantung di lehernya. Mereka juga membawa alat komunikasi, yang seperti di TV.

Namun, ku abaikan sejenak. Aku bisa berkunjung ke sana besok, atau nanti bersama Acel.

Setelah menutup pintu, aku duduk di samping Acel. Dia sudah membuka salah satu cemilan. Mulutnya-pun bisa kulihat bergerak kesana-kemari. Suara krenyes juga terdengar.

"Enak banget nih."

Dia mengangguk semangat sembari memperhatikan ftv di pagi hari, yang ditampilkan oleh salah satu stasiun TV.

"Kamu punya tetangga baru ya?" Tanyanya.

Aku mengangguk,
"Seperti yang kamu liat di depan."

"Keknya orang penting, karena beberapa dari make tanda pengenal." Ucapnya.

Aku mengangguk setuju.

"Aku pernah ngeliat yang kek gitu. Pas Jinyoung sama Guanlin di jemput stafnya." Tambahnya.

"Keknya semua staf artis make kek begituan deh, ga mesti Wanna One aja ya kan?"

"Iya juga sih ya." Balasnya dan melanjutkan kegiatan nyemilnya.

—LUCKY—

Hari sudah mulai sore. Aku memutuskan untuk pergi ke minimarket bersama Acel. Kita akan memasak mi goreng bersama. Mengingat salah satu dari kita tidak mempunyai keterampilan dalam hal masak-memasak.

Masak telur aja tidak bisa, seburuk itu.

Namun, minimarket apartemen sedang ramai sekali. Beberapa gadis teriak jejeritan dan membawa kamera.

LUCKY FT KANG DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang