15 // Happy Sunday

405 41 0
                                    

DON'T FORGET, READERZ!
✔ Vote
✔ Comment

ENJOY!

















































































































-LUCKY-

Sunday, 08:21 .

Aku sedang menyantap sarapan pagiku bersama kak Daniel di ruang makan. Pemandangan di ruang makan sungguh indah, hamparan lautan dan langit biru. Aku menyukainya.

"Kapan balik ke apartemen lagi, kak?" Tanyaku.

"Kayaknya entar maleman sih atau subuh, gak kehalang sama macet." Jawabnya.

"Emangnya kenapa? Besok ada acara?" Tanyanya.

Aku menggelengkan kepalaku. Ya kali gadis kaya aku ada acara. Temen main aja cuman satu, Acel seorang.

"Eh, nanti jalan-jalan ke pantai yuk." Ajaknya.

Aku mengangguk dengan semangat,
"Ayo kak! Aku dari kecil gak pernah kena air di pantai, apalagi nginjek kaki di pasir pantai yang katanya orang halus banget." Seruku.

Kak Daniel terkekeh,
"Duh, gemesin banget sih kamu, Na."

»skip»

Sepertinya jadwal hari ini hanya menghabiskan waktu di pantai. Iya, pantai yang kita lihat kemarin. Hanya menempuh waktu setengah jam untuk sampai di sana.

Tempatnya sepi dan terawat. Disuguhi pemandangan laut yang tak berujung dan langit biru yang indah. Kata kak Daniel, disini kita bisa melihat matahari terbenam atau bahasa kerennya sunset.

Aku berada di tepi pantai, mencari tempat yang tidak terkena hamparan sinar matahari yang sangat terik di siang hari. Aku duduk santai bersama kak Daniel. Menghiraukan celana kami yang akan berakhir kotor dengan pasir pantai yang halus ini.

"Pantainya sepi banget dah." Ucapku.

"Ini private pantai punya Papa. Biasanya yang dateng kesini cuman keluarga sama temen-temennya Papa." Balasnya.

Kak Daniel ganteng banget.

Pake celana pendek pantai, atasan kaos tipis warna putih, dengan aksesoris yang menempel pada tubuhnya seperti kalung dan anting. Wajib banget make kacamata hitam biar ga terlalu nyentrik liat pemandangan di depan. Ditambah lagi, rambutnya yang acak-acakan.

Haduh.

Aku menutup mataku. Menikmati angin sepoi-sepoi dari pantai.

Aku mendengar suara dari sebelahku, kak Daniel. Kulihat dia merebahkan dirinya dan tangannya menjadi bantalan untuk kepalanya.

"Aku ngantuk, kalo udah sore bangunin ya." Ucapnya.

Aku berdehem dan kembali menikmati angin dari pantai. Memikirkan segala hal yang mungkin akan terjadi di hari depan. Aku juga memikirkan keadaan Acel yang sebentar lagi akan pergi ke Amerika, untuk waktu yang cukup lama.

-LUCKY-

Hari mulai sore. Matahari berada di ujung sana, dia akan kembali ke tempat peristirahatannya.

LUCKY FT KANG DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang