Chafter 3

1.4K 170 7
                                    

"Se-sehun" cicit Luhan saat melihat laki-laki didepannya, yang kini tengah menatapnya tajam.

Mingyu yang ada disampingnya juga menatap laki-laki yang ternyata adalah Sehun itu dengan tatapan datar dan tajam miliknya.

'Dialah yang menyebabkan Luhan seperti ini' batinnya.

Yap, Mingyu memang mengetahui jika alasan Luhan tidak pernah menerima atau hanya sekedar meliriknya adalah karena laki-laki kelebihan pigmen putih didepan mereka.

"Sudah selesai kencannya?" Tanya Sehun datar yang membuat Luhan menundukkan kepalanya, dan lagi-lagi hatinya berdenyut sakit hanya karena Sehun berkata seperti itu. Ia merasa Sehun tengah menuduhnya selingkuh, walau pada kenyataannya laki-laki itu mungkin tidak akan perduli.

"Apa maksudmu?" Ucap Mingyu dingin dan sedikit geram pada Sehun, yang dengan seenak jidatnya mengganggu acara mereka terlebih laki-laki itu telah membuat Luhan jadi murung saat ini.

"Aku tidak bertanya padamu, aku bertanya pada Luhan. Atau kalian sudah pacaran sekarang sehingga kau berani berkata seperti itu padaku?" Jawab Sehun tenang, datar dan dingin.

Mingyu baru saja akan menjawab, namun ia urungkan saat Luhan yang menjawabnya dengan perkataan yang membuatnya sedikit menyeringai ketika melihat Sehun yang terlihat sangat syok.

"Memangnya apa hubungannya denganmu jika aku berpacaran atau tidak dengan Mingyu? Aku bahkan tidak pernah ikut capur atau bertanya apapun tentang hubunganmu dengan Irene, lalu kenapa kau ingin sekali mengetahui urusan hubunganku dengan orang lain? Dan lagi kenapa kau harus repot-repot datang kesini?"

Sehun merubah ekspresinya lagi menjadi dingin setelah mendengarnya, dan dengan santai dan tenang ia menjawab.

"Aku temanmu, dan aku disuruh Haechul Imo untuk mencarimu karena kau belum pulang dari tadi"

"Kenapa Mama harus menyuruhmu? Dia bisa menghubungiku dan menyuruhku pulang"

"Ponselmu mati"

Luhan baru saja akan menjawab perkataan Sehun, namun ia urungkan saat ia menyadari jika ponselnya kehabisan baterai dan itulah penyebab ponselnya mati.

"Kajja Imo menghawatirkan mu dari tadi" ajak Sehun yang telah menaiki motor putih kesayangannya. Namun Luhan masih bertahan diposisinya, tidak bergerak seinchi pun.

"Aku akan pulang dengan Mingyu"

"Aku tidak menerima penolakan, cepat naik!" Tegas Sehun, namun tetap tidak membuat Luhan bergerak sedikitpun.

"Dan kau pikir aku akan menerima paksaan darimu?" Jawab Luhan meremehkan.

"Jika kau ingin pulang, maka Pulanglah sendiri. Aku tidak perlu bantuan mu dan mengenai perintah mama, kau tidak perlu khawatir aku yang akan mengurusnya" Ucap Luhan, sebelum akhirnya pergi meninggalkan Sehun yang masih diam terpaku diatas motor gedenya.

***


"Bagaimana dengan kencanmu??" Tanya Baekhyun tepat setelah Luhan baru saja menyimpan tas punggungnya diatas meja, yang membuat gadis yang memiliki mata seperti rusa itu merotasikan bola matanya jengah.

"Siapa yang kencan?? Kami hanya jalan-jalan Baek" jawab Luhan tanpa melihat kearah Baekhyun yang tengah menatapnya.

"Jangan berbohong, mana ada laki-laki dan perempuan pergi bersama jika bukan untuk kencan??"

"Ada, aku buktinya" tutur Luhan yang mengundang decakan tidak suka dari Baekhyun.

"Lu, sepertinya kau salah minum obat tadi pagi. Karena demi eyeliner berhargaku, kau sangat aneh pagi ini dan kau-" tunjuk Baekhyun pada Luhan yang tengah membereskan peralatan tulisnya.

Love Or Hate (Hunhan GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang