Chafter 5

1.5K 176 14
                                    

Dengan riang Luhan berjalan keluar dari sebuah tenda besar tempat dimana diadakannya rapat, entah mengapa ia merasa bahagia dan ingin segera sampai ditendanya. Ia sungguh tidak sabar untuk menemui Sehun dan menjelaskan semua yang dibahas  saat rapat tadi pada Sehun, membayangkannya saja sudah membuat pipi Luhan merona.

Hingga tanpa sadar Luhan pun mempercepat langkahnya, dengan senyuman yang mengembang disudut bibirnya. Beberapa langkah lagi ia akan segera sampai ditempat teman-teman sekelompoknya sudah berkumpul, namun tiba-tiba saja ia berhenti saat mata rusanya melihat seorang namja yang sangat ia kenali sedang memunggunginya.

Gadis cantik yang memiliki manik seekor rusa itu semakin mengembangkan senyumannya, saat terlintas ide jahil untuk mengejutkan Sehun yang sepertinya sedang serius berbicara dengan seseorang. Dengan langkah mengendap-ngendap Luhan mendekati Sehun, senyumnya terus saja mengembang saat membayangkan wajah terkejut Sehun yang terlihat Lucu dan menggemaskan.

Sekitar 5 langkah lagi ia akan segera sampai dibelakang Sehun, tapi tiba-tiba saja langkahnya terhenti saat mendengar percakapan Sehun dengan orang yang ada didepannya yang ternyata adalah seorang yeoja.

"Kenpa Oppa melakukan ini padaku??" Tanya Irene menatap Sehun penuh Luka.

"Aku tau, jika aku tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Luhan sunbae, tapi setidaknya bisakah Oppa berhenti mendekatinya?? Aku cemburu Oppa, hatiku sangat sakit" lanjut gadis bermarga Bae itu dengan air mata yang mengalir dipipinya.

"Aku dan Luhan hanya berteman Irene, kau tau itu bukan. Dan berhentilah membandingkan dirimu dengannya, dimataku kaulah yang terbaik" Jawab Sehun lembut seraya menghapus air mata yang mengalir dipipi kekasihnya itu.

"Sedekat apapun aku dengan Luhan itu hanya sebagai teman, tidak lebih. Kau juga harus ingat jika cinta dan perasaanku hanya milikmu, mengerti??" Ucap Sehun lembut dengan senyuman hangat, yang membuat Irene yang masih sesegukkan karena baru saja selesai menangis ikut tersenyum.

Sedangkan Luhan yang mendengarkan dan menyaksikan semuanya tidak dapat lagi menahan air mata dan rasa sakit menyesakkan didadanya. Ia bagaikan diajak terbang tinggi namun kemudian dihempaskan begitu saja diketinggian. Hancur, semuanya hancur berkeping-keping, bukan hanya hati dan perasaannya saja yang hancur tapi harapannya pada Sehun juga ikut hancur.

Dengan sekuat tenaga Luhan pergi dari sana saat sepasang Kekasih yang menjadi penyebab dari semua rasa sakitnya itu berpelukan, ia perlu ketempat sepi untuk menenangkan hati dan perasaannya.

Hingga tanpa sadar ia malah berlari kearah Hutan yang gelap, dan terus saja berlari dengan air mata yang terus mengalir. Katika merasa pegal dan sakit dikakinya, baru Luhan menghentikan larinya dan terduduk begitu saja ditanah.

"Hiks, bodoh! Hiks, kau sangat bodoh Hiks Park Luhan!" Ucap Luhan memukul-mukul dada kirinya yang terasa sesak dan sakit.

Kegiatan itu terus saja berlangsung hingga Luhan merasa lelah dan lemas, kemudian ia melihat kearah sekitarnya dan menyadari jika ia ada didalam Hutan yang gelap.

"Bahkan tanpa sadar kau masuk kedalam Hutan, hanya karena namja brengsek sialan itu Park Luhan" Ucap Luhan tersenyum miris, mengejek dirinya sendiri yang begitu lemah dan cengeng hanya karena namja sialan yang selalu memberinya harapan palsu.

Susah payah Luhan bangkit dari duduknya, lalu melihat kesekelilingnya yang hanya dipenuhi dengan pohon-pohon besar yang terlihat sangat menakutkan. Didalam hati ia mengucapkan sumpah serapah lagi saat tidak menemukan ponselnya didalam saku, jadi dengan terpaksa Luhan harus berjalan ditengah-tengah kegelapan.

Sejujurnya Luhan sangat takut saat ini, ditambah lagi keadaan disekitarnya sangat gelap dan menakutkan. Tenaganya juga sudah terkuras habis saat ia berlari dengan sekuat tenaga tadi, jadi dengan sisa tenaga yang ia punya Luhan hanya bisa berjalan pelan.

Love Or Hate (Hunhan GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang