Bel pertanda waktu istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, namun gadis yang memiliki mata seperti mata seekor rusa itu masih duduk diam dibangkunya. Kedua telinga gadis itu tertutup oleh sepasang earphone berwarna hitam, sedangkan matanya terfokus pada satu orang yang kini tengah mendrible bola basket kedalam ring.
Kedua sudut bibir gadis itu tertarik keatas membentuk sebuah senyuman manis, saat orang yang sedang ia perhatikan itu tertawa bahagia dengan teman-temannya. Tapi tidak lama kemudian senyuman itu berubah menjadi sebuah garis datar, saat seorang gadis yang memiliki rambut sepunggung berwarna coklat menghampiri laki-laki yang menjadi pusat perhatiannya.
Hingga akhirnya gadis itu memutuskan untuk mengalihkan perhatiannya saat kedua orang yang sangat dibenci dan dicintainya itu saling berpelukan. Moodnya tiba-tiba jadi buruk setelah melihat betapa mesranya mereka, dan entah mengapa rasanya ia ingin menangis saat ini.
"Ini bukan yang pertama kalinya aku melihat mereka seperti itu, tapi kenapa rasanya selalu saja sakit" Batinnya.
Dengan kasar ia bangkit dari duduknya, berniat menyusul kedua sahabatnya yang berada di kantin. Namun langkahnya terhenti saat sebuah suara memanggil namanya.
"Luhan!"
Dengan malas gadis bernama Luhan itu melepas earphone dikedua telinganya lalu memutar tubuhnya dan menatap datar orang yang memanggil namanya.
"Ya?" Ucapnya datar. Sedangkan orang yang memanggil namanya menggaruk tekuknya gugup, dan beberapa kali menarik nafas.
"Apa kau ada waktu setelah pulang sekolah?" Tanya Mingyu, orang yang memanggil nama Luhan tadi.
"Entahlah, memangnya ada apa?" Lagi, Luhan menjawab dengan datar bahkan terdengar seperti tidak minat, membuat laki-laki tinggi berkulit tan yang ada didepannya semakin gugup.
"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat, apa kau mau??"
Luhan terdiam sejenak, sebelum akhirnya menjawab 'Ya' yang membuat Mingyu tersenyum lebar dan pamit untuk kembali ke kelasnya, setelah menyuruhnya untuk menunggu laki-laki berkulit tan itu di parkiran nanti pulang sekolah.
Luhan menghembuskan nafasnya, saat Mingyu telah keluar dari kelasnya. Mingyu mengajaknya kencan, dan dengan entengnya Luhan menyetujuinya kendati ia tidak memiliki perasaan apapun pada laki-laki tan itu.
Sebenarnya ia ingin menolak tadi, tapi melihat wajah gugup dan keberanian Mingyu membuatnya mengurungkan niatnya itu dan menerimanya. Lagi pula ia juga harus dekat dengan laki-laki lain agar ia dapat dengan cepat melupakan perasaannya pada laki-laki yang bahkan tidak menghargai rasa cintanya, dan Mingyu sepertinya tulus padanya. Jadi tidak ada salahnya, jika ia mencoba untuk lebih dekat dengan Mingyu dan secara perlahan dapat melupakan perasaan cintanya yang bertepuk sebelah tangan.
***
"Lu, aku dan Kyungsoo akan ke kafe Jeonghan eonni dulu sebelum pulang, kau mau ikut??" Ajak Baekhyun pada Luhan yang sedang membereskan peralatan sekolahnya. Tapi setelah beberapa menit kemudian Luhan tak kunjung menjawabnya, dan itu membuat Baekhyun mengerutkan dahinya bingung.
"Luhan! Apa kau mendengarku?" Ucap Baekhyun lagi seraya menyentuh bahu Luhan, yang membuat gadis bermata rusa itu tersentak kaget.
"Ya, ada apa??" Jawab Luhan bingung. Baekhyun menggelengkan kepalanya lalu menjitak pelan dahi Luhan.
"Kau terus saja melamun disepanjang pelajaran tadi, bahkan sampai pulang pun kau masih melamun. Sebenarnya apa yang tengah kau pikirkan??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Hate (Hunhan GS)
Fanfiction"Aku memang Mencintaimu! Tapi bukan berarti aku tidak bisa Membencimu!"_Lu Han "Aku Membencimu! Tapi aku juga Mencintaimu!"_Sehun "Cinta dan Benci memang sebuah perasaan yang sulit untuk dipisahkan" Hunhan/Ff/Gs/Romance/Sad/Hurt Exo/Seventeen/WannaO...