☆Diandra Mikaila Aldira

268 26 25
                                    

Note: guysss di atas Tuhh Fotonya Diandra😍😍gimana manis ngak??

Jangan lupa buat klik bintang trus read n coment.

__________________________________

Matahari bersinar sangat terang Seolah-olah matahari ikut tersenyum pada seorang gadis cantik yang terus mengembangkan kedua sudut bibirnya itu.

Gadis itu adalah Diandra.

Diandra berjalan sendirian di taman, dimana taman itu terdapat banyak bunga berwarna warni ia beranjak untuk memetik bunga itu, ketika itu Diandra sadari hadir sesosok Pria di balik sana, rasa penasaran membuatnya mencoba memanggilnya.

"Siapa disana" teriak gadis berambut panjang itu dengan suara lantang.

Orang itu mulai membalikan badannya, pria yang berpostur tinggi, berkulit putih dan berhidung mancung itu adalah sosok yang tidak asing bagi Diandra.

"Alan" kata Diandra dengan mata terbelalak hatinya berdebar-debar tak karuan entah apa yang harus dilakukan dan apa yang harus Diandra katakan.

Alan datang menghampiri dirinya aksi saling tatap antara mereka berdua pun terjadi, tatapan Diandra yang penuh harapan itu membuat Alan tahu bahwa gadis ini sangat merindukannya

Satu kata darinya yang ditunggu-tunggu terucap di bibir Alan.

"Aku kangen sama kamu"
kata Alan sambil memeluk Diandra dengan hangat, hal itu membuat Diandra spontan membalas pelukan yang membuatnya serasa dunia ini hanya milik mereka berdua.

Diandra berharap pelukan ini bisa bertahan hingga beberapa saat karena kehangatan membuatnya nyaman dan damai dalam pelukan itu.

"Apa kamu juga kangen sama aku?" tanya Alan.

"Tentu saja aku... sangat-sangat
kangen sama kamu Alan" jawab Diandra dengan senyuman manis

"I love You," ucap Alan berbisik di telinga Diandra sambil memeluknya erat.

"Tapi kenapa baru sekarang ngomongnya, kemana saja kamu selama ini" tanya Diandra.

"Aku di sini... "

"Byur"

Satu gelas air putih tepat menampar wajah Diandra.

Galen menyiram air ke arah Diandra membuat mimpi indahnya sirna begitu saja.

Galen adalah tetangga sekaligus teman masa kecil Diandra yang sekarang menjadi bagian dari keluarga mereka.

"Dinggin Galon" teriak Diandra sambil beranjak dari tempat tidurnya karena tubuh dan tempat tidurnya sudah basah diguyur.

"Hahaa... lagian loe ngigo sih"
tawa Galen sambil memegang perutnya di depan Diandra yang memasang wajah kesalnya.

"Kenapa cuma mimpi?" batin Diandra kesal.

Diandra melirik ke jam yang melingkar di pergelangan tangannya terlihat Pukul 06.30

"Astaga... hari ini aku! telat sekolah" refleks memukul jidatnya, Diandra bergegas menuju kamar mandi dan bersiap-siap setelah itu dengan sigap persiapannya selesai

"Plakk... plak" langkah kaki Diandra menuruni tangga rumah yang panjangnya di luar dugaan jika sedang terburu-terburu.

Terlihat Indra sang Papa dan Galen yang sedang menikmati sarapan paginya di ruang makan.

Dimana mamanya?, mama Diandra telah meninggal 4 tahun yang lalu, saat itu Diandra masih duduk di bangku SMP kelas 1 dan Papanya saat itu sedang melakukan perjalanan tugas ke luar negeri, saat itu di sore hari Dian almarhuma ibunya menjemput Diandra di sekolah dan saat perjalanan pulang tak sadar bahwa ada sebuah truk besar yang diketahui remnya Blong menabrak mobil yang dikendarai oleh Dian, alhasil nyawa mamanya tak terselamatkan saat perjalanan ke rumah sakit karena kehabisan darah sedangkan Diandra yang selamat waktu itu hanya mengalami luka lecet di sekujur tubunya.

Hal itu membuat Diandra menjadi anak yang kurang kasih sayang semenjak kepergian mamanya tapi jangan heran bahwa Diandra adalah anak yang kuat dan mandiri.

"Selamat pagi"

Diandra duduk di kursi dan menggambil sehelai roti
dengan selai coklat kacang dengan sigap Diandra menghabiskan dan meneguk 1 gelas susu coklat, mata Indra dan Galen  tertuju pada Diandra dan tidak dia layani tatapan itu.

"Len anterin dong cepet!" kata Diandra sambil menarik lengan Galen.

Indra dan Galen hanya tersenyum dan mengeleng-gelengkan kepala juga melempar tatapan aneh seolah-olah ada yang salah dengan Diandra.

"Ada apa si kalian? Aneh😐banget," ucap Diandra.

"Ngak kok, yuk gue anterin tapi
entar dulu yah, gue mau ambilin
sesuatu!" Kata Galen menepuk kedua bahu Diandra.

"Iya.. deh jangan lama-lama nanti
lebih telat nih" keluh Diandra.

"Tenang aja anak papa! kamu ngak bakal telat" kata Indra dengan enteng.

"Sayang kamu jangan terlalu buru-buru," ucap Indra saat melihat raut wajah gusar sang anak.

"Nanti bisa di beri sanksi Pa" jawab dengan nada sedikit kesal.

"Eh teman, tetangga yang udah gue anggap adik sendiri nih" ucap Galen dramatis sambil menyerahkan sesuatu.

"Alay Len" Diandra menonyor kepala Galen.

"Sakit Ogeb" umpat Galen dan langsung mendapat pelototan tajam dari Indra.

"Hahahah... Diandra Pinter kok Pa, tadi cuma salah ngomong" Galen hanya menyengir sambil mengelus rambut Diandra pelan.

"Apa-apaan ini, aku kan minta di antar, bukan kalender, ayolah Len!" rajuk Diandra.

"Tapi gue rasa untuk hari ini loe butuh banget dan tenang gue juga ngak bolos atau di skors," ucap Galen benar karena dirinya selalu membolos dan kadang diskors.

"Coba lihat hari apa?"

"Tanggal berapa?" perintah Galen.

Saat Diandra amati tertera hari minggu tanggal 24 tahun 2018.

"Minggu? What hari minggu?" Diandra dengan mata yang melebar dan suara nyaring.

"Apa aku gila ke sekolah dengan hari minggu begini, konyol" batin Diandra.

Diandra menatap dengan malu-malu ke arah Indra dan Galen, tatapan itu dibalas dengan gelengan kepala bersama-sama.

"ahhh... bego..." Diandra berteriak, suaranya menggelegar, mereka hanya bisa tertawa melihat aksinya yang sungguh memalukan ini.

Diandra sangat malu!, untung dia tidak keluar sampai di depan rumah sehingga tak ada tetangga yang melihatnya

Diandra berlari menuju kamar, ia rebahkan dirinya di atas tempat tidur sambil memikirkan kejadian tadi, Ia hanya bisa berteriak merutuki kesalahanya.

"Alan" teriaknya.

___________________________________
Please VOTE & COMENT
😁😁😁😁😁😁😁😂

Gimana?

To be continue===>>

Salam Author

Isabel_cardoso

Alan & Diandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang