Perhatian

60 7 3
                                    


Apa loe udah nyerah Ra?" Batin Alan.

"Maafin aku Lan aku ngak bisa lagi" batin Diandra.

"Alan loe udah tahu kan kalau__" ucapan Aldi terhenti.

"Diandra... Aldi " suara berat yang pasti di kenal oleh semua penghuni Jonaddict senior high school.

"Mati" rutuk Diandra di dalam hati.

"Jam pelajaran kok keluyuran buat pacaran, di lingkungan sekolah lagi?, mana pegangan tangan lagi" omel bu Preety guru BK yang sangat killer.

Diandra segera melepas tangannya namun Aldi tidak membiarkannya.

"Di" cicit Diandra.

"Iya sayang" jawab Aldi santai.

"Udah gue duga" batin Alan.

"Sayang ... sayang ... Eh, Aldi kamu baru aja pindah dua hari yang lalu dan udah mau cari masalah yah hm?" bu Preety melotot ke arah Aldi sedangkan Ia santai dan malah menjawab guru killer itu.

"Bu Diandra itu lagi ngak enak badan dan ngak biasa di tempat yang ribut kayak kelas mereka, Dia kan jadi kepanasan di dalam jadi saya jemput dan bawa ke luar cari tempat yang tenang" Alibi Aldi dan memang benar Diandra adalah tipe orang yang sama dengan Alan lebih menyukai ketenangan.

"Ohh gitu?" Bu preety menatap Aldi sinis.

"Gitu deh bu" jawab Aldi santai sedangkan Alan hanya diam sambil membaca buku bawaannya.

"Diandra, kamu udah ngak apa-apakan di tinggal dulu?, soalnya ibu ada urusan sama Aldi" ucap bu Preety lebih lembut dan Diandra hanya mengangguk lemah dengan tatapan penuh bersalah ke arah Aldi.

"Iya deh bu, sabar dikit bu," ucap Aldi menarik Diandra dan membawanya duduk di sebelah Alan.

"Lan, gue titip Diandra yah?, dia lagi ngak enak badan bila perlu setelah ini anterin dia ke kelasnya" pesan Aldi dan Alan sebagai teman kelas Aldi hanya mengangguk mengiyakan permintaan Aldi tanpa melirik ke arah pemilik suara.

"Dahhh, kamu yang baik-baik yahh," ucap Aldi sambil mengacak rambut Diandra gemas.

"Mereka udah deket banget kayaknya" batin Alan.

Aldi berlalu dengan bu Preety ke ruang BK dan sekarang tinggalah Alan dan Diandra di taman ini, hampir belasan menit keduanya diam dan asik dengan pikirannya sendiri tanpa berniat untuk membuka suara dan Diandra yang akhirnya memilih beranjak  untuk pergi membuat pandangan Alan beralih ke arahnya.

"Mau kemana?" tanya Alan datar.

"kelas" jawab Diandra lemah.

"Di sini aja," ucap Alan dan Diandra kembali duduk dan tak membantah sedikitpun.

"Eh?" kaget Diandra saat tangan Alan menempel di keningnya.

"Panas, loe pucat banget ke UKS aja gimana?" tawar Alan.

"Kenapa senyum?" tanya Alan heran saat melihat Diandra tersenyum manis ke arahnya meskipun gadis itu pucat senyumnya sangat menghangatkan seorang Alan.

"Cantik" batin Alan.

"Gini yahh kalau rasanya di perhatiin" batin Diandra.

"Ternyata kamu perhatian juga sama aku yahh Lan?" balas Diandra membuat Alan sedikit salah tingkah.

Alan kembali membaca bukunya.

"Lan" panggil Diandra.

"Hmm?" gumam Alan tanpa memandang ke arah Diandra.

"Lan kalau giliran sakit aja bisa dapat perhatian kamu, aku rela deh tiap hari sakit biar bisa kamu perhatiin terus," ucap Diandra dengan senyum tipis di bibirnya.

"Blushh" kata-kata itu seperti sebuah senjata yang menembus dinding pertahanan Alan, ia mendongkak  menatap wajah Diandra.

"Loe ... gue antar ke UKS aja, loe sakit dan omongan loe ngelantur" Alan menggengam tangan Diandra dan membawa gadis itu berjalan ke UKS.

Alan dan Diandra melintasi lobi kelas 10 yang terlihat sangat sepi.

"Lan ... kamu tuh buat aku bingung tahu sama sifat kamu?, kamu tuh kayak Bayangan aku aja tahu ngak?, udah di depan mata namun ngak akan bisa di raih" ucap Diandra lemah dan Alan sudah menahan dirinya mati-matian agar tidak memeluk gadis itu saat ini.

"Diandra," ucap Alan keluh, Ia berhenti sejenak saat melihat air mata membasahi wajah Diandra.

"Maafin gue ... please jangan nangis lagi" ucap Alan seperti berbisik sambil  menghapus air mata Diandra namun tangannya langsung di tepis Diandra.

"Diandra jangan" batin Diandra.

"Cukup Lan, kamu ngak perlu lakuin ini karena rasa kasihan" ucap Diandra beranjak pergi dan Alan hanya bisa mematung di tempat setelah mendengar ucapan Diandra barusan.

"Diandra ini ngak seperti loe pikirin" batin Alan menyesal.

"Brukk"

"Diandra" tubuh Diandra ambruk dan dengan cepat Alan mendekat dan memapah tubuh Diandra menuju UKS.

TBC
________________________________
Hi guys....jumpa lagi 😍😍😍😍
Voment yahhh.... gmana sama part yang satu ini? Dikoment dong.. kalau banyak yg koment bakal deh Eesha Update part baru....

Krisarnya Juga😊😊😊

                             

Alan & Diandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang