"Brukk"
"Diandra" tubuh Diandra ambruk dan dengan cepat Alan mendekat dan memapah tubuh Diandra menuju UKS.
**********
Waktu menunjukan pukul 15:00, Alan menatap langit-langit kamarnya dan pikirannya masih saja mengingat kejadian dimana Diandra ambruk ke lantai dan yang lebih parah adalah kata-kata gadis itu.Sangat menohok hatinya!
"Brakk" suara pintu kamar Alan yang ternyata di gebrak, orang itu tak lain adalah Alyne.
"Woii.... Dek loe ngapain sih?, masuk ngak izin dulu, malah gebrak pintu dan nyelonong masuk aja, gue ngak suka tahu," ucap Alan membentak.
Entah kenapa emosi Alyne terpancing ketika mendengar ucapan Alan yang menuduhnya seperti itu, kan Alyne juga punya alasan mengapa ia mengebrak pintu kamar Kakaknya itu.
"Abang kenapa sih?, kok malah bentak-bentak aku kayak gitu, aku gebrak karena punya alasan, aku kesini tadi udah manggil-manggil, ketok-ketok pintu dan ngak ada sahutan, jadi aku gebrak, tapi abang malah bentak aku, lagian aku datang mau minta tolong abang ngantarin aku kerja tugas," balas Alyne tak mau kalah, mungkin efek pms kali?.
Alan diam, ia merasa bersalah karena salah ia sendiri memikirkan hal lain sedangkan ia tak mengubris panggilan adiknya dari tadi.
Alan bangkit dari kasurnya menuju meja belajarnya untuk mengambil Kunci mobil.
"Gue anter yah dek" tawar Alan sembari mendekati Alyne yang masih menekuk wajahnya.
"Ngak usah, aku sama Pak Danu aja," balas Alyne sembari keluar meninggalkan Alan yang masih diam di tempat dan menghampiri pak Danu, sopir keluarga mereka.
***************
17:30 WIB
Hari mulai gelap, Alyne masih setia berdiri di halte yang letaknya di depan sekolah sambil menghubunggi pak Danu sang sopir keluarganya.
"Hallo pak Danu, kok lama sih?, aku kan takut, mana udah sepi, gelap lagi" Alyne menghubungi pak Danu sambil mengusap lengannya.
"Aduh non maafin saya, ban mobilnya pecah, ini lagi di bengkel sekarang, jadi ngak bisa jemput " suara di seberang sana.
"Yahh... pak?, terus aku gimana?" keluh Alyne.
" Saya hubunggi Den Alan aja yah non?,biar non di jemput sekarang " tawar pak Danu.
"Ngak usah pak, biar aku naik taksi aja" tolak Alyne karena ia tidak mau Alan menjemputnya, jujur Alyne masih kesal dengan kakaknya itu.
"Baik non, hati-hati di jalan," ucap pak Danu menasehati.
"Iya pak, terima kasih," ucap Alyne sambil memutuskan panggilannya.
"Hufttt.. gimana nih aku pulangnya?, mana udah gelap lagi dan ngapain juga itu mobil dari tadi di situ?, apa jangan-jangan dia penculik? dan dia bakal culik aku?, Oh My God bantu aku dong" Alyne berbicara dengan ketakutan pada dirinya sendiri sambil terus menatapi mobil Black Ferari yang sudah ada dari tadi.
"Mending aku jalan lagi aja sambil liat-liat kendaraan yang lewat" ucap Alyne yakin sambil beranjak pergi.
Baru beberapa meter Alyne melangkah mobil itu menghalang jalannya.
"Masuk" dengan cepat kilat Sang pemilik yang menggunakan jaket warna hitam dengan menutup kepalanya menarik Alyne masuk ke dalam mobilnya.
"Tolong ada penculik" sambil merontak-rontak di dalam mobil
"Tolong aku ... aku ngak mau di culik hikss ... hiks " Alyne menanggis.
"Diam ... please jangan teriak" suara itu melunak dan terdengar seperti memohon.
"Saya bukan penculik," ucap pria sambil melepas masker dan jaketnya sedangkan Alyne melongo menatap pria yang ia tuduh penculik itu.
"Ahhhh ... guanteng banget Mas ini, ya tuhan jantung Alyne" batin Alyne ber-oria.
"Hei, kamu ngak papa kan?" Cowok itu menyadarkan Alyne yang melamun.
"Ehh... ngak papa kok" Alyne menetralkan dirinya dengan bersikap biasa-biasa saja.
" Kalau bukan penculik ngapain mas ini narik saya tiba-tiba?" Alyne kembali bertanya.
" Hmm ... ??"
TBC
________________________________Gimana menurut kalian part ini?? Kalau banyak yg koment Eesha bakal rajin update dong😂😂
Hi guys....jumpa lagi 😍😍😍😍
Jgn lupa Voment yahhh....ini ma😉Thankyou😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Alan & Diandra
Teen FictionInilah kisah Alan Putera Zeevin si most wanted yang sangat tampan, pintar dan sangat dingin dengan gadis yang bernama Diandra. Diandra Aldira, gadis cantik yang sangat menyukai Alan dan selalu mengusik dan menemani Pria berhati es itu di taman bela...