☆Rumit

66 8 7
                                    


"Mengapa semuanya menjadi rumit?"

-- Alan Putra Zeevin--

"Ternyata bukan aku yahh, miris!"

--Diandra Mikaila Aldira--

============================

Alan berjalan menyusuri setiap sekolah mencari seseorang, kakinya terhenti ketika orang yang di carinya sedang duduk di Taman belakang sekolah, tempat yang biasa di tempati dirinya.

Entah ada dorongan apa ia ingin cepat menyusul gadis itu dan langsung menjelaskannya.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Alan.

"Kamu ngomong sama siapa?" Cewek itu balik bertanya dengan tatapan datarnya.

"Kamu" jawab Alan singkat.

"Tumben pake kata kamu biasanya pake loe gue!" balas cewek itu tanpa melirik cowok di sampingnya.

"Diandra?" panggil Alan dan ini untuk pertama kalinya ia memanggil nama gadis ini.

"Keajaiban" jawab gadis yang bernama Diandra sesingkat-singkatnya sesuai dengan gaya Alan yang sangat dingin.

"Ngak kok"

"Ini yang kamu pengen kan, manggil nama kamu"

"Degh" jantung Diandra berdesir😍

"Apa ini yang namanya cinta?" batin Diandra.

"Dan ngapain kamu tadi pergi gitu aja dari kantin?" Pertanyaan itu membuat Diandra kaget, pasalnya ini adalah omongan terpanjang selama pembicaraannya dengan Alan.

"Waw, kamu ngomongnya panjang hari ini" ucap Diandra tersenyum tak percaya.

Tadi marah dan sekarang lihat? Gadis ini malah tersenyum hanya perihal mendengar ucapan Alan

"Senyum itu" batin Alan sambil melihat gadis di hadapannya, entah kenapa hatinya kembali damai saat melihat senyum itu.

"Jawab pertanyaan gue" kata Alan.

"Yahh dinggin lagi!" Batin Diandra.

Diandra, ia adalah gadis yang sangat menyukai Alan, ia selalu menemani hari-hari cowok berhati es itu meskipun Alan selalu mengabaikan dan menolaknya secara terang-terangan berulang kali namun ia tetap berusaha sampai Alan menyukainya, cewek ajaibkan?.

"Aku denger kamu bilang Alyne cewek kamu, jadi aku pergi" jawab Diandra dengan polosnya,

Polos itu adalah salah satu sifatnya yang membuat orang gemas sendiri termasuk laki-laki berhati es ini.

Lucu

"Ngak usah percaya, itu ngak benar" ucap Alan dan raut wajah Diandra kembali berseri.

"Masih ada kesempatan" batin Diandra beroh-ria.

"Apa yang kamu bilang barusan?, lan jangan-jangan kamu udah mulai suka sama?" tebak Diandra.

"Iya gue suka sama loe!"

"Deghhh" Jantung Diandra berhenti berdetak, wajahnya berubah menjadi kepiting rebus sekarang, apa dia tidak salah dengar?, apa yang di katakan Alan barusan?.

"Kamu demam" Diandra menempelkan tangannya di kening Alan dan cowok ini tidak menolaknya seperti saat-saat sebelumnya.

"Ngak panas? tapi kok dia ngelantur yahh?" Diandra memerhatikan tingkah cewek yang selama ini menganggunya dan diam-diam ia telah jatuh cinta pada cewek yang ada di hadapannya selama ini.

"Loe ngak percaya?"

"Coba aku cek ulang?" dan Diandra kembali menempelkan tangannya di kening Alan dan tidak ada tanda bahwa cowok di hadapannya mengalami demam.

"Blushhh"
Diandra kembali di buat salah tingkah dan melayang saat Alan tersenyum, dan ini adalah senyum pertama yang sangat, amat sangat manis yang pernah di tunjukin Alan.

"Gue___"

"Drttttt... Drttttt" bunyi ponsel Alan menampilkan nama "Alyne" dan entah kenapa hati Diandra terasa sakit?.

"Sory... ada telpon penting, gue harus ngangkat telponnya" ucap Alan sambil menjauh, dan Diandra hanya mengangguk dengan senyum yang di paksakan.

"..."

"Dimana?"

"..."

"Iya sekarang, tunggu di situ jangan kemana-mana" ucap Alan mengakhiri panggilan.

"Padahal masih Alyne yang jadi prioritasnya, ahhh sadar Ra kamu bukan siapa-siapanya, jangan terlalu berharap" batin Diandra.

"Sory Di__"

Saat berbalik ia tidak menemukan cewek itu, ia hanya menemukan kotak P3K mini dengan sepucuk kertas di bawahnya, yang terletak di tempat duduk Diandra tadi.

Obatin luka di bibir kamu, maaf langsung pergi gitu aja soalnya aku takut ganggu telponan kamu sama Alyne, dan thanks buat senyuman kamu hari ini aku seneng.

Oh..yah satu lagi, maaf udah buat kamu ngerasa terganggu selama ini.

tenang aja aku ngak bakal ganggu kamu lagi kok.

Dan aku bakal lupain kok apa yang terjadi hari ini, hitung-hitung itu latihan cara kamu ngungkapin perasaan ke Alyne nanti.

Dan aku rasa latihan kamu tadi berhasil😍

Good Luck!

Awas kalau ngak di obatin😊

"Diandra... kenapa semuanya rumit kayak gini?" batin Alan frustasi, ia pun mengambil kotak P3K itu dan segera pergi meninggalkan taman.

TBC
------------------------------------------------------

Hi guys....jumpa lagi 😍😍😍😍
Voment yahhh....ini masih baru lohh😉
Krisarnya Juga😊😊😊

Salam_Author

Isabel_cardoso

Alan & Diandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang