Jalanan di pagi hari terlihat agak ramai, Alan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menyusuri jalan ibu kota.
Ia dan Alyne berangkat ke sekolah lebih awal agar tidak terlambat nantinya, terlebih hari ini adalah hari senin.
"Gimana belajarnya dek?" Alan membuka suara dan Alyne yang sedang menonton film kesukaannya lewat Gadgetnya pun memberhentikan aktivitasnya dan langsung menoleh ke arah kakaknya.
"Iya bang?" Tanya Alyne sambil melepas Headseat dari telinganya.
"Judul filmnya?, ohhh ... judulnya Dilan 1991bang," ucap Alyne antusias sedangkan Alan melongo tak percaya dengan jawaban adiknya yang sangat salah sambung.
"Gini yahh tingkah cewek zaman now?, ngak temen kelas ngak adik gue ngomongnya Dilan mulu?, apa sih kerennya Dilan?, mending gue" batin Alan.
"Kenapa bang" tanya Alyne.
"Ngak jadi" jawab Alan seadanya.
"Oh.." Alyne membentuk mulutnya berbentuk O dan mereka kembali melanjutkan perjalanannya.
"Bang sesuatu yang ngak mau di ungkapin itu berat loh bang? abang ngak bakal kuat, karena bakal nyakitin diri sendiri," ucap Alyne ke Alan.
"Kecanduan quotes Dilan loe dek" Balas Alan.
"Emang bener?" bati Alan.
"Yaudah kalau ngak percaya" Alyne mengedikan kedua bahunya.
*****************
Dua jam pelajaran telah di lalui murid-murid Jonaddict Senior High School dan dua jam berikutnya kosong karena semua guru sedang mengikuti rapat.Kelas XI. A1 sangat ribut selepas pelajaran pertama, semua cewek-cewek di kelas ini mulai membentuk kelompok rumpi yang membahas tentang Ms. Universe hingga keadaan politik negara ini dan yang cowok memilih melakukan aktifitas seperti: membahas berita olahraga, menganggu teman ceweknya atau tidur di dalam kelas terkecuali Alan.
Seperti biasanya Alan akan pergi ke taman belakang sekolah untuk menenangkan pikirannya atau sekedar memainkan game di gadget miliknya.
Sepi?, yahh itu yang di rasakan Alan, biasanya Diandra selalu berada di sini mengusik dan bercerita kepadanya meskipun Alan tak mendengarnya sedikitpun namun hal itu berubah saat dua hari yang lalu sejak Diandra mengetahui hubungannya dengan Alyne membuat dirinya di hindari begitu saja oleh Diandra.
Mengingat hal itu membuat Alan merindukan saat dimana gadis itu mengusiknya.
Flash Back on ==>
"Alan...dengerin" rajuk diandra sambil mengoyang lengan Alan yang masih menari-nari di atas gadgetnya.
"loe bisa diam ngak?" Kata Alan dengan nada datar sambil memasang earphone di telinganya dan kembali memainkan game MOBA yang sangat di gemarinya.
Diandra terpaku mendengar ucapan Alan, namun bukan Diandra namanya jika tanpa usaha, Diandra mendekatkan posisi duduknya ke Alan.
"Lan... kamu tahu ngak?, aku suka sama kamu sejak kita pertama bertemu"
"Aku juga heran kenapa banyak pengemar kamu di sekolah ini tapi yang berani ngejar kamu cuma aku doang?"
"Yah bagus sih tapi ngak asik tahu?"
"Lan kenapa kamu dingin dan cuek gini sama aku?" lagi-lagi Alan tak menjawab.
"Yaudah... Lan cukup dulu yahh, aku mau ke kelas besok aku datang lagi ke sini, by the way kalau kamu mulai suka sama aku bilang yahh? Soalnya nunggu terlalu lama itu berat, aku ngak bakal kuat dan perasaan ini bakal berubah kapan saja dan saat itu artinya aku nyerah," ucap Diandra tersenyum singkat di akhir kata dan pergi meninggalkan Alan sendirian di taman yang hanya diam dan fokus pada Gadgetnya.
FlashBack off.
Dan dapat di simpulkan bahwa Alan tak mempedulikan kehadiran Diandra bukan?.
Siapa bilang? Alan selalu mendengar celotehan gadis itu tiap saat meskipun Ia memasang earphone di telinganya namun tak ia tak memutar apapun di sana, hal itu sengaja di lakukannya tanpa di ketahui Diandra.
Pada awalnya Alan merasa Diandra yang hadir selalu menganggu hidupnya tapi itu dulu, dan sekarang mengapa Alan merasa kehilangan?.
Dan bukan itu saja, Alan harus mengendalikan gejolak yang tiba muncul di hatinya saat gadis yang di pikirkannya setiap saat itu melintas di belakangnya dengan seorang laki-laki yang mengengam erat tangannya.
Cemburu, yah itu yang Alan rasakan sekarang, ingin Ia pergi melepaskan gengaman itu dan membawa Diandra duduk di sampingnya, namun itu tidak mungkin, karena tugasnya adalah memastikan adiknya Alyne aman dan tenang di sekolah selagi drama yang mereka jalankan tidak terbongkar.
Kenapa semuanya serumit ini?" rutuk Alan dalam hatinya.
"Alan" teriak seorang memanggil Alan.
Alan megernyitkan keningnya bingung mengapa Aldi anak baru yang menjadi teman kelasnya itu memanggilnya di tambah ada Diandra di sampingnya.Rasanya sesuatu telah menghunus hatinya dengan pedang ketika melihat Aldi yang mengengam tangan Diandra posesif, sedangkan Alan terus menatap Diandra tanpa berkedip sedikitpun dan Diandra malah melihat ke arah lain.
"Apa loe udah nyerah Ra?" Batin Alan.
"Maafin aku Lan" batin Diandra.
"Lan loe udah tahu kan kalau__"
TBC
________________________________
Hi guys....jumpa lagi 😍😍😍😍
Voment yahhh....ini masih baru lohh😉
Krisarnya Juga😊😊Salam_Author
Eesha_JC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alan & Diandra
Teen FictionInilah kisah Alan Putera Zeevin si most wanted yang sangat tampan, pintar dan sangat dingin dengan gadis yang bernama Diandra. Diandra Aldira, gadis cantik yang sangat menyukai Alan dan selalu mengusik dan menemani Pria berhati es itu di taman bela...