☆ Perasaan Alan.

147 18 3
                                    

Hi guys btw yukk liat mulmednya Bang Alan😍😍ganteng cihuyyy

Ayo budayain Vote & Comentnya.

       HAPPY READING GUYS.

***

     
05:30 Soekarno Hata's Airport.

"Uhhh Indonesia I'm Come Back," ucap Diandra saat menuruni pesawat.

Diandra sangat senang karena setelah seminggu ia meliburkan diri dari sekolah dan rutinitasnya memerhatikan Alan akhirnya berakhir, setelah ia harus mengikuti Indra ke New Zealand karena ada urusan keluarga.

"Pa Diandra bisa ke sekolah ngak hari ini?" tanya Diandra pada Papanya yang nampak kelelahan.

"Sayang, hari ini istirahat dulu yah?, kan baru nyampe, besok baru sekolah yah?," ucap Indra dengan raut kelelahannya.

Tak tega dengan Papanya yang masih kelelahan akhirnya Diandra langsung mengiyakan permintaan Indra.

"Iya Pa, Diandra ngerti!" balas Diandra sambil tersenyum tipis.

             ***************

Kring... Kring... suara Bell masuk berbunyi, semua siswa-siswi Jonadict Senior High School
berlari masuk ke kelasnya masing-masing.

Alan yang sedari tadi berada di taman belakang sekolah akhirnya bangkit dari duduknya.

"Kalau ngak ada Dia, rasanya kangen" Alan menghembuskan napas kasar sembari tersenyum tipis.

Di sisi lain ada seseorang yang tersenyum penuh arti ketika memerhatikan dan mendengar apa yang dikatakan Alan.

"Gue tahu kalau loe emang suka sama Dia, cuma loe aja yang ngak berani ngungkapinnya, Alan... Alan kapan loe bisa ngerti kalau Dia  emang udah nunggu loe dari dulu" batin orang itu.

Setelah mengikuti pelajaran hampir 4 jam, waktu istirahat pun tiba semua murid kelas XI. A3 keluar dari kelas dan menyisakan Alan dan Galen si duo Most Wanted itulah julukan dari para fans yang rata-ratanya adalah perempuan.

"Alan ke kantin yuk?" ajak Galen dan orang yang dipanggil hanya menoleh ke arahnya dengan tatapan yang membingungkan

Galen dengan tampang cemberutnya mengambil tempat duduk disamping Alan yang sedang mendengarkan musik dan nampak memikirkan sesuatu, hal itu membuatnya bingung sendiri dengan sifat sahabatnya yang satu ini.

"Lan"

"Alan"

"Woi Alang-alang" teriak Galen kesal sembari melepas earphone yang melekat di telinga Alan.

"Kenapa?" balas Alan singkat, jelas dan padat, Ia menatap Galen dengan tatapan datarnya.

"Loe yang kenapa?, udah seminggu loe hibernasi dan melamun di kelas pas jam istirahat, loe ngak sakitkan?" cerocos Galen membuat Alan memutar bola matanya jengah.

"Bawel," ucap Alan dan tanpa sadar Ia tersenyum tipis, mengucapkan kata itu membuatnya De Javu.

Alan terus membaca bukunya yang Ia gengam, Ia berniat membaca buku itu agar seorang gadis yang terus-terusan bicara ke padanya bisa pergi karena Alan yang tak memedulikan keberadaanya, namun pemikirannya salah, gadis itu malah terus berbicara kepadanya dan malah lebih bersemangat lagi ketika Ia merasa Alan berhenti membaca dan malah menatapnya dingin.

"Alan kamu tuh kayak super hero banget tahu ngak?" tanya gadis itu sambil tersenyum.

"Ngak" jawab Alan singkat dengan wajah datarnya.

"Ihhh Kan aku belum selesai ceritanya kenapa langsung di tanggapin sih?" Kata gadis itu memasang wajah cemberut.

"Bawel" balas Alan singkat dan tetap dengan wajah datarnya, padahal Ia sedang menahan kedua sudut bibirnya untuk tidak tersenyum karena ekspresi wajah gadis di depannya ini sangatlah lucu lucu.

"Ihhhh Alan ngeselin tahu!," ucap gadis itu.

"Woi loe kenapa Lan?, cie... cie...  lagi mikirin siapa sih?" goda Galen penasaran karena Alan yang mielamun.

"Eh?, kenapa?" Kaget Alan dan cepat memulihkan raut wajahnya.

"Lan gue tanya, loe kenapa?, lagi mikirin siapa?" tanya Galen penasaran.

"Ada" jawab Alan singkat

Dan hal itu membuat lampu kuning di kepala Galen berpijar.

"Ckck... Lan by the way si Dia udah seminggu ngak masuk, loe juga udah seminggu ngak mangkir di taman belakang jangan-jangan loe lagi mikirin Dia yah?" pancing Galen.

"Iya" dan mata Galen melebar sempurna bagaimana tidak?, bukankah dengan mengucapkan kata itu membuktikan bahwa Alan benar-benar menyukai gadis yang mereka maksud.

"Len"

"Hmm" gumam Galen.

"Gue bingung kalau ngak ada di rasanya kayak gimana gitu?" tutur Alan membuat Galen tersenyum puas karena sahabatnya yang satu ini sudah berani mengungkapkan isi hatinya untuk pertama kalinya di hadapannya, Alan memang orang yang sedikit tertutup dan dingin.

"Alan loe akhirnya su__" Alan langsung menyumpal mulut Galen  dengan kertas yang ada di depannya.

"Iya diem, ngak usah bawel" peringat Alan dengan tatapan datarnya.

"Siap Boss, apa sih yang ngak buat sahabat gue" bukannya kesal karena kelakuan Alan, Galen malah memberi gerakan siap siaga layaknya seorang prajurit.

Melihat Galen seperti itu membuat Alan tertawa pelan.

"Thanks loe The best deh Len," ucap Alan sambil menepuk bahu Galen.

"Gue juga udah nunggu banget loe mau ngucapin kalau loe emang udah suka sama Dia," ucap Galen.

"Tapi Len" Alan mengantung ucapannya.

"Tapi kenapa?" tanya Galen penasaran.

"Alyne,"

"Tenang bro, kita jaga dia sama-sama," ucap Galen menepuk bahu sahabatnya itu.

                            TBC
------------------------------------------------------

Hi guys....jumpa lagi 😍😍😍😍
Voment yahhh....ini masih baru lohh😉
Krisarnya Juga😊😊😊

Salam_Author

Isabel_cardoso

Alan & Diandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang