An/
Bogor, 11 april 2018
12:19Part ini pendek banget 😂
Yang penting update kan 😄Vote dan komen yang banyak siapa tau aku pengen update 2x hari ini 😌
****
Runa menjatuhkan bokongnya tepat di samping Irsyad, bantal yang baru ia ambil dari kamar dipelukannya dengan erat. Irsyad yang sedang berdiskusi dengan Helena dan Dito cukup kaget dengan kehadiran Runa yang tiba-tiba. Lelaki itu melirik ke jarum jam yang tertempel di dinding, pukul setengah sebelas dan istrinya belum juga tidur.
"Kamu enggak tidur Bun?" tanya Irsyad sambil mengusap punggung istrinya.
"Nanti aja, bareng kamu," jawab Runa sambil tersenyum.
"Aku masih lama lho Run, kamu istrahat duluan aja," ucap Irsyad yang tak tega melihat Runa yang sepertinya sudah kelelahan seharian ini.
"enggak apa-apa aku tungguin," jawab Runa yang masih bersikeras ingin menemani suaminya.
Irsyad kepala mengusap punggung Runa, ia tak bisa melakukan apapun lagi jika keinginan Runa seperti itu. Lelaki yang sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian rumah itu kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Mba Runa, pintar masak ya?" tanya Dito. Ia mengalihkan pandangannya dari laptop dan menatap Runa yang sudah menjatuhkan kepala diatas bantal yang dipeluk.
"enggak pintar, cuma bisa," jawab Runa. Suaranya sudah terdengar serak, matanya beberapa kali juga tertangkap hampir terpejam.
"jadi Mas Irsyad enak dong dimasakin yang enak-enak terus," lanjut Dito yang kembali menggerakkan jemarinya diatas laptop.
"Ada masa percobaan dulu To, "jawab Irsyad tanpa mengalihkan pandangannya pada kertas didepannya.
"masa percobaan gimana?" tanya Helena pada lelaki yang mengenakan kacamata kerjanya.
"masa percobaan menjadi suami yang baik, ya enggak Bun?" tanya Irsyad sambil menyenggol bahu Runa. Runa hanya tersenyum tipis menanggapinya, selain karena malu ia juga sedang menahan kantuk.
"maksudnya gimana Mba?"tanya Helena pada Runa.
"Dulu, kata ibu saya, kalau suami yang baik pasti mau makan apa aja yang kita masak, kalau dia makan habis masakan kita berarti dia menghargai kita sebagai istri, itu tandanya suami yang baik," jelas Runa sambil terkekeh pelan.
"Tuh denger To, kamu harus bisa hargain masakan istri, jangan di komplen mulu nanti kalau nanti masakannya keasinan," ucap Helena sambil menepuk-nepuk bahu Dito.
"iya bener sih, tapi istrinya juga harus mikir juga kali, masa iya masak keasinan mulu, emang mau lakinya darah tinggi," sahut Dito yang disambut tawa ketiga orang lainnya.
"saya aja hampir diabetes To," ucap Irsyad.
Dito tertawa mendengar ucapan Irsyad, ia sudah bisa menebak apa yang terjadi pada atasannya itu, berbeda dengan Helena yang masih menanyakan maksud dari ucapan Irsyad barusan."jadi gini loh mba Helena yang cantik, saya itu pura-pura enggak bisa masak buat ngetes suami saya, tiap hari saya masakin baso, sosis, nuget, kayak gitu aja selang-seling, terus naik tingkat mulai masak capcay tapi ya gitu gulanya kebanyakkan. Bodohnya Irsyad, dia percaya saya enggak bisa bedain gula sama garam," jelas Runa membuat Helena tertawa. Dito bahkan sudah memegangi perutnya yang kram karena tertawa membayangkan nasib bosnya itu.
"tapi akhirnya lulus 'kan Bun?" tanya Irsyad menggoda sambil menjawil dagu Runa.
Runa mengangguk berkali-kali sambil mengacungkan kedua jempolnya. "Hebat deh ayahnya Kakak," puji Runa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Meragu (Tamat)
General FictionSekuel Pulang Kembali. ~Runa dan Irsyad~ Masalah yang mereka hadapi telah berlalu. setelah airmata yang membanjiri dikehidupan keduanya, muncul pelangi yang begitu indah. Tapi kehadiran seseorang membuat badai baru di kehidupan mereka Bisakah Runa...