2. Sudah menjadi teman

36 10 0
                                    

Mendengar jawaban bunda, gue lari keluar rumah nyari buku gue di tempat sampah, dan terus nangis.

Mengeluarkan air mata dan suara isak tangis "sampai kapan,,,,,,, gue harus,,,,,,, nyari buku gue,,,,,,,  di tempat,,,,, sampah? "

"sampai lo bisa sadarin nyokap lo pentingnya pendidikan" ucap Fero tiba-tiba bantuin gue nyari buku di tempat sampah.

"nga,,pain lo? ,,,,,,, lebih baik,,,,, lo masuk aja,,,,,, biar gue ,,, yang nyari bukunya" gue terus ngusap air mata yang jatuh.

Fero tiba-tiba dapat buku gue di tempat sampah, dan di lihatkan pas di depan muka gue. "sekarang gue teman lo, masalah lo, masalah gue juga Ryn"

Sambil ngusap air mata dengan tangan kiri gue, tangan kanan gue mengambil buku yang di pegang Fero. "tapi kita baru kenal sehari"

"gak butuh waktu berhari-hari untuk gue bisa jadi teman lo, dengan gue tau sikap lo aja, itu sudah cukup"

Gue cuma diam.

"kapan lo mau nyadarin nyokap lo, kalau sekolah itu penting? "

"gak sekarang Fer" ucap gue yang mulai tenang.

"gue siap bantu lo, kalau waktunya lo mau ngomong ke nyokap lo"

"tadi di sekolah lo bilang, lo bakal bantu gue kalau gue mau minta maaf ke Arvin, dan sekarang lo bilang, lo siap bantu gue kalau waktunya gue siap ngomong ke nyokap gue"

Hening sejenak,,,,

"sampai kapan lo nunggu, dan siap bantu gue"

Berbicara dengan cepat "sampai gue Mati"

Gue cuma diam, dan berfikir "ni anak beneran baru punya teman ya? Segitunya sikap dia ke gue"

Sejak itu, gue dan Fero jadi dekat banget, Fero dekat sama orang tua gue, dia tau tempat kerja gue, dan kalau sepeda gue rusak, gue sering nebeng dia, kemana gue pergi, biasanya Fero selalu ada.

3 bulan berlalu.

Gue masih berpegang sama misi gue, "Jangan Sampai ketemu sama Arvin, Windy, Rayn, dan si tampan Ken"

Minggu 11.00

Karena hari minggu, gue harus kerja di cafe dari pagi sampai malam, hari itu banyak yang datang ke cafe, ada yang datang karena mau makan dan minum, ada juga yang cuma pesan satu gelas minuman, tapi duduk di cafe hampir 3 jam karena numpang wi-fi gratis.

Author pov

Airyn terlalu sibuk sama pekerjaan nya, sampai gak sadar Fero ada di cafe dari tadi merhatiin dia.

"Ryn, minuman dingin 1" kata Fero yang duduk gak jauh dari Airyn yang nyiapkan minuman untuk pelanggan cafe.

"oke, pria cerdas" sedikit canda Airyn yang langsung membuatkan Fero minuman dingin dan diantarkan ke meja Fero.

Sambil menaruh minuman di meja "sejak kapan lo di sini?"

Fero melihat jam ditangan nya "sejak 34 menit yang lalu"

"serius?"

"iya"
"sudah lah, ada yang lebih penting"

Airyn duduk di samping Fero "apaan?"

"lo ingat ujian beasiswa yang gue ceritakan beberapa bulan yang lalu gak?"
"yang di kantin" lanjut Fero.

-Airyn berfikir

"ooh, iya gue ingat"

"nah, gue bawa contoh soal ujian nya, lo bisa pelajari dari sekarang, dan kalau gak salah ujian nya akhir bulan ini"

AirynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang