PART 8 | Bad Boy

2.4K 185 16
                                    

Back to my story💕
Sebelumnya aku mau minta maaf, untuk hari-hari kedepan aku nggak bisa update cepet😭 So?

Selamat baca😘

***

"Ketika aku sulit untuk mengatakan benci"
-Marshmallow-

🍁🍁🍁

Gara menolehkan kepalanya ke area sekitar Cafe, matanya berkeliaran menyapu sudut-sudut ruang Cafe itu, berusaha mencari sosok Elgama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gara menolehkan kepalanya ke area sekitar Cafe, matanya berkeliaran menyapu sudut-sudut ruang Cafe itu, berusaha mencari sosok Elgama.

'Kemana ni anak? Kagak keliatan batang hidungnya....' gerutu Gara dalam hati.

Gara mencari-cari Elgama kedalam Cafe itu, biasanya Elgama tak suka berada di tengah-tengah keramaian. Pasti cowok itu memesan tempat duduk di area pojokan Cafe. Gara menyipitkan matanya melihat seorang anak lelaki sebayanya yang memakai seragam SMA tengah duduk di bangku pojok pinggir kaca. Dan benar saja dia memang Elgama. Lelaki itu memiliki penampilan yang mencolok, rambut yang berantakan, baju lusuh dengan kancing terbuka memperlihatkan tubuh six packnya, dan tubuh tegap tinggi diatas rata-rata siswa SMA.

Gara menghampiri cowok itu dan menepuk bahunya "Eh bro, udah nunggu lama?"

  Gara segera mengambil tempat duduk di depan Elgama. Elgama langsung menanggapinya dengan senyum manis yang terukir dibibirnya.

"Kemana aja lo baru keliatan?" tanya Elgama dengan nada menyindir.

"Biasalah ... gue ini kan orang sibuk," jawab Gara sekenanya.

"Sibuk pacaran?"

"Jangan mulai lagi El." Gara memperingatinya.

"Jadi bener lo udah macarin primadona sekolah lo? Ga nyangka gue." Elgama menarik sudut bibirnya ke atas, tampak tak percaya dengan cowok dihadapannya ini.

Gara menyipitkan matanya, "Lo stalk gue?"

"Gara ... Gara ... gue tau semua tentang lo." Elgama menaikkan sebelah alisnya.

"Lo penguntit yak?! Wah jangan-jangan lo jeruk makan jeruk lagi...." Gara menyilangkan kedua tangannya di dadanya yang bidang.

"Sialan lo! Gue masih normal bangke! lagian kalo gue jadi cewek, ogah banget gue dipacarin sama tukang ngibul kayak lo...." Elgama menyerngit jijik.

"Whatever!" acuh Gara.

"Hmm ... kalo boleh tahu, motif lo apa macarin si primadona sekolah?" Tanya Elgama mengintimidasi Gara yang terdiam.

PRESAGE [Completed]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang