PART 13 | Khawatir

2K 147 5
                                    

Back to my story💕

Stop senyum-senyum! Scrol kebawah bang👇

***

For you...
I will always love you...
And I know that I'll never love this way again.
But yes, I will survive ... because of you!

-Anonymous-

🍂🍂

SMA Saka Garuda berhasil mencetak satu poin. Suara tepuk tangan meriah dari penonton cewek langsung menggema ke seluruh lapangan, teriakan para fans Aldero bersahutan kagum. Aldero baru saja memasukan bola kedalam ring. Kini skor kedua Tim sama imbang, tak ada yang menang dan tak ada yang kalah, Keduanya seri.

Setelah waktu permainan habis, para penonton dari kedua sekolah itu mulai meninggalkan lapangan, jelas-jelas mereka belum puas karena belum ditentukan siapa pemenangnya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kedua Tim ini memang tidak terkalahkan, kekuatan mereka berada pada level yang sama. Inilah bagian yang tersulit disaat yang terbaik melawan yang sama-sama terbaik .

Tim dari 36 Angkasa maupun tim dari Saka Garuda tak mempermasalahkan siapa pemenangnya. Mereka cukup puas dengan hasil yang mereka peroleh, walau keduanya seimbang. Ini membuktikan bahwa mereka memang sanggup berada di puncak tertinggi dalam kategori kemahiran.

"Selamat!" Aldero menghampiri Gara beserta Tim-nya.

"Selamat juga buat lo," jawab Gara datar.

"Gue seneng bisa tanding bareng orang yang berkualitas kayak lo, gue harap kita bisa tanding bareng lagi." Aldero menepuk pundak Gara dan tersenyum bersahabat.

"Gak sopan kalau gue nolak." Gara membalas senyuman Aldero dengan seringaian.

"Kenalin! Mereka tim inti Saka Garuda. Beno, Felix, Daniel, dan Aska." Aldero mengenalkan keempat temannya kepada Tim basket 36 Angkasa.

"Gue Gara Bastian ketua tim basket 36 Angkasa. Ini Tristan, Bagas, Abu, dan Dodit."

Yang disebut Gara mengangkat wajahnya, dengan angkuh.

Aldero hanya menanggapinya dengan anggukan.

Tiba-tiba Gara menepuk bahu Aldero. "Kalau gitu gue pergi duluan. Senang bisa tanding bareng lo, permainan lo bagus juga! Cocok buat lawan gue."

Aldero menarik sudut bibirnya keatas dan menatap punggung Gara yang sudah berlalu.

***

Aurel sedikit berlari menuju ruang UKS. Bahkan ia sengaja menabrak para siswa yang menghalangi jalannya. Gadis itu segera menghampiri seorang gadis berwajah pucat yang sedang berbaring di ranjang UKS, lalu mengguncang pergelangan tangan gadis itu. Sehingga membuat risih gadis yang berbaring itu.

"Alena lo nggak kenapa-napa kan? Lo kenapa sih?!" Aurel masih mengguncang tubuh Alena.

"Ish ... apaan sih Rel? Ganggu aja! Lagian gue nggak kenapa-napa." Alena menyingkirkan tangan Aurel dari pundaknya.

"Lo rugi nggak nonton pertandingan tadi Na! Lo tau tadi gue cari lo kemana-mana, gue tungguin lo nya nggak dateng! Lo tau nggak? Gue khawatir banget pas denger kalo lo masuk UKS." Alena menyerngit jijik dengan tingkah Aurel yang selalu dramatis dan melebih-lebihkan hal sepele.

PRESAGE [Completed]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang