Back to my story 💕
Sebelum baca tekan 🌟
Setelah baca tekan 💬***
"kenapa harus aku yang memulai dan kamu yang mengakhiri?"
-Devia, as-🍂🍂🍂
Alena memandang wajahnya di depan cermin toilet Mall, ia sedikit merapihkan rambutnya yang berantakan karena Gara yang terlalu ngebut saat menyetir motor, sehingga membuat beberapa anak rambutnya seperti habis di porak-poranda. Alena menguncir rambutnya menjadi ponytail dan sedikit menambahkan lip blam-nya agar bibirnya tak kering.
Setelah yakin dengan penampilannya, Alena keluar dari Toilet. Pasti Gara sudah menunggunya.
Alena mendekati Gara yang tengah memainkan handphone-nya. Gara pura-pura tak menyadari Alena yang sudah mendekat. Ia membuka layar Hp-nya dan membolak-balik layarnya, kemudian mematikannya, lalu menyalakannya lagi dan begitu seterusnya. Seperti orang kurang kerjaan.
"Gara! Ngapain?" tanya Alena dengan tampang polosnya.
"Bales chat," jawab Gara sedikit berbohong, padahal isi Hp-nya kosong melompong, tak ada Chat dari siapapun selain dari empat kecebong itu.
Alena hanya ber 'oh' ria. Gara sedikit kecewa melihat reaksi Alena yang biasa-biasa saja.
"Yaudah, gue beli tiket-nya dulu,"
Alena berjalan ke arah penjual tiket, namun Gara tiba-tiba menahan lengannya. "Nggak usah, Gue udah beli."
Alena menatap Gara dengan bertanya-tanya, "Seriusan?"
"Hemmm." jawab Gara datar.
"Gue boleh ngutang dulu?" tanya Alena dengan tak tahu malunya.
Gara mengerutkan keningnya, tidak mengerti gadis itu ngomong apa. Padahal baru beberapa menit sikapnya aneh dan cuek, tapi sekarang apa lagi?
"Gue nggak bawa uang, boleh ngutang dulu?"
"Hah?!" Gara semakin bingung.
Alena jadi menyesal sendiri, ia merutuki kebodohannya. Kenapa sebelum pergi dari rumah ia tak membawa uang? Ah ini gara-gara Ayahnya dan Tante Reyna yang membuat ia naik darah. Jadinya jatah minta uang kali ini tidak ia dapatkan karena gengsinya. Ah benar-benar sial!!
"Dompet gue ketinggalan Gara! Gue lupa kalau gue nggak bawa uang sama sekali." jelas Alena memelas.
"Kalau nggak bawa uang ngapain tadi mau beli karcis?" tanya Gara mencoba sabar dengan gadis itu.
"Pengen ngetes lu aja, peka apa enggak." jawab Alena seadanya.
Gara menggeleng dengan tampang meringis, "Dasar cewek aneh!"
Mereka berdua mencari tempat duduk yang kosong, kemudian Gara menarik tangan Alena dan membawanya ke kursi yang paling tengah di barisan ke tiga. Alena hanya diam saja saat Gara terus membawa ia melewati para penonton lain.
"Kenapa tangannya dingin?" tanya Gara sambil mendudukan dirinya di kursi kosong.
"Nggak apa-apa," jawab Alena menatap Gara.
![](https://img.wattpad.com/cover/142958970-288-k637569.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESAGE [Completed]√
Fiksi RemajaVersi Teenfiction-Psikologis (Judul awal | MARSHMALLOW) ----------------------------------------------------------- Presage adalah sebuah firasat buruk tentang aku, kamu, dan mereka yang tak kunjung usai... "Enakan pacaran sama ketua basket atau sam...