Back to my story💕
Mulai sekarang bacanya dinikmati, dihayati, dibayangin wajah visualnya biar mantapss👍 Jangan buru-buru bacanya karena kalau buru-buru ntar nggak ngerti alur ceritanya😒....
Yokk langsung reading ae😘...
***
Ini bukan soal harga diri.
Dan juga ini bukan soal keegoisan kita.
Ini tentang kita yang terus saling menyakiti dan melupakkan...🍂🍂🍂
"Non Alena udah baikan?" Bi Ara menempelkan punggung tangannya ke dahi Alena untuk memeriksa apakah demamnya sudah turun, Alena hanya mengangguk lemah dan tersenyum segaris memberi tahu bahwa ia baik-baik saja."Non istirahat aja!" Bi Ara menyelimuti tubuh Alena.
TING ...TONG....
Bel rumah Alena berbunyi.
"Biar bibi aja non yang bukain pintunya."
Bi Ara menyuruh Alena berbaring di kasur, dan segera melihat siapa yang datang berkunjung. Bi Ara membukakan pintu dan terkejut melihat siapa yang datang.
"Loh Non Aurel, Non gak sekolah?" Bi Ara segera mengisyaratkan gadis berseragam SMA itu untuk masuk.
"Hehehe ... Aurel pengen jenguk Alena Bi, Aurel kangen banget sama Alena." Aurel nyengir tanpa dosa.
Bi Ara hanya menggelengkan kepalanya lalu tersenyum.
"Belum juga sehari Non ... Yaudah Non langsung ke kamar Non Alena aja, Non Alenanya lagi tiduran di kamarnya." Bi Ara menyuruh Aurel untuk ke kamar Alena yang berada di lantai atas.
Aurel pun mengangguk setuju dan langsung naik keatas, ia harus menceramahi Alena. Gara-gara Alena sakit dia harus pusing tujuh keliling mengerjakan soal Matematika dan berkutat dengan rumus Fisika sendirian! Sedangkan Alena malah tiduran di kamar dengan damai.
Sebenarnya ini belum jam pulang, Aurel hanya setengah hari mengikuti pelajaran hari ini. Ia lagi nggak mood belajar hitung-hitungan, baginya satu jam pelajaran MTK dan Fisika berasa kayak sepuluh jam. Apalagi Aurel sama sekali nggak ngerti cara ngerjain soalnya.
Maklumlah Aurel kan peringkat bertahan 3 pararel ... DARI BELAKANG! Bayangin aja, rangking 343 dari 346 siswa kelas XI. Berbanding terbalik dengan Alena si peringkat pertama pararel dari seluruh kelas XI ipa dan Ips. Poor Aurel.
Kalo kata Aurel sih 'masih mending lah. Berarti ada yang lebih tolol dari gue, setidaknya gue nggak rangking paling terakhir!'
Aurel mengetuk pintu kamar Alena.
"Masuk!" terdengar sahutan dari dalam. Aurel segera menghambur ke kasur Alena, membuat Alena yang lagi tiduran refleks terbangun."Aurel ngapain lo kesini? Ngagetin aja." Alena melemparkan bantalnya tepat mengenai wajah Aurel. Aurel hanya mengerucutkan bibirnya.
"Padahal niat gue baik, mau jenguk lo. Tapi malah lo tabok muka gue pake bantal." Aurel bersedekap dada dan semakin memonyongkan bibirnya yang ketebelan gincu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESAGE [Completed]√
Teen FictionVersi Teenfiction-Psikologis (Judul awal | MARSHMALLOW) ----------------------------------------------------------- Presage adalah sebuah firasat buruk tentang aku, kamu, dan mereka yang tak kunjung usai... "Enakan pacaran sama ketua basket atau sam...