"Mami.. Papi.." sapa Dilara setelah turun dari tangga rumahnya menuju meja makan.
Papi dan Maminya menoleh kearah anak gadis mereka, tersenyum.
"Selamat pagi sayang" balas keduanya.
Dilara mengambil duduk di kursi samping Papinya itu. Sambil mencium manja kedua pipi Papinya.
"Sayang, Mami gak di cium juga?" Tanya Maminya sedikit mengejek.
Dilara menggeleng.
"Gak ah." Seru Dilara cengir-cengir."Selamat pagi Broh.." sapa Kakak Dilara, sambil mencium pipi Papinya.
Ia menoleh kearah Maminya.
"Selamat pagi Mi." Sambil mengambil tempat duduk dan memakan roti cokelatnya dengan cepat."Ra, lo kesekolah bareng gue?" Tanya kakaknya sembari mengunyah makanannya.
"Gak ah. Nanti lo malah mau modusin teman-teman gue lagi." Seru Dilara kesal.
"Mana mau gue sama anak SMA yang alay kek girl band korea gitu." Timpal kakaknya meremehkan.
Dilara berdecak sebal.
"Papi.. liat tuh Kak Ozan!"Papinya menatap Ozan dan Dilara tersenyum.
"Emang kakak kamu suka godain teman kamu?""Gak sih, tapi kan kak Ozan genit dan jahil. Nanti dimodusin lagi." Seru Dilara lagi.
"Na'uzubillah.. Dilara lo tuh ya.. suudzon banget." Ujar kakaknya sembari menirukan salah satu adegan Ustadz.
"Udah.. udah. Kalian ini. Cepat makannya nanti telat loh." Ucap Maminya meleraikan.
Dilara dan Fauzan alias Ozan Kakaknya hanya memandang datar kearah Maminya itu malas.
Ozan bangkit dan mencium punggung tangan Papinya diikuti Dilara. Lalu beranjak untuk pergi, sebelum suara seseorang menghentikan langkah mereka.
"Mami gak di cium juga?" Tanya Maminya.
"Oh lupa." Ujar Ozan kemudian langsung melangkah pergi.
Dilara menatap punggung kakaknya itu sedikit memelas. Ia berjalan menuju kearah Maminya sambil mencium tangan, dan setelahnya berlari mengejar Ozan.
"Kak.!"
Ozan menghentikan langkahnya dan menatap Dilara.
"Apa?""Jangan gitulah sama Mami."
"Biarin aja." Sahut Ozan kemudian Kembali melangkah.
Dilara membuang napasnya kasar.
"Biar gitu juga dia Mami kita kak, udah ngelahirin kakak sama aku, udah besarin kita berdua juga." Jelas Dilara panjang lebar.Ozan menghentikan langkahnya kembali.
"Itu memang tugasnya orang tua, lagian lo lupa kalo kita berdua besarnya sama baby sister??""Yaudah iya. Ah males ngomong sama kakak. Gak pernah mau ngalah!" Serunya kemudian berjalan keluar.
Ozan menatap punggung adiknya itu.
"Lo gak tau Ra, kalo Mami lo itu brengsek!".*****
"HAZEL.." panggil Indah teriak.
Hazel menutup kupingnya yang terasa berdengung akibat ulah sahabatnya itu dari samping.
"Ck! Apasih. Gue tampol juga lo!"
"Ya ampun... gue mimpi apa sih semalem." Ujar Indah sambil melirik seorang cowok dari arah koridor sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/144198399-288-k165484.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR WHITE
Fiksi RemajaNamanya Dilara Agnesia Gulpinar, biasa dipanggil dengan sebutan Rara. Cewek periang yang terlahir dari sebuah keluarga terpandang dan kaya raya, namun sedikit berantakan.