WARNING : MATURE CONTENT (21+)
Written by. CHEntah apa yang merasuki Cassandra saat menganggukkan kepala dan membiarkan Wayne memasukkan cincin berlian di jari manisnya begitu saja. Sorot mata teduh dan keseriusan yang terpancar di wajah Wayne, tampak begitu meyakinkan dan meluluhkan hatinya. Damn! Apakah lamaran barusan adalah kenyataan atau sekedar delusi? Cassandra masih tidak tahu itu.
"Take a deep breathe, Baby," bisik Wayne ketika Cassandra sudah berada dalam pelukannya, diiringi tepuk tangan yang bergemuruh disekelilingnya.
Barulah Cassandra menarik napas dan mengembuskannya cepat sambil memeluk leher Wayne untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh. Mengerjap beberapa kali untuk memastikan dirinya tidak sedang bermimpi, kini Cassandra tahu alasan kenapa Allyssandra menangis terharu ketika Brandon melamarnya. Sebab, air mata Cassandra jatuh begitu saja tanpa diketahui alasannya.
"A-Are you serious?" tanya Cassandra dengan suara tercekat.
Wayne mengusap punggungnya dengan lembut, menarik diri sedikit tanpa mengurai pelukan agar bisa menatap Cassandra, dan memberikan senyuman lebar yang begitu hangat. "Ini bukan mimpi tapi kenyataan. And yes, 100% serious!"
Baru saja ingin membalas, tapi Wayne sudah lebih cepat untuk menarik Cassandra dalam pelukan lebih erat dan mencium bibirnya dengan begitu dalam. Sama sekali tidak menyadari jika saat ini, mereka masih menjadi pusat perhatian di ballroom itu.
Terlena. Cassandra tidak bisa berpikir jernih dan tidak kuasa menolak ciuman Wayne yang terasa begitu menyenangkan dan menenangkan dirinya, seolah ciuman itu adalah kebutuhannya saat ini untuk tetap sadar. Membalas dengan lumatan dan mengimbangi ritme yang dimainkan Wayne, ciuman itu terjadi selama beberapa saat.
Keduanya menarik diri sambil memberi tatapan penuh arti, sama sekali tidak mempedulikan keadaan sekitar yang terus menatap mereka dengan tatapan penuh minat. Bahkan, Christian dengan sigap merekam adegan ciuman itu sambil menyeringai puas, diiringi kekehan geli dari Adrian.
"Ayo ikut aku, urusan kita udah kelar di sini," ucap Wayne sambil melepas pelukan dan menggenggam tangan Cassandra untuk berjalan keluar dari ruangan.
Wayne sempat melempar tatapan ke arah teman-temannya sambil melambaikan tangan tanpa menghentikan langkah dan Cassandra mengikutinya sambil memeluk lengan Wayne untuk menyembunyikan wajah, demi menghindar dari tatapan di sekelilingnya.
"Kita mau kemana?" tanya Cassandra ketika mereka sudah keluar dari ballroom.
"Dinner," jawab Wayne senang.
"What? Acara di dalem belum kelar dan seharusnya kita bisa...,"
"No! Aku mau berdua aja sama kamu," sela Wayne cepat.
Masuk ke dalam pintu lift, Wayne menekan tombol untuk ke lantai teratas, lalu berbalik untuk memberikan cengiran lebar pada Cassandra dengan ekspresinya yang begitu senang.
"Hello, Fiancee," sapa Wayne sambil merangkul pinggang Cassandra dan menariknya maju untuk berpelukan. "Terbuat dari apa sih kamu, bisa cantik banget jadi cewek?"
"Wayne, yang tadi itu cuma drama atau...,"
"Aku udah bilang kalau tadi aku serius, Cassie. Please deh, jangan mikir yang nggak-nggak, bisa nggak sih?" sela Wayne ketus.
Cassandra membulatkan mata sambil mendorong Wayne untuk menjauh. "Kamu gila yah? Yang barusan tadi sama sekali nggak ada omongan dari kamu, Wayne!"
"Namanya juga surprise, kalau diomongin yah, itu berarti settingan. Aku niat banget cari cincin semalam dengan tujuan buat ngelamar kamu," balas Wayne enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSPOKEN MARRIAGE (SUDAH TERBIT)
RomanceUnspoken Series # 2 : Wayne's Story Cerita ini sudah tamat sejak April 2018 dan akan saya revisi. Beberapa part yang hilang adalah EX. PRIVATE, yang berubah menjadi draft dengan sendirinya. Akan saya republish, seiring dengan revisi yang akan saya b...