Kami berdua pun akhirnya keluar istana.
"Apa kita akan jalan kaki?" Tanyaku. "Tidak tuan Presiden, sebentar lagi autonerd akan menjemput kita disini" jawabnya.
Disaat Nowitsky baru saja menyelesaikan kalimatnya, datanglah sebuah mobil. Mobilnya.. ah. Tidak memiliki ban dan supir, ia jalan seakan mengambang dan berhenti didepan kami.
Nowitsky membuka pintu dengan suaranya, "silahkan masuk tuan". Kamipun akhirnya jalan.
***
Ternyata, keadaan The Southgate benar-benar tidak karuan. Banyak rakyat yang miskin tidak punya tempat tinggal. Anak kecil tidak memiliki tempat untuk bermain, karena semua lahan sudah habis untuk para konglomerat yang membuat rumah seenaknya.
Tepat pukul 1 siang, kami berhenti untuk makan siang disebuah restoran kecil.
Direstoran itu aku tidak sengaja bertemu dengan seorang perempuan yang mengaku sebagai Peneliti di Institut ternama di Southgate. Kumiyo namanya.
Kumiyo berkulit putih dan berambut panjang, dan berpakaian layaknya seorang peneliti.
"Jadi, apa yang kau teliti?" Tanyaku untuk mencairkan suasana sambil menunggu pesanan datang. "Aku meniliti banyak hal, tuan presiden. Udara, tanah, laut. Semuanya ku teliti" jawabnya.
"Dan hasil penelitiannya kau apakan?" Tanyaku. "Aku akan memberikannya pada ketua di Institutku, Prof. Jabari Parker dan ia akan melanjukatnya ke Menteri yang bersangkutan dengan penelitian ku, biasanya menteri tata ruang" jawabnya.
Penjelasannya itu membuat aku tidak sabar untuk bertemu dengan para menteri, terutama Menteri tata ruang. Aku ingin sekali mengomelinya karena tidak bisa mengurusi masalah pembangunan negaraku.
"Kapan aku bisa bertemu dengan para menteri?" Bisikku pada Nowitsky. "Besok tuan, besok tuan dijadwalkan bertemu untuk berkenalan dengan para menteri di ruang rapat istana" jawabnya.
Akhirnyaaa.. aku akan bertemu dengan para menteri.
Singkat cerita, setelah kami makan, kami kembali ke istana.
Dijalan pulang, aku tidak melihat apapun kecuali wajah-wajah rakyatku yang menderita.
Demi piring hologram, aku bersumpah akan mengubah wajah mereka menjadi lebih bahagia dengan keputusanku suatu saat nanti.
Sesampainya diistana, aku beristirahat dikamarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Leader
Science FictionTahun 2987, aku terbangun dikamar dengan keadaan setengah sadar. Beberapa menit kemudian, seseorang masuk kekamar dan menyapa "Pagi tuan Presiden, apa yang akan anda makan pagi ini?"