Setelah mereka pergi, aku menyuruh Nowitsky untuk menyiapkan autonerd-ku. Aku akan kerumah sakit hari ini untuk bertemu dengan Towns, menteri pertahanan.
"Apa perlu diantar, tuan?" Tanya Nowitsky. "Tidak usah, aku sendiri saja" jawabku sambil mengangkat tangan memberi isyarat. "Aku titip istana, sampai jumpa"
Sesampainya dirumah sakit, aku bertanya pada suster yang berjaga.
"Maaf sus, bisa kau tunjukan kamar menteri pertahanan" tanyaku. "Ia tidak ada disini, tuan presiden. Ia dipindahkan kepusat penelitian Southgate sejak kemarin sore" jawabnya. "Sakitnya aneh, bahkan dokter kami tidak tau dia sakit apa dan bagaimana mengobatinya".
"Apa?? Hmm. Baiklah. Terima kasih sus" jawabku sambil tersenyum. Aku pun segera menaiki autonerd ku. "Pusat penelitian southgate" kataku. Autonerdku pun bergerak.
***
Sampai di pusat penelitian, aku bertemu peneliti perempuan yang ku kenal. Tapi.. aku lupa namanya. Untung saja ia memakai semacam name-tag hologram di jas putihnya. Tertulis 'Kumiyo'."Siang tuan, apa yang tuan lakukan disini??" Tanyanya. "Saya ingin menjenguk Menteri Towns, kudengar ia sedang sakit dan dirawat disini"
"Ah, benar. Ia sedang sakit parah. Mari kuantar keruangannya" jawabnya sambil berbalik badan dan jalan. Akupun mengikutinya.
Kami sampai di depan ruangannya, "Pakai ini tuan" kumiyo memberiku sebuah masker full-face berwarna putih.
Kami masuk, aku melihat Menteri Towns terbaring diatas- maksudku.. didalam sebuah kapsul. Kapsul itu sepertinya dialiri oksigen untuk bernapas melalui sebuah selang raksasa yang terhubung kelantai.
Menteri Towns juga terlihat sangat aneh, sekujur tubuhnya berwarna biru dengan syaraf-syarafnya terlihat samar berwarna hijau.
"Apa yang terjadi?" Tanya ku dalam hati.
"Ada apa dengan menteri Towns, kenapa ia terlihat begitu creepy??" Tanyaku pada kumiyo. "Itulah yang kami sedang cari tuan, sebab dari kejadian ini" jawabnya. "Dugaan sementara, ia keracunan" lanjutnya.
"Keracunan macam apa yang membuat seseorang terlihat seperti avatar begini??" Aku emosi dengan jawabannya. "Maaf tuan" katanya.
Disaat kami sedang berbincang, seorang pria tiba-tiba masuk. Badannya tinggi gemuk, berjenggot tipis, juga berjas putih.
"Profesor Jabari Parker!" Sapa kumiyo pada pria itu. "Hei kumiyo, siang tuan presiden" sapanya pada kami.
"Jadi.. kau sudah tau tentang menteri pertahanan??" Tanyanya sambil mengajak duduk disamping kapsul itu. "Ya, aku sudah tau. Begitu mengerikan. Menurut mu, kenapa ia bisa seperti ini??"
"Menurut hipotesa kami, ia keracunan, aku tidak tau keracunan apa sampai seperti ini" jawabnya.
Apa-apaan. Jawabannya sama dengan perempuan itu.
"Bagaimana kau bisa membuat hipotesa seperti itu??" Tanyaku kesal. "Kami sudah mengambil sampel DNAnya tuan" jawab kumiyo memotong obrolan ku dengan Prof. Jabari parker. "Tapi tenang saja, kami akan mengenbangkannya" lanjutnya.
Terjadi keheningan selama beberapa detik.
Tiba-tiba kumiyo berteriak, "Lihat itu! Menteri Towns membuka mata!". Dan benar saja, ketika aku melihat kearah avat- menteri Towns, ia sedang melirik kearah ku.
Ini serius, aku benar-benar merinding.
Menteri pertahanan itu membuka mulutnya dan mencoba mengatakan sesuatu. Kumiyo yang ku dengar dijuluki "The Perfect Reflector" dengan sigap mengaktifkan kamera dari tangannnya. Kurasa ia mencoba mengabadikan ini.
"K-k-kura-rasa i-ini a-ada-lah sa-sabo-botase tu-tuan" ia sangat terbata-bata.
"Apa??" Kataku. Tapi, ia langsung memejamkan matanya.
"CEPAT CARI OBAT UNTUK MENTERI TOWNS" teriakku. "Si-siap tuan, kami ak-". Aku pun memotong "CEPAAATTT".
Kemudian aku pergi dari ruangan itu, pulang dengan menggunakan autonerd ku, dan segera memberitahu Nowitsky tentang penyakit Menteri Towns.
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Jangan lupa vote sama komentar yaaa kritik-saran😁
Keep reading. Love u♡
KAMU SEDANG MEMBACA
The Leader
Fiksi IlmiahTahun 2987, aku terbangun dikamar dengan keadaan setengah sadar. Beberapa menit kemudian, seseorang masuk kekamar dan menyapa "Pagi tuan Presiden, apa yang akan anda makan pagi ini?"