06 The Truth

707 113 54
                                    

Lucas tidak berhenti menggerutu. Bagaimana tidak, sudah lewat dari petang, tapi Taeyong belum kembali ke Rumah Sakit. Yang membuat dirinya tidak dapat mengantar Jungwoo pergi ke Kampus.

“Pengkhianat! Lihatlah hyung, sudah jam berapa ini?” Lucas mendengus.

Mata bulatnya tak lepas menatap hyung cantiknya yang masih berbaring lemas. Posisi duduknya memang sedikit tidak nyaman. Ia duduk, tetapi menyandarkan dagu dan kedua tangannya pada pinggiran tempat tidur Ten.

“Sudahlah, sebentar lagi pasti datang. Sepertinya kau sudah bosan menjaga hyungmu ini bukan? tak apa, pulanglah, kau pasti lelah kan?”ujar Ten seraya mengusap lembut lengan berotot milik Lucas.

“Bukan begitu hyung, tapi Taeyong hyung tidak pernah menepati janjinya. Janji adalah janji. Jika ia berjanji akan segera kembali, maka ia harus segera kembali. Bagaimana kalau aku tidak ada disini? Lalu kau akan sendiri bukan?” cemas Lucas. Ia tidak ingin hyung cantiknya ini kembali terluka.

“Sudah cukup dulu ia sering menyakitimu. Sekarang tak akan kubiarkan hal itu terjadi hyung

“Cukup Lucas! Ini hanya masalah kecil, oke? Jangan diperpanjang lagi. Yang lalu biarlah berlalu. Sekarang Taeyong hyung sudah berubah. Dia tak akan menyakitiku lagi,jadi berhentilah mengkhawatirkanku my dongsaeng” ujar Ten seraya mengacak-acak rambut Lucas.

Drrtt

Ponsel hitam yang terletak di atas meja itu bergetar. Entah menandakan adanya panggilan, pesan, maupun notifikasi lainnya. Lucas melirik sebentar ke arah ponsel tersebut, lalu ia mengambilnya. Oh, lihatlah, bahkan ponsel itu tampak sangat kecil dalam genggaman Lucas.

“Doyoung hyung menelepon”Ujar Lucas seraya menyerahkan ponsel itu pada Ten. Tak lama ia beranjak keluar ruangan tanpa sepatah kata. Memberikan ruang bagi Ten yang akan berbincang dengan sahabatnya.

hyaaa... Ten-ah, hari ini kau sudah boleh pulang bukan?

“Hei! Tolong kecilkan suaramu Young-ah! Berisik sekali”

calm down sweetie. Jadi bagaimana? Sudah boleh pulang kan?

“memangnya mengapa?”

tidak, hanya saja, aku dan Jaehyun akan datang ke rumah kalian

“untuk?”

tentu saja menjengukmu bodoh! Kau tahu kan Jaehyun sangat antipati dengan Rumah Sakit

“oh, iya, hari ini aku sudah boleh pulang. Ehm, apakah kau tidak sedang sibuk Doyoung-ah?” tanya Ten cemas. Entah mengapa ia merasa gelisah karena terus-terusan memikirkan Taeyong.

sibuk? Sibuk mempersiapkan pernikahan maksudmu?

“bu-bukan. Maksudku, bukankah kau harus bekerja saat ini. Taeyong hyung akan marah jika kau malah sibuk menelepon sana-sini. Lagipula, mengapa tidak segera mengajukan cuti?”

hah? Bekerja? Hahaha, apa kau tidak tahu kalau Taeyong hyung memberikan hari libur sehari pada karyawannya? Oh, apa Taeyong hyung tidak ada disana?

Raut muka Ten berubah menjadi sendu. Entah mengapa tapi ia merasa hal buruk akan datang.

“Taeyong hyung? Ten-tentu saja ia ada disini. Ia sedang pergi keluar. Aku tidak tahu kalau ia memberikan free day pada karyawannya”

eeii, mungkin ia begitu karena ingin menjagamu seharian bukan? Sehingga para karyawan tidak akan merasa iri karena atasannya bisa membolos bekerja sesuka hati. Cih manis sekali”

Alyssum [Taeyong x Ten | Taeten]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang