14. Keluarga

30 4 2
                                    

~Don't forget to vote~

Papa tiri
Kamu kemana aja! Segera pulang! Papa sudah didalam

♡♡♡

Daniel hanya memutar bola matanya dengan malas, dan mendengus kesal mendapat pesan dari seseorang yang tidak ingin dia temui. Lalu Daniel melanjutkan aktivitas nya yang sempat tertunda, dan melangkah masuk ke dalam penthouse nya

Plakkk!!!

Daniel hanya diam termenung sambil memegang pipi kirinya yang berhasil ditampar oleh papa tiri nya

"Kemana aja kamu, hah!? Papa sudah menunggumu lama disini, malah kamu santai-santai! Pulang terlambat lagi! Dasar gak punya aturan!" bentak papa Daniel

Daniel hanya diam dan menatap papanya dengan sinis

"Aku habis pulang sekolah. Ini penthouse milik Daniel, yang punya aturan aku, jadi tidak ada kata terlambat untukku. Aku capek, mau istirahat" jawab Daniel ketus

Sret! Plakkk!!!

Papanya menarik kasar baju Daniel, dan lagi-lagi memberi tamparan keras kepipi Daniel tanpa ampun

"Anak tidak tau diuntung ya kamu!" sentaknya dengan nafas memburu menahan emosi

"Aku bukan anakmu, dan kau bukan papaku" jawab Daniel datar

"Kamu!!!"

Srettt

Daniel berhasil menahan tangan papanya yang hendak memukul wajahnya

"Ada keperluan apa kau datang kesini?" tanya Daniel dengan suara agak melembut sambil melepas genggaman tangan pada papanya

"Papa mau membahas tentang ahli waris perusahaan kita" jawabnya sambil membenarkan posisi dasinya yang sempat berantakan

"Hanya itu aja keperluanmu Tn.Widjaya?" tanya Daniel penuh penekanan saat mengucapkan nama papa tirinya

"Rencananya papa mau mengambil ahli waris kamu menjadi milik papa. Kan almarhum papa kamu sudah meninggal, dan meninggalkan warisannya ke tangan ibumu, sedangkan ibumu memberikan sepenuhnya warisan itu kepada mu" jawab Tn.Widjaya dengan santainya

Daniel masih menatapnya penuh benci. Dasar kurang ajar, mata duitan

"Karena sekarang aku telah resmi menjadi suami mamamu, jadi apa salahnya jika warisan itu turun ke tanganku? Apalagi kamu masih sekolah, belum pantas mengurusi hal-hal seperti ini" sambungnya lagi

"Dasar mata duitan! Kenapa kau mendadak egois? Jangan salahkan mama, jika warisan itu diturunkan ke aku, anak semata wayangnya, dan tidak diturunkan ke tangan orang yang salah" jawab Daniel dengan lantang

"Jangan salahkan mama lagi, jika warisan itu sepenuhnya tidak diberikan kepada kau, orang yang telah membunuh suaminya. Dan kau sekarang tidak merasa iba? Rela mengasingkan istrimu sendiri demi harta!" sambung Daniel sambil menahan air matanya agar tidak keluar

Bough!!!

"Anak kurang ajar! Kenapa kau berani berbicara seperti itu hah!? Jawab!" sentak Tn.Widjaya

FIRST LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang