27. Night Club

25 4 0
                                    

~ Don't forget to vote ~

Comment nya aku tunggu yaaa 💕
Chapter ini sedikit panjang, jadi nikmatin aja

Aku mengerjapkan mataku berkali-kali saat merasakan ada sebuah cahaya yang berhasil masuk ke dalam mata ku. Ternyata jendela pesawat yang aku buka tadi lupa belum aku tutup. Dengan setengah sadar aku mulai bangun dan diam sejenak menunggu nyawa ku terkumpul kembali

"Bentar... Ini parfum nya siapa ya? Kok wangi banget? Kayak nya ini bukan parfum ku deh" batinku

"Loh? I-ini kan tang-tangannya Daniel?" gumamku saat melihat tangan Daniel sedang melingkar pada bahu ku

Aku langsung menoleh, dan betapa kagetnya aku, mendapati wajah Daniel yang sedang tertidur pulas dengan wajah nya yang damai. Dan jarak antara wajah ku dengan wajah nya begitu dekat, hingga aku dapat merasakan deru nafas nya.

"Eits... tunggu dulu. Kenapa kita tidurnya bisa sedekat ini ya? Dan apa ini? Kok kepalaku bersandar ke barang empuk-empuk padat?" batinku. Aku mulai melirik dan benar saja, aku sedang bersandar didada bidang milik Daniel

"Berarti... Aku dari tadi tidur didada nya Daniel dong!?" batinku

"Aku gak mimpi kan?" gumamku sambil menjiwit pipiku agar aku segera tersadar dari mimpi ku

"Aww!" rintihku, "berarti ini bukan mimpi dong. Yakk! Seneng banget" gumam ku kegirangan

Aku melihat wajah tampan nan damai dari seorang Daniel yang sedang asyik tertidur pulas. Aku tersenyum melihat betapa tampannya dia saat tidur dari jarak sedekat ini. Aku mulai menyingkirkan tangan Daniel dengan pelan-pelan, takut membangunkan dia, sesudah itu aku membenarkan posisi dudukku, dan memfoto pemandangan langit sore yang indah dari atas sini

Cekrek

Hmmm, sudah bangun?" tanya seseorang dan itu Daniel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hmmm, sudah bangun?" tanya seseorang dan itu Daniel

"Eh? Daniel? Sudah kok. Kamu?" tanya ku. Dia hanya mengangguk

"Sorry, tadi aku udah lancang ti-tidur di dada--"

"Hahaha, gapapa. Aku tadi yang meluk kamu. Soalnya kamu kalau tidur natap-natap terus, jadi kamu aku tidurin di dada ku" ucap Daniel sambil memasang masker dan topi nya

Keadaan kembali sunyi kembali, dia malah santai sambil kembali bergurau dengan teman-temannya, sedangkan aku disini sedang gugup dan canggung gak karuan.

Lalu, lamunan ku lagi-lagi berhasil dibuyarkan oleh suara pramugari bahwa pesawat akan segera mendarat di Phuket International Airport. Dan aku melihat sekitar bahwa langit semakin sore dan semakin mendekati sunset

FIRST LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang