31. Jatuh

46 2 0
                                    

~ Don't forget to vote ~

Ong telah mengantarkan ku pulang sampai rumah dengan selamat. Setelah mengucapkan selamat tinggal, Ong langsung tancap gas menuju tempat tadi untuk menginap di sana bersama teman-temannya

“Kak Richard! Aku pulang” teriakku sambil memasuki rumah

“Hai! Pulang sama siapa?” tanya Richard sambil menatap ku bingung

“Sama temanku, Ong”

“Gak disuruh masuk?”

“Enggak kak, dia masih ada urusan dengan teman-temannya”

“Yaudah, sana istirahat dulu. Kalau makan malam nya sudah siap, kakak panggil ya”

“Okay! Thank you so much bro! Luv ya!” ucapku sambil berjalan memasuki kamar

Aku merebahkan badanku di kasur ku yang empuk, dan menatap kosong langit-langit kamarku. Seketika ingatan ku kembali berputar pada moment dimana Daniel memelukku dan menemaniku disaat dan sesudah bermain flying fox.

Dengan secepat kilat aku menyambar tas ku dan mengambil sepucuk bunga matahari pemberian Daniel. Aku segera berlari ke meja belajar ku dan menaruh bunga itu di vas bunga yang masih tersedia disitu. Aku memainkannya sambil tersenyum sendiri mengingat kejadian tadi

Tapi, sedetik kemudian senyumanku memudar saat salah satu moment dimana Daniel dan Fanny sedang berciuman kembali berputar didalam memori otakku. Disitu aku melihat nya secara langsung dan jelas bahwa mereka melakukannya. Aku ingin menangis, tapi sepertinya aku tidak pantas untuk melakukannya. Mengapa? Karena aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Daniel dan aku tidak pantas untuk melakukannya

.
.
.

Daniel dkk sekarang tengah asyik menikmati malam api unggun sambil melakukan barbeque party. Ada yang bercanda gurau, bernyanyi, bermain gitar, mendengarkan musik, bakar-bakar daging dan jagung, dan masih banyak lagi

“Guys! Gua punya tantangan buat kita semua” heboh Boy sambil memakan jagung nya

“Apaan? Awas lu kalau aneh-aneh” sewot Ong

“Njay, gua belum selesai ngomong. Besok, setelah acara ini, malamnya kita clubbing, gimana?” tanya Boy dengan wajah menantang

“Kalau itu mah kecil, Boy. Gua sama Daniel udah biasa dengan yang namanya clubbing” jawab Ong

“Iya dong! Kalau gua sih langsung tancap gas” sahut Daniel gak mau kalah

“Gimana yang lain?” tanya Boy penuh antusias

“Ikut dong!” teriak mereka dengan semangat

“Game kita seperti biasanya kan?” tanya Daniel dan Ong bebarengan

“Iya dong! Deal ya?!”

“Deal! Yeayy!”

.
.
.

Sekarang Daniel dkk sudah berkumpul ditempat clubbing langganannya. Mereka sudah memesan tempat dengan paket private pool party

"1... 2... 3... Bersulang!" teriak mereka serempak sambil meminum cocktail mereka masing-masing

"Kita langsung ke game nya aja deh" kata Ong

"Seperti biasa, kita main kartu, yang kalah dia akan dapat hukuman" jawab Boy

"Minum bir one shoot kan" sahut Daniel

"Yeah! You right, whoaaa!! Let's play" jawab mereka serempak

Lalu mereka mulai bermain dengan permainan yang biasa mereka lakukan. Mereka melakukannya dengan serius sesekali mereka juga bercanda gurau untuk menetralisir suasana agar tidak terkesan menegangkan

FIRST LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang