4

538 75 3
                                    


*********Sorry For Typo********

Suzy menyandarkan kepalanya dimeja, helaan nafas berat keluar dari bibirnya. Sudah 2 hari berlalu, semenjak pria itu mengatakan sudah menjalin hubungan dengan wanita pilihannya, ia tak kunjung menemui pria yang menjadi tambatan hatinya, bukan karna ia tak mau, hanya saja ia tak mampu. Tak mampu melihat adegan romantis tepat didepan matanya, menghindar adalah cara yang paling ampuh untuk saat ini,

Drrt-
Ponselnya bergetar, Suzy menarik benda persegi tersebut dari sakunya. Lagi- ia menahan sedih saat membuka isi pesan tersebut, sebuah gambar yang memperlihatkan sepasang kekasih saling menggenggam & tersenyum kearah kamera.

_Chagi, apa kau begitu sibuk? bogoshipoyo- Hakyeon oppa_

'Dia merindukanku, baginya aku hanya seorang adik. Kau begitu menyedihkan Zy,' batinnya, tangannya terulur menghapus bulir dipipi

"Zy, gwaenchana?" seseorang menepuk bahunya, Suzy bergumam tak jelas

"Gwaenchana? tak biasanya kau tidur dikelas," tanya wanita tersebut, Suzy tersenyum tipis

"Hanya untuk refleksi, aku terlalu lelah 3 hari terakhir ini. Lalu kau sendiri? tentang cinta segitigamu?" Tanyanya tanpa berniat mengangkat kepalanya dari meja, wanita ikut menyandarkan kepalanya dimeja

"Berakhir sesuai harapan, walaupun sebenarnya ini terdengar jahat,"

"Aigoo- Jung Soojung berubah menjadi drama queen," kekehnya

Plak-
"Yak!" Pekiknya saat tamparan mengenai pipi

"Tidak lucu,"gerutu Soojung

"Jadi kau tetap dengan selingkuhanmu?"

"Dia mengabaikanku karna ingin memberi kejutan dihari ulang tahunku, dia ingin melamarku. Tapi semuanya terlambat, perasaanku padanya itu berbeda ketika aku bersama adik sepupunya. Apa aku terlihat seperti wanita yang jahat? jika aku tak memutuskannya, kurasa lukanya akan semakin besar, geutchi? bagaimana bisa aku mengatakan putus dihari ulang tahunku? ini bukan drama yang selalu kita tonton setiap malam, ini perjalanan kita. Takdir memang sangat kejam untuknya," jelas Soojung,

Ia mengakui kesalahannya tak termaafkan tapi ia juga harus bersikap dewasa untuk menentukan pilihan, bukan hanya menjaga satu perasaan, tapi perasaan orang kedua dan orang ketiga perlu ia perhitungkan, Suzy diam mencerna ucapan Soojung. Ya- Takdir saat ini sangat kejam untuknya.

"Apa aku juga harus berhenti?" Tanyanya, Soojung menatapnya bingung

"Berhenti? untuk?"

"Cinta tak terbalas, cinta bertepuk sebelah tangan, bahkan aku belum mengungkapkannya. Ouch- aku sangat menyedihkan," pekiknya menutupi wajah

"Memangnya bisa? setiap hari kalian seperti surat & perangko, bahkan.."

"Dulu," potong Suzy,

"Kami seperti surat dan perangko itu dulu, sekarang.. Ah- lebih tepatnya sejak 3 hari yang lalu, kami terpisah begitu saja seperti buah dan bijinya,"

"Maksudmu?"

"Aku orang pertama yang mendapatkan kejutan darinya, menatap jelas wanita pilihan hatinya,"

"Kau kuat Suz, suatu saat aku yakin akan ada pangeran berkuda putih untuk menghampirimu,"

"Aish- kau kira negeri dongeng,"

"Memangnya kenapa? pangeran berkuda putih menghampirimu untuk menjadikanmu asisten pribadi atau tukang kebun, atau jangan-jangan kau berkhayal dilamar," goda Soojung mencolek dagu Suzy

destiny, believe me [[COMPLETE]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang