Ayah!

4.8K 194 4
                                    

"Esta bangun sayang nanti kamu telat!"

Oh jam berapa ini? Astaga sudah hampir jam tujuh. Aku harus bergegas!

"Sayang ayo bangun nak! Kamu akan terlambat!" Ayah kembali mengetuk pintu kamarku.

Aku buru-buru bangun dan membuka pintu. Kalau dibiarkan, ayah takan berhenti. Aku hawatir pintu kamari roboh.

'Aku sudah bangun ayah'

"Oke baby girl. Cepat mandi atau kita akan benar-benar terlambat!"

'Oke'

Aku menyelesaikan ritual mandiku dengan terburu-buru. Tidak biasanya aku bangun kesiangan seperti ini. Pasti ini karna tugas dari Mr.Damar yang membuatku begadang semalaman.

'Aku akan terlambat ayah, ayolah!'

"No sweetheart! Kamu harus tetap sarapan!"

'Tapi ayah ayolah, aku akan sarapan nanti'

"Oke! Oke! Kamu bisa sarapan di mobil"

'Euhh baiklah!'

Sarapan di mobil bukan hal yang baik menurutku. Aku lebih suka sarapan santai dimeja makan seperti biasanya. Terburu-buru memang bukan gayaku.

Sesekali aku menyuapkan roti ke mulut ayah. Ayah memang the best father ever. Kami melakukan semua hal bersama-sama, bahkan urusan terlambatpun ayah ikutan.

Kalian heran kenapa dari tadi aku hanya menceritakan ayah?

Aku berbeda dengan kalian teman. Aku tidak memiliki seorang ibu. Aku hanya punya ayah dan cuman ada ayah dihidupku.

Aku Esta Giandra Pradipta, anak tunggal dari Mahesa Pradipta. Seorang orangtua tunggal, hidup belasan tahun tanpa istri, hidup belasan tahun membesarkanku sendirian!

Aku tidak tau siapa ibuku? Dimana dia? Masih hidup atau sudah meninggal? Bahkan aku tidak tahu siapa namanya. Bagiku ayah saja sudah cukup, aku tidak butuh ibu.

Hey kami bahkan melakukan banyak hal menyenangkan meski tanpa kehadirannya. Tidak ada yang cerewet meski kami pulang dengan badan penuh lumpur, atau memgomel karna lupa mematikan keran air. Kamipun ahli dalam mengurus urusan rumah.

Tapi apakah aku benar-benar tidak penasaran siapa ibu?

Aku pernah menanyakannya, Dulu! Aku masih ingat saat itu usiaku masih 10 tahu. Ayah datang kesekolah mengambil rapotku. Hampir semua temanku datang bersama ibunya dan aku bersama ayah.

"Adiknya?" saat itu perempuan kira-kira seumuran dengan ayah, yang aku tau itu kaka dari temanku Ge bertanya.

"Ah bukan! Ini putri saya"

"Anda masih muda. Dimana istri anda?"

Ayah tak menjawab, dia hanya tersenyum dan kaka itu hanya mengangguk-ngangkuk berkata 'ohhhhhh' saja. Jujur aku tidak mengerti kenapa kaka itu hanya mengangguk saja. Aku penasaran!

Sesampainya dirumah aku menanyakan hal yang mengganjal dalam pikiranku, apa maksud si kaka mengangguk pada pertanyaan yang tak mampu ayah jawab.

'Ayah'

"Ya? Kamu ingin minta hadiah karna juara kelas lagi? Tenang! Ayah sudah menyiapkan semuanya" aku dapat melihat kebahagiaan dan rasa bangga dari senyum ayah.

'Bukan'

"Lalu?" Ayah berjongkok menyamakan tinggi kami.

'Dimana ibu?' garis bibir ayah yang terangkat perlahan turun membentuk sebuah garis datar dibibirnya.

Just Me & My Dad(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang