Ini minggu yang cukup berat. Setiap hari aku harus belajar dengan serius.
Beberapa kali aku kesulitan dalam mengisi ujianku. Aku sendiri tidak yakin dengan hasilnya nanti. Semoga saja Tuhan memberiku keajaiban!
Untunglah semua ujian ini akan berakhir hari ini. Setidaknya aku bisa bernafas lega. Kalian pasti tahu yang aku rasakan. Bagaimana tertekannya aku saat ujian.
Sesuai tradisi, setelah ujian selesai akan diadakan pekan olahraga disekolah. Setiap kelas wajib mengikutinya.
Acaranya akan dimulai senin besok! Dan hari ini Om Guntur akan menunjuk siapa saja yang akan jadi perwakilan dalam setiap cabang olah raga.
"Anne, Esta, Grey, Gina, Evi, Diva kalian ikut cabang bola voli, dan Diza kamu jadi cadangan"
Kenapa aku? Aku sudah ikut lomba estafet!
"Tidak ada protes! Sekian dan kalian boleh pulang"
Ahh aku tidak suka olahraga! Tidak seperti ayah yang sangat suka olahraga.
"Esta kamu pulang bareng Om!"
Ya ya ya ayah pasti belum pulang sesiang ini. Aku berjalan malas mengikuti Om Guntur dari belakang.
Beberapa dari temanku pergi bermain untuk merayakan selesainya ujian. Tapi tidak denganku yang harus langsung pulang bersama Om Guntur.
Mobil berjalan aga pelan. Aku tahu Om Guntur sedang memperhatikanku. Aku masih kesal padanya!
"Kenapa?"
Aku diam.
"Es, kamu kenapa princess?"
Aku tidak mau jawab!
"Huphh! Om sedih banget kalau kamu cuekin Om"
Aku tidak tergoda Om.
"Baiklah, Om akan benar-benar sedih"
Aku masih diam!
Lohh, inikan arah ke kantor ayah? Aku melihat Om Guntur meminta jawaban.
"Ya. Kita akan kekantor ayahmu"
'Untuk apa?'
"Ck sesekali dia harus mendapat kunjungan dari putri kecilnya"
"Sudah tidak marah nih?"
'Masih'
"Kenapa marah?"
'Aku tidak suka olahraga!'
"Tapi kamu harus! Biar sehat"
"Maafkan Om! Tapi Om harus adil. Kamu juga murid Om disekolah"
'Tapi kenapa harus dua?'
"Karna Om menginginkannya"
'Aku marah sama Om'
Aku menyedekapkan tanganku. Sampai di kantor ayah aku langsung turun. Bisa kulihat Om Guntus geleng-geleng kepala sambil tertawa.
Kekanakan? Iya! Aku memang masih anak-anak belum ibu-ibu.
Aku mendahului Om Guntur pergi ke ruangan ayah. Tapi sebelum aku naik keatas seseorang menahanku.
"Mau kemana?"
Ahh kenapa aku melupakan note ku!
"Kamu mau pergi kemana? Tidak sembarangan orang bisa masuk!"
Aduhh bagaimana aku menjelaskannya?
"Kita ingin bertemu Mahes. Aku sahabatnya dan gadis ini putrinya"
"Oh pak Mahes. Maaf saya tidak tahu! Silahkan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Me & My Dad(TAMAT)
General Fiction"Aku hanya ingin AYAH. Aku tak mau yang lain, termasuk IBU" Ayah bilang aku spesial. Aku lebih istimewa dari anak lain. Aku lebih kuat dari anak lain. Itu kenapa Tuha hanya memberiku seorang Ayah tanpa ibu. Mahes Pradipta. Pria tangguh yang bekerja...