Aku sudah kembali bersekolah. Bertemu kembali dengan Anne yang selalu ribut, Tora yang selalau mengikutiku, dan ka Tara yang sedikit pendiam.
"Jangan sakit lagi Es. Aku kesepian"
"Siapa yang mau deket-deket cewe kaya kamu"
"Kamu! Dari kemarin kamu terus mengikutiku"
"Itukan kalna aku ingin tahu lumah Esta"
"Alasan"
"Aku telpaksa. Mana mau aku dekat-dekat cewe sepelti mu"
"Aku juga ga mau dekat-dekat kamu bogel"
"Enak saja. Aku masih masa peltumbuhan tahu. Ka Tala liat tuh dia"
"Sudahlah Tor. Nanti kamu malah suka sama Anne lagi"
"Iihh amit-amit"
'Kompak sekali. Kak Tara bener, nanti kalian saling suka'
"Ka Tara nyebelin. Ga sudi aku suka sama anak bogel"
"Aku juga ga sudi sama cewe bal bal kaya kamu. Mending aku sama Esta aja"
"Jangan mau Es. Nyebut R aja ga bisa"
"Sudah diem. Esta baru aja sembuh, nanti dia sakit lagi liat kalian ribut terus!"
Ka Tara memang selalu bijak. Kepalaku pusing mendengar pertengkaran mereka.
Semuanya hampir kembali normal. Kecuali satu hal.
Wanita itu terus saja berusaha menemuiku di sekolah. Meski berulang kali aku menolak menemuinya. Beruntung ada Om Guntur yang selalu menangani wanita itu.
Weekend ini ayah tidak mengajakku kemana-mana. Dia khawatir kondisiku kembali drop. Padahal akukan sudah baik-baik saja.
Alhasil. Hari minggu ini aku hanya dirumah. Melakukan sedikit perubahan dekorasi pada ruang tamu.
Perlu kalian tahu. Ayah itu sedikit rewel kalau urusan dekorasa dan kebersihan rumah. Dia mirip sekali dengan ibu-ibu.
"Esta itu jangan digituin. Keliatan jelek"
"Itu juga tidak boleh seperti itu! Astaga cepat sapu sudut itu"
"Lap yang bersih. Nah seperti itu"
Ya seperti itulah omelan ayah jika kami sedang bebenah rumah.
Ting tong~~~
Ting tong~~~
Aku dan ayah saling pandang. Mungkin itu Om Guntur. Tadi dia bilang sudah hampir sampai ke rumah.
"Biar ayah. Itu pasti Guntur"
Aku kembali berkutat dengan kain pel. Ayah pasti menjahili Om Guntur lagi tuhh. Mereka jika sedang bersama seperti anak kecil. Persis seperti Anne dan Tora.
"Sudah saya bilang JANGAN KEMBALI LAGI! Apa kalian TULI? PERGI SEKARANG!"
Ayah kenapa? Siapa yang datang? Aku menghampiri ayah. Beberapa pria berjas hitam baru saja masuk kedalam mobil.
'Siapa?'
"Hanya orang yang menawari bisnis"
'Kenapa ayah marah?'
"Mereka memaksa. Sudahlah! Ayo kita masuk"
Baru saja aku memegang kain pel. Seseorang membunyikan bell kembali.
'Biar aku saja!'
"JANGAN! Itu pasti mereka."
Aneh sekali. Ayah tidak perlu sepanik itu. Aku takan kenapa-napa kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Me & My Dad(TAMAT)
General Fiction"Aku hanya ingin AYAH. Aku tak mau yang lain, termasuk IBU" Ayah bilang aku spesial. Aku lebih istimewa dari anak lain. Aku lebih kuat dari anak lain. Itu kenapa Tuha hanya memberiku seorang Ayah tanpa ibu. Mahes Pradipta. Pria tangguh yang bekerja...