"Hey Bangun putri tidur!"
"Kita harus bergegas! Ini hari besarmu!"
Ah Om Guntur. Biasanya ayah yang membangunkanku. Ayah? Mungkin dia sedang merayakan kepergianku.
'Aku bangun'
"Cepet mandi! Kita harus kesekolah. Menyiapkan hari besarmu!"
Om Guntur mengacak rambutku sambil tersenyum. Aku segera beranjak memulai ritual mandiku.
Om Guntur tinggal sendiri di apartemen sederhana. Dia belum menikah! Yang ku tahu dia hanya pernah benar-benar mencintai seseorang dulu.
"Bajumu sudah Om siapkan dikasur!"
Om Guntur berteriak dari arah dapur. Kurasa ia sedang memasak. Ada sebuah kotak cukup besar diatas kasur.
Ini indah! Sungguh sangat indah! Apa aku pantas memakainya? Om Guntur memberiku sebuah gaun putih selutut. Ukurannya sangat pas denganku.
Aku merasa lebih percaya diri. Om Guntur memang slalu baik padaku.
Aku bergegas turun dan memeluk Om Guntur. Aku berulang kali mengatakan terimakasih.
Fyi Om Guntur bisa bahas isarat. Bahkan dia yang mengajarkanku.
"Kamu sangat cantik Es! Gaun ini cocok untukmu. Kamu seperti malaikat tanpa sayap. Jangan pernah menangis lagi sayang!"
Om guntur mengusap pipiku dan mencium keningku. Seperti yang sering ayah lakulan. Dulu!
"Ayo kita makan. Setelah itu kita brangkat"
Setelah sarapan kami langsung pergi ke sekolah. Sekolah sudah sangat ramai, banyak orang yang berlari kesana kemari mempersiapkan detail yang dibutuhkan.
Kulihat panggung megah dihadapanku. Apa aku bisa melakukannya? Aku takut membuat kesalahan.
"Kamu bisa Es! Om mendukungmu!"
Ya! Aku tidak perlu khawatir! Masih ada Om Guntur bersamaku.
"Esta!" Astaga! Anne sepertinya sudah terlular Tora. Muncul tiba-tiba seperti hantu.
"Ikut aku Es!"
'Acara akan segera dimulai'
"Ikut saja Es!"
Aku beralih menatap Om Guntur meminta persetujuan.
"Pergilah. Om akan memberitahumu jika sudah giliranmu"
Anne menyeretku ke kelas, semua temanku disana. Bahkan Tora juga ada disana dengan catok rambut ditangannya. Ehh untuk apa?
"Duduklah Es! Kamu harus jadi yang tercantik hari ini. Aku yang akan mendandanimu"
Wow wow wow Giska semangat sekali. Tapi seperti ini saja aku tidak apa.
"Nurut saja Es!"
"Cepat Es! Acara sudah dimulai"
Aku memang sudah mendengar kepala sekolah memberikan sambutan.
"Iya Es, ayolah! Semua harus melihat kecantikanmu"
Teman-temanku kompak sekali membujukku. Aku menurut saja, asalkan mereka tidak berlebihan.
Rambut coklatku dibuat sedikit bergelombang. Giska menambahkan sedikit bedak, Membuat rona merah dipipiku, Menambahkan warna di kelopak mataku, Membuat bulu mataku semakin lentik, dan menambahkan sedikit lipsbam dibibir tipisku.
Apa ini benar aku? Aku merasa melihat orang lain dicermin. Aku belum pernah memakai riasan sebelumnya.
"Wahhh Es kamu cantik!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Me & My Dad(TAMAT)
General Fiction"Aku hanya ingin AYAH. Aku tak mau yang lain, termasuk IBU" Ayah bilang aku spesial. Aku lebih istimewa dari anak lain. Aku lebih kuat dari anak lain. Itu kenapa Tuha hanya memberiku seorang Ayah tanpa ibu. Mahes Pradipta. Pria tangguh yang bekerja...