"Ponsel siapa yang masih berfungsi?" tanya Seungwoon.
"Betrai ku sudah habis karena main game saat dirumah Jaehyun hyung" ucap Woojin namun tidak Ada Yang merespon.
"Ini" Jihoon mengangkat ponsel nya dan langsung di ambil oleh Seungwoon.
Seungwoon mengetik dengan cepat diatas ponsel Jihoon. Orang itu men-scroll keatas lalu kebawah bagian layar Jihoon.
"Oh no"
sampai satu kata ini keluar dari mulutnya."Kenapa?" tanya Jihoon yang mulai mendekat ke Seungwoon dan melihat apa yang tertulis dilayar ponselnya.
Ternyata,
Seungwoon mencari tahu sesuatu tentang virus ini dan dia mendapatkan artikel yang dia cari. Yaitu, cakaran zombie."Apa yang harus kita lakukan?" tanya Jisung panik.
Sesekali dia menatap kearah Minhyun yang nampak menggigil disana dan ada Daniel ,Guanlin dan Jaehwan yang mencoba menyalakan api dengan cara manual. Sedangkan Ong, Woojin dan Jinyoung mencari sesuatu untuk menyelimuti Minhyun.
"Mungkin karena dia tercakar di leher dan itu sangat dekat dengan otak" ucap Seungwoon pelan. "Dia tidak punya waktu banyak" Seungwoon tertunduk.
Jihoon langsung merebut ponselnya dari tangan Seungwoon dan segera mengetikan sesuatu.
"WAHHHH!" Jihoon membanting ponsel nya ke tanah basah.
"Ada apa?" tanya Jisung panik.
"Hampir saja kita terlambat" ucap Jihoon dengan tatapan yang membara.
Seungwoom segera menunduk dan mengambil ponsel yang baru saja dibanting Jihoon.
Bahkan kini matanya terbelalak melihat artikel yang dibuka Jihoon.
"Hyung, kita selamat" Seungwoon memegang bahu Jisung dan mengguncang nya penuh semangat.
"Maksud mu?"
Kini Jisung yang merebut ponsel itu, dan dia melakukan hal yang sama seperti Seungwoon."Semuanyaaa" Jisung berlari menuju Minhyun dan mengumpulkan teman-temannya.
"Daehwi?" tanya Woojin yang celingukan mencari keberadaan Daehwi yang tidak terlihat.
"Tuhh" Ong menujuk dengan dagu nya kearah mobil.
Daehwi bersender didalam mobil.
"Sebentar ya" ucap Jisung lalu berjalan mendekati Daehwi.
"Daehwi-yaa" Jisung tersentak kaget melihat Daehwi menangis didalam sana.
"Kau kenapa?" bentak Jisung mencoba menyadarkan Daehwi yang tidak henti-henti nya menangis.
"Hhh aku juga tercakar hyung, dan ini......mulai terasa panas" ucap Daehwi dengan mata terpejam menahan sakit.
"Apaa?" Jisung nampak kaget menemukan fakta bahwa bukan hanya satu dari mereka yang tercakar melainkan dua.
"Baiklah...baiklah. Tenang dulu, kita punya solusi nya sekarang. Sebaiknya kau ikut berkumpul, kita tidak punya waktu banyak" tutur Jisung, Daehwi hanya mengangguk lalu mengikuti Jisung turun dari mobil dan mendekati segerombolan teman-temannya.
"Cahhh...tenang semua" ujar Jisung sebelum mulai menjelaskan.
"Kita hampir saja terlambat-"
"Yeee?" potong Woojin.
"Woojin diam dulu" semua mata menatap ingin membunuh Woojin.
"Kita hampir saja terlambat mengetahui berita penting dari pemerintah-" lanjut Jisung.
namun terpotong lagi oleh Ong.
"Pemerintah?""HYAA DIAM!" bentak Seungwoon.
Semua kembali diam dan memfokuskan diri masing-masing mendengar cerita Jisung.
"Pemerintah akan meluncurkan bom dalam waktu 14 jam kedepan"
"APAAA?!" bukan hanya satu dari mereka yang terkejut. tapi mereka semua.
"Mereka akan menutup pusat kota dalam waktu 14 jam juga, kalau kita bisa sampai ke pusat kota dalam waktu itu. Kita selamat" jelas Jisung
"Tapi-" Jihoon ingin berucap namun seperti tertahan.
"YAAA! ceritakan semuanya" suruh Woojin.
"Tapi kita tidak tau harus kemana agar sampai dipusat kota" ucap Jihoon seraya mengacak rambutnya.
"Dan Minhyun, begitu juga dengan Daehwi mereka bisa disembuhkan disana sebelum terlambat" tambah Jisung.
"Kalau begitu tunggu apa lagi!" ucap Daniel.
Daniel langsung bangkit dari duduk nya, lalu yang lain mulai ikut berdiri. Minhyun pun mencoba bangun sekuat tenaga. Sedangkan Daehwi masih kuat berdiri sendiri namun dia selalu meringis kesakitan seraya memegangi bahu nya yang tercakar.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
After 1minutes | Wanna ONE
Mystery / Thriller[COMPLETED] Sebelas anak lelaki yang harus dihadapkan dengan sebuah situasi yang mematikan. Bagaimana cara mereka bersebelas selamat dari virus mematikan itu(?)