Waktu mereka sudah tidak banyak lagi.
Kegelisahan menyelimputi pikiran mereka semua.
Belum lagi mereka juga memikirkan bagaimana nasib Taeyong dan orang-orang desa.Mereka semua hanya berharap semua nya dapat selamat sampai dipusat kota sebelum bom diledakkan.
"Hyung, terowongan" tunjuk Daehwi yang nyawa nya sudah hampir habis.
Karena Ong benar-benar buta arah dia segera memutar stir ke arah terowongan yang dimaksud Daehwi.
"Tempat apa ini" gumam Jihoon saat mereka memasuki terowongan.
"Ahh menakutkan"
Daniel mulai menutup mata nya saat mereka memasuki terowongan.
Laki-laki berbahu lebar ini sebenarnya sangat penakut ."Hyung, kau pikir ini akan aman?"
Tanya Jinyoung yang meragukan terowongan gelap ini."Entahlah. Kita hanya harus melewati nya" ucap Jisung.
Mereka benar-benar sedang dalam kegelapan. Hanya lampu mobil saja yang menerangi jalan didepan.
Roarrrrr.....
"Oh my god" pekik Guanlin saat mendengar raungan yang akhir-akhir ini menakuti mereka.
"Jaga-jaga" ucap Woojin. Mereka semua segera mengambil posisi masing-masing kecuali Daniel yang masih menutup matanya karena takut.
"Akhhh" ringis Minhyun yang nampak sangat kesakitan.
"Hyaaa hyaaa tahan sebentar. buka mata mu" bentak Ong yang mencoba menyadarkan Minhyun.
Daehwi panik sendiri melihat Minhyun meringis kesakitan beberapa kali. Sedangkan dia sendiri mulai merasa sakit lebih dari sebelum nya tapi nampaknya Minhyun lebih kesakitan dibanding dirinya.
"Hyung, ku pikir kita semua akan mati sebelum sampai di pusat kota"
Ucap Jinyoung tiba-tiba."Husst tutup mulut mu" suruh Seungwoon.
"Aku juga berpikir begitu" tambah Jihoon.
"Hhh aku tau kita semua pasti berpikir akan mati. Tapi setidaknya kita harus yakin bahwa kita akan selamat" timpal Jisung.
Guanlin menyapu keringatnya yang terus berjatuhan karena terowongan ini sangat menakutkan.
Sedangkan Daniel masih menutup matanya,atau mungkin dia tertidur sekarang.
Yang lain masih ada diposisi siap menembak kapan saja zombie itu datang. Namun untung nya tidak ada zombie yang mendekati mereka. Sepertinya terowongan ini aman.
"Cahaya" gumam Ong saat melihat ada cahaya diujung terowongan.
"Arghhhh!" ringisan Minhyun semakin menjadi ditambah dengan Daehwi yang juga mulai meringis kesakitan. Itu membuat Ong kesal, dia prustasi tidak tau harus berbuat apa disaat teman-teman nya meringis kesakitan disebelah nya.
Dia menginjak pedal gas dan membuat mobil melaju lebih cepat.
Dipikiran Ong hanya satu yaitu mereka harus segera sampai."Hyung....hyung cahayaaaa" seru Woojin saat mereka sudah ada didekat ujung terowongan.
Mereka yang ada dibagian belakang mulai berdiri bergantian hanya untuk melihat cahaya itu.
"Hhh" Guanlin menghela nafas nya lalu menyenderkan punggungnya nya ditepian mobil.
"Daniel, sudah ada cahaya" ucap Jisung ke Daniel.
Daniel perlahan membuka matanya lalu tersenyum ke arah teman-teman nya yang menatap nya dengan berbagai ekspersi.
"AHHHH AKHIRNYA" teriak Ong dari dalam mobil.
Minhyun membuka matanya sekuat tenaga saat mendengar teriakan Ong. Sedangkan Daehwi kini tersenyum meski senyum itu sangat kaku.
Para penghuni bagian belakang pun mulai bersorak gembira saat mereka ternyata berhasil sampai di pusat kota.
"Turun....turunnn!" suruh orang-orang berpakaian tentara setiba nya mereka didepan pusat kota yang memiliki dinding tinggi untuk memberi batasan.
Jisung dan kawan-kawan segera turun dari mobil satu persatu.
"WOYYYY!" pekik Ong saat orang berpakaian tentara ini mengarahkan pistol kepada kedua teman nya.
Bahkan Daniel menendang pistol milik tentara itu saat ia mengarahkan pistol ke arah Minhyun yang sudah tidak berdaya lagi.
"Mereka terinfeksi" ucap tentara itu.
"TIDAK! Mereka hanya tercakar!" tukas Seungwoon.
"Bawa mereka" tentara itu memerintahkan tentara lain nya untuk membawa Minhyun dan Daehwi.
Jihoon, Woojin, Guanlin, Jinyoung menahan tangan tentara-tentara yang membawa teman nya itu, namun tentara itu sangat kuat membuat mereka berempat terdorong jatuh ke tanah.
Lutut Jisung sudah sangat lemas dan tidak sanggup menopang berat badan nya lagi, hampir saja Jisung terjatuh Daniel dengan sigap menagkap teman nya itu.
"Hyung, kau harus yakin mereka akan diselamatkan" ucap Daniel berusaha meyakinkan.
"Aku ingin meyakini itu, tapi-" Jisung tidak dapat melanjutkan ucapan nya.
"Tapi apaaaa? Yang kau takuti itu hanya kemungkinan kecil" Daniel berusaha untuk meyakinkan Jisung sampai akhirnya Jisung berusaha menerima kenyataan sekarang dan berharap teman-teman nya diselamatkan bukan dibunuh atau dilempar keluar lagi dari pusat kota.
Setelah berusaha menenangkan diri masing-masing mereka memasuki pusat kota satu persatu dan masih ada sekitar lima jam lagi sebelum tempat ini ditutup.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
After 1minutes | Wanna ONE
Mystery / Thriller[COMPLETED] Sebelas anak lelaki yang harus dihadapkan dengan sebuah situasi yang mematikan. Bagaimana cara mereka bersebelas selamat dari virus mematikan itu(?)