-4-

2.7K 237 5
                                    

Hari sekolah ke-3

"Jadi bocah itu yang debat sama donatur sekolah??"

"Iya itu, gila berani banget."

"Makluminlah masih bocah, umur 14 masih bau kencur."

"Katanya si Daniel Daniel itu deke banget sama dia"

"Yakali deket doang, pacar kali."

"Pacar? Gila anjirr umur 14 aja udah pacaran, gue sekarang masib jomblo."

"Hai Daniel," karena Lisei bodoamatan, dia narik Daniel ke kantin. Si kakak kelas tadi kesel sama Lisei.

"Gabung ya." -Lisei.

"Yaudah gabung aja sini." -Jennie.

"Makasih." Jennie ngangguk terus Lisei narik Daniel buat duduk.

"Kalian pacaran Sei?"

"NGGAK!"-Lisei, Daniel.

"Terus?"

"Anuu mm oh JIHOON!!"

"Oi, dicariin juga!" Jihoon nepuk bahunya Daniel.

"Itu yang namanya Lisei??"

"Iya itu."

"Sokab banget sihh!!"

"Mereka emang akrab, katanya sih pernah deket."

"Pdktan maksud lo?"

"Ya gitu mungkin."

"Gila anjir kelakuan cem cabe!"

Kuping Lisei panas. Dia udah ambil ancang-ancang mau berdiri buat gaplok tuh mulut, tapi tangannya di tahan sama Daniel.

Daniel deketin mukanya ke samping wajah kakaknya, terus nyelipin rambutnya Lisei ke kupingnya.

"Selama gak fisik diem aja." bisik Daniel.

Kalau dari sudut mereka, Daniel cium Lisei, padahal bisik-bisik doang.

"Anjirr gila dicium woy!"

"Tuhkan bener pacarnya!!"

"Gila, gila umur 14 berani skinship."

"Kaliam berdua pacaran??"- Lisa

"Hah pacaran? HAHAHAHAHAHA.." Jihoon ngakak parah.

"Ngapa ngakak deh Hun"

"Pacaran??? HAHAHAHAHA AAAA" Jihoon teriak gara-gara Lisei nginjek kakinya Jihoon.

"Lo ngapa si anjir"

"Gapapa sih," Jihoon langsung di toyor sama Lisa.

"HUUN" Ong teriak ke arah meja Jihoon.

"Apasi anjir berisik"

"Daritadi gue sama Guanlin nungguin fak sialan lah"

"Hehehehe"

"Sini gabung" Jennie nyuruh Ong sama Guanlin gabung.

"Lin, Nauri mana?"

"Tauk lah gue lagi kesel sama dia"

"Kenapa?"

"Ya masa gue suruh ikut gabung sama yang lain dia gak mau sih, gue kesian ngeliat dia sendiri di meja pojok lagi"

"Ya lo nyuruh nya maksa kali"-Jisoo

"Ya kali gue tarik tarik Nauri, yang ada black card gue di sita"

Park Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang