-18-

1.9K 232 19
                                    

Wah, aku terharu baca komenan kalian, maaf aku gak bisa jawab ya karena bingung mau jawab apa. Makasih atas antusias kalian:*

***

Klek..

"Aish bau apa ini." Sei sama Kei masuk ke kamar Daddynya.

"Alkohol mungkin?"

"Gila, Daddy minum alkohol?!"

"Ssst."

Kei ngeliat si Chanyeol yang lagi tepar.

"Tepar njir."

"Itu, lo ambilin botolnya gila njir ini ada yang pecah lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu, lo ambilin botolnya gila njir ini ada yang pecah lagi."

"Bersihin sana, panggil Mbak Victor." Kei manggil Victor.

"Mbak bersihin, buang botolnya terus itu yang isinya masih ada buang isinya terus botol nya kubur suruh Pak Taejoon."

"Perasaan dikit dek, Mbak Victor udah bersihin kandang sapi tadi."

"Udah gapapa neng."

"Gak masalah juga."

"Dasar!"

"Hhh." Sei duduk di ranjang tempat Daddynya tidur.

"Dad," Sei megang pipinya Chanyeol.

"Bangun." Chanyeol ngebuka matanya.

"S-se-- maaf." Sei nge geleng.

"Maafin Sei Dad--" Chanyeol senyum terus mejamin matanya.

"D-dad?? Kei, Daddy!!"

+++

"Jadi Om gimana??"

"Daddy kamu kebanyakan minum alkohol, untung kalian cepet cepet bawa dia ke rumah sakit, kalau nggak bisa gak selamat." raut wajahnya Sei langsung sedih.

"Udah gapapa, Om udah netralin kok, gausah sedih." Sei ngangguk terus duduk.

"Hhh, udah Kak, ayo ke kantin beli roti."

"Nggak,"

"Ayo!" Kei narik Sei ke kantin. Si Sei mah pasrah.

"Itu bukan salah lo."

"Si Daddy ngomsumsi alhohol semingguan terus isian perutnya cuma mie? Niat mati?!"

"Jangan teriak-teriak!!"

"Lo teriak juga!!"

"Ya gara-gara lo!!"

"Ck ponakan om ngapain tengkar di kantin?" Mingyu ngerangkul Sei sama Kei.

"Ya ini om, masa nyuruh orang gak teriak dianya malah teriak."

"Lo juga teriak!"

"Udah, om mau kasih tau tentang Bunda kalian ini." Sei sama kei langsung diem.

"Gimana Bunda om?"

"Bunda kalian gak ditemuin." Sei langsung nunduk.

"Terus om?"

"Lusa ditahlilkan. Kalian setuju kan?"

"Hhh gak papa selama Bunda bahagia, Sei gapapa." Mingyu senyum terus ngelus rambut Sei.

"Yaudah, om ke kamar Daddy kalian ya." Sei ngangguk.

"Ayo makan." Kei narik Sei buat duduk.

"Makan apa?"

"Samain." Kei cepet-cepet mesen terus balik ke mejanya.

"Nih makan." Sei ngambil mie ayam terus di lahap sampe abis.

Pas waktu makan, ada cewe yang deketin Sei sama Kei.

"Daddy kalian mana?" Sei sama Kei yang lagi makan langsung noleh ke arah suara.

"Aaah maaf, Chanyeol mana?"

"Emang situ siapa cari-cari? Kenal?" Kei natap Eunha kesal.

"Saya pacarnya!"

"Pacar menjelang kematian?" Eunha melotot.

"Enak aja, kamu sangka saya apa mati secepat itu? Cowo kok berani ke cewe!" Sei natap Eunha malas.

"Yaudah gue aja."

"Gausah ikut campur!!"

"Seharusnya situ yang gak usah ikut campur urusan keluarga orang, dateng-dateng nyusahin!"

"Saya ini berhak tau Chanyeol dimana, saya pacarnya!"

"Lo cuma perusak hubungan orang!"

"Diih, Bunda kamu itu sudah mati, hubungan mana yang dirusak?" Sei natap Eunha murka.

"HEH LO TUH DAH MAU MATI BUKANNYA TOBAT, MIKIR KEK, HIDUP LO TUH UDAH TINGGAL 2 BULAN LAGI, SEHARUSNYA LO PAKE HARI-HARI TERAKHIR LO DENGAN KEBAIKAN, BUKAN KAYA GINI!! DADDY DIRAWAT GARA-GARA LO, LO BIKIN DADDY GUE SAMA BUNDA GUE MARAHAN, BUNDA GUE MENINGGAL DAN SEKARANG DADDY GUE MASUK RUMAH SAKIT, DARI JAMAN GUE ZIGOT KOK SENENGNYA NGERUSAK HUBUNGAN ORANG!!" Sei narik tangan Kei buat pergi.

"Nyebelin banget tau gak!"

"Kak, lo bener-bener kaya Bunda kalau marah."

"Diem lo!!" Sei natap Kei sengit terus buka pintu kamar inap Chanyeol.

"Sei?"

+++

Park Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang