-27-

2.1K 250 16
                                    

Gue liat anak gue berdiri di depan dengan bangga. Gak cuma mereka yang bangga, gue juga bangga. Anak gue dapet nilai sempurna waktu UN, gue mah boro-boro.

Gue bisa liat Sei berlari ke arah Chanyeol yang sudah merentangkan tangannya dan juga Kei yang berjalan santai ke Chanyeol.

Gue... Pengen dipeluk:(

"Bunda, itu kakak ya?" gue senyum sambil mengelus rambutnya.

"Iya itu kakak kamu."

+++

Gak tau kenapa gue dapet penerbangan yang sama dengan Chanyeol dan anak-anak. Tepat dibelakangnya pula.

Gue harap Sooya gak bawel.

Setidaknya gue bisa mantau lebih dekat karena Chanyeol pindah ke korea

+++

"Bundaa Oya mau es klim." gue ngangguk.

"Ayo." gue gendong Sooya.

"Nar, jangan lupa." gue tau maksud Taeyong apa, yap Pistol, sejak kejadian itu, ancaman mulai datang ke kehidupan gue.

"Iya."

Gue menjalankan mobil ke cafe terdekat. Gak gue sangka, gue ngeliat Sei lagi duduk sama cowok yang rumahnya di sebelah gue.

Mereka ketawa bareng, sesekali serius dan ada saatnya Sei izin pulang.

Gue membiarkan Sooya memilih es krim yang dia mau, ambil se boxnya juga gapapa.

"Bunda, Oya pen es klim yang ini." gue mengangguk dab segera membayar es krim pilihan Sooya.

Setelah membayar gue balik mengendarai mobil.

"Lepas!! Hiks lepasin gue bangsat anjing!!" kata-kata ajaib gue njir.

Gue kaget ngeliat Sei dipeluk sama orang sambil nangis-nangis.

Gue ngikutin pelan orang yang ngebawa Sei ke tempat gelap. Gue gak boleh gegabah meskipun yang dalam bahaya anak gue.

"Sooya, kamu tunggu sini yaa." Sooya cuma ngangguk sambil makanin es krimnya.

Dan semua itu terjadi, gue nembak orang yang mau ngenodai anak gue. Gue ngebawa Sei yang udah pingsan. Gue taruh di kursi belakang.

"Bunda, ini kakak kan?" gue ngangguk.

"Hiks bunda kakak kenapa??"

"Sooya gak boleh nangis yah, kakak gapapa kok cuma tidur, Sooya gak boleh rame-rame biar kakak gak bangun." Sooya ngangguk patuh. Dan gue segera bawa Sei ke rumah gue.

Gue nuntun Sei jalan dan ada seorang cowok ngeliatin gue, yaa gue langsung ngasih tatapan tajam lah.

"Sooya buka pintunya cepet." Sooya cepet-cepet buka pintu.

"Ayo."

+++

"Kamu kenapa gak jemput Sei?!" Nara natap Chanyeol.

"Aku gak tau, Kei tidur di rumah." Nara ngegeleng.

"Sooya sini, dengerin Bunda, kamu masuk kamar kamu ya, Bunda mau bicara sama Daddy kamu." Sooya cepet-cepet turun dari pangkuan Chanyeol.

"Macuk kamal." Sooya ngefokusin tatapannya ke pintu sebelah kamarnya.

"Kakak gimana ya?" Sooya ngebuka pintu yang setengah kebuka dan menutupnya.

"Dadhh Bunhh S-sei takut." Sooya mikir.

Sooya ngambil kursi kecil buat naik ke kasurnya Sei. Sooya ngedeket dan langsung meluk Sei.

Back to RaYeol.

"Aku gak pernah mati. Tapi kamu bersikao seolah-olah aku mati."

"Ya suruh sapa kamu gak balik ke akuu."

"Ya gimana lagi, kalian terancam."

"Udah ah yang penting kamu selamat." Chanyeol meluk Nara.

"Yeol, tapi aku udah nikah sama Taeyong." Chanyeol lepasin pelukannya.

"Jadi Sooya bener-bener anaknya Taeyong?!" Nara ngangguk tanpa dosa.

"Aku... Terlambat ya?" Nara terkikik geli.

"Just kidding bae." Nara meluk Chanyeol erat.

+++

Guys, aing mao buat cerita EXO series nih:"
Hmmm, cast nya siapa?? Chanyeol lagi kah?? Atau member EXO yang lain? Comment, kasih pendapat kalian, gak bakal dimarahi kok:" aing bukan maung.

Buat penulisan ceritanya, aing bakal nyoba baku:" tapi percakapannya insyaallah non baku. Eh gimana si, ya yang jelas gitu deh.

Catat!! Aing bukan maung

Park Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang