-16-

1.9K 247 29
                                    

Kalau yang vote gak banyak, aku unpub boleh?

...

"Kei," Chanyeol jalan ke arah Kei yang lagi duduk di kursi depan ruang inap Chara.

Kei natap Chanyeol gak selow.

"Ngapain ke sini!" ucapnya datar.

"Maafin Dad--"

"Gausah minta maaf, udah kadaluarsa. Udah sana pergi, kenapa gak ngurusin selingkuhannya?" ucap Kei dengan tenang.

"Sei gimana?"

"Ngapain nanya? Situ siapa?"

Woah mantap:")

"Kei,"

"Udah sana, eneg gue liat muka lo." Chanyeol ngehela nafas terus berdiri.

Chanyeol jalan ke pintu kamar Chara buat liat anaknya yang lagi make alat-alat di badannya.

"Daddy pergi ya, jangan lupa makan." Kei masih natap ke depan setelah Chanyeol pergi.

Tes..

Kei jatuhin liquid yang daritadi berusaha menerobos pertahanannya.

Mau gimanapun dia Daddynya, orang yang berarti selama 14 tahun terakhir, orang yang selalu bersamanya selama 14 tahun, orang yang sama yang bakal di depan menjaga dirinya saat dalam berbahaya.

Tapi, itu tadi dan kemarin, bukan sekarang dan esok.

"Hiks Daddy kenapa sih selingkuh hiks, b-bunda belum ditemuin juga hiks, k-kenapa Daddy pilih jalang itu hiks, Bunda..."

+++


Chanyeol pergi ke tempat kejadian bom supermarket. Chanyeol natap bangunan yang sudah gak berbentuk bangunan lagi.

Chanyeol natap sendu bangunan di depannya.

"Nar, kamu masih hidup kan?" ucapnya samar.

"Jangan tinggalin aku plis."

Chanyeol jalan ke arah benda yang berkilau dan berhenti tepat di depan barang itu.

Chanyeol megang kalung itu dan gak terasa air matanya jatuh.

"Hiks gak mungkin kan Nar? Hiks i-ini kalung kamu k-kenapa bisa ada di sini?"

"Daddy beliin Sei kalung yaa!"

"Kalung apa sayang?" Sei nunjuk kalung di penjual kalung jalanan.

"Beli aja yang kembar, 4 ya buat Sei, adek, bunda sama daddy." Sei dengan cepat nyari kalung yang bagus buat diukir nama.

"Ini Dad, bagus kan?" Chanyeol ngangguk terus nyuruh penjualnya ngukir namanya di kalung itu.

"Sayang sini, pake kalungnya."

"Biar aku aja sendiri." Chanyeol ngasih kalungnya.

Nara berusaha makein kalungnya d lehernya tapi dia gak bisa.

"Sini biar aku aja." Nara senyum terus ngebelakangin Chanyeol biar dipakein kalungnya.

"Cantik." Nara senyum.

"Iiih jadi Sei gak cantik gitu Dad?"

"Kak gausah berisik bisa gak sih!"

"Ihh diem kamu!"

"G-gak mungkin." Chanyeol ngantongin kalung yang dia temuin dan segera pergi ke rumah sakit dimana pasien dilarikan.

+++

"Ada satu korban yang sudah tidak terbentuk badannya, badannya sudah hangus dan habis."

"B-boleh saya lihat?"

"Ah mari saya antarkan." Chanyeol gugup.

"Dia." Chanyeol jalan terus natap mayat di depannya.

"Lo bukan Nara kan ya?"

"Oh iya bukan, lo kan jelek, item, Nara gue cantik, manis, bening."

Chanyeol diem.

"HIKS MAAFIN AKU HIKS KALAUPUN ITU KAMU MAAFIN AKU, AKU GAK SEHARUSNYA KAYAK GINI, I-INI SALAH PAHAM, SI EUNHA KENA KANKER, TANTE JIYEON SURUH AKU BUAT JAGA EUNHA HIKS D-DIA HIDUP TINGGAL 2 BULAN LAGI, MAAFIN AKU, SEHARUSNYA AKU CERITA KE KAMU, SEHARUSNYA AKU BILANG KALAU AKU UDAH KETEMU EUNHA UDAH LAMA MAAFIN AKU!!" Chanyeol nangis kenceng di depan mayat yang belum diketahui siapa identitasnya.

Tanpa disadari ada orang yang dengerin semuanya.

+++

Park Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang