Part 1

8K 205 1
                                    

Di sebuah rumah, seorang wanita duduk sambil menggendong seorang anak laki-lakinya yang baru berusia 1 tahun dan memberinya ASI.

Minum ASI mama yang banyak ya sayang, biar sehat, cepat besar dan jadi anak yang pintar.

Tiba-tiba seorang pria berdiri tegak dengan membawa sebuah koper, lengkap dengan seragam kerjanya. Pria itu adalah seorang Pilot yang sangat gagah dan tampan. Pria tadi segera mendekat dan mencium kening putranya yang baru selesai minum ASI.

Mas Peter udah mau berangkat ya?

Iya.
Kamu jaga anak kita Panji baik-baik ya, Patricia?

Iya mas.
Mas Peter berapa lama melakukan penerbangan ke LA dan balik lagi ke Jakarta?

1 Minggu.

Oh...
Mas Peter hati-hati ya bawa penumpangnya? Aku akan selalu berdoa pada tuhan Yesus untuk keselamatan mas dan semua penumpang yang ada di dalam pesawat.

Amen.

Pria tadi pun mencium kening istrinya setelah itu dia pergi ke bandara. Sang istri pun bersiap-siap pergi kerja.

Mbak, tolong jaga anak saya Panji ya? Kalau dia lapar, tolong panaskan ASI saya yang ada di dalam frezer.

Baik bu, saya akan jaga anak emas bu Patricia sebaik-baiknya.
Ucap pembantu di rumah Patricia.

Bisa aja mbak Ana, bilang Panji anak emas.

Iya donk bu, kan butuh waktu 5 tahun ibu dan bapak punya si ganteng mas Panji.

Iya mbak, puji syukur, tuhan Yesus selalu mendengarkan setiap doa-doa saya selama ini. Terima kasih ya mbak, udah mau jagain anak saya.

Sama-sama bu, itu kan sudah tugas saya.

Kalau gitu saya berangkat kerja dulu ya mbak...

Iya bu, ibu hati-hati di jalan dan semoga pasien di rumah sakit cepat sembuh.

Amen.
Da...sayang, mama pergi kerja dulu ya? Jangan nakal, nurut ya sayang sama mbak Ana.

Ucap Patricia sambil mencium kedua pipi dan kening putranya. Patricia pun pergi ke salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta.

Pagi dokter...

Pagi suster Patricia...

Patricia pun mulai bekerja sebaik-baiknya dengan penuh semangat dan senyum yang selalu menghiasi hari-harinya. Sore harinya Patricia pulang ke rumah, langsung mencuci kedua tangannya dan memeluk tubuh mungil putra kesayangannya sambil tidak henti-hentinya menciumi seluruh wajah anaknya.

Dia melepaskan semua kerinduannya karena sudah seharian tidak bertemu dengan anaknya. Patricia pun memandikan anaknya, memakaikan baju anaknya.

Mbak, tolong jaga Panji sebentar ya? Saya mau mandi sore dulu...

Iya bu.

Setelah Patricia mandi, Patricia bermain-main dengan anaknya sambil membantu mbak Ana masak di dapur untuk makan malam mereka bertiga. Patricia memberi makan anaknya dulu sampai kenyang, setelah itu Patricia mengajak pembantunya makan bersama-sama.

Mbak, ayo kita berdua makan bareng...

Iya bu.

Terima kasih banyak ya bu, ibu mau dan sudi makan bareng sama saya. Apalagi 1 meja makan seperti ini, padahal kan saya hanya seorang pembantu.

Ya tuhan mbak, mbak kok ngomong gitu, semua manusia itu kan sama di mata tuhan. Ayo kita berdua makan...

Iya bu.





(P) (1-13 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang