Part 8

3.6K 170 1
                                    

Patricia dan semua anggota keluarganya yang ada di dalam mobil sewaan segera ke pemakaman terdekat. Mereka langsung bertanya pada penjaga makam, di mana makam anak laki-laki yang bernama Panji Permana.

Penjaga makam pun mencari-cari nama di dalam buku catatan. Saat penjaga makam menemukan nama Panji Permana, penjaga makam langsung mengantarkan Patricia dan keluarganya ke makam Panji. Di depan makam Panji, keluarga Patricia menangis dan berdoa.

Patricia sangat sedih, tidak henti-hentinya Patricia menangis dan memeluk batu nisan anaknya. Saat Patricia dan keluarganya meninggalkan area perkuburan, Patricia kembali menoleh ke arah belakang, ke makam anaknya Panji.
__________________

Beberapa hari kemudian semua keluarga Patricia pulang ke desa. Meskipun semua keluarga Patricia mengajak Patricia pulang bersama-sama, Patricia tidak mau. Patricia ingin berada di kota yang sama dengan makam anaknya.

Patricia pun datang ke rumah sakit tempat dia bekerja dulu. Semua rekan-rekan kerja Patricia menyambut kedatangan Patricia, memeluknya dan memberi selamat atas kebebasan Patricia dari jeruji besi. Patricia pun pamit pada rekan-rekan kerjanya dan  bertemu dengan direktur rumah sakit untuk melamar pekerjaan kembali di rumah sakit tersebut.

Terima kasih banyak ya pak, sudah mau menerima saya bekerja di rumah sakit ini lagi, meskipun saya mempunyai catatan kriminal selama 4 tahun.

Ucap Patricia sambil menjabat tangan direktur rumah sakit.

Sama-sama Patricia, tidak mungkin saya menolak lamaran kerja kamu. Lagi pula kamu mempunyai catatan kriminal bukan karena membunuh orang lain tapi karena orang lain yang berbuat jahat pada wanita sebaik kamu. Kamu sudah 8 tahun bekerja di rumah sakit ini. Kamu adalah contoh yang baik untuk para perawat dan dokter-dokter muda. Karena kamu bekerja bukan hanya untung uang, tapi untuk kesembuhan umat manusia. Kamu selalu bekerja dengan hati.

Patricia sangat terharu mendengar ucapan direktur rumah sakit. Patricia pun pulang ke rumah kontrakkannya. Patricia berbaring di atas kasur yang ada di lantai sambil mengeluarkan dompetnya, mengambil foto anaknya, menatapnya, menciuminya, memeluknya sambil menangis menahan kerinduan. Lama-lama Patricia tertidur sambil memeluk foto anaknya dengan air mata yang membasahi kedua pipinya.
________________

Keesokkan Harinya...

Patricia bersiap-siap untuk datang ke rumah sakit untuk bekerja. Patricia membuka dompetnya dan berkata...

Panji anak kesayangannya mama, sekarang kamu ikut mama kerja dulu ya. Kita harus membuat orang sakit cepat sembuh dan tersenyum kembali.

Ucap Patricia berbicara sendiri di depan foto anaknya sambil menciumi foto tersebut. Patricia pun berangkat kerja.

Pagi suster Lia, pagi suster Mia...

Pagi mbak Patricia...
Mbak Patricia kerja di sini lagi?
Mbak Patricia akan jadi rekan kerja kita lagi?
Ucap Lia dan Mia bahagia.

Iya Lia, Mia...
Mulai hari ini, mbak Patricia jadi suster di rumah sakit ini lagi. Kalau gitu ayo kita kerja, menyembuhkan banyak pasien yang sakit...
Ucap Patricia semangat.

Siap suster Patricia...

Ucap Lia dan Mia memberi hormat pada Patricia. Patricia tersenyum melihat tingkah laku kedua rekan kerjanya dulu. Patricia pun bekerja kembali penuh semangat seperti dulu.


(P) (1-13 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang