Part 4

3.8K 150 0
                                    

Keesokkan harinya...

Mbak, saya titip Panji ya? Saya mau keluar sebentar...

Iya bu, ibu hati-hati ya bu...

Iya mbak.

Patricia mengendarai sepeda motornya menuju kantor polisi membuat pengaduan atas perselingkuhan suaminya dengan seorang pramugari dengan menunjukkan semua bukti foto-foto yang ada di IG sang pramugari. Pihak polisi pun menindak-lanjuti kasus tersebut.

Patricia, apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu melaporkan perselingkuhan aku ke kantor polisi? Berani-beraninya kamu mempermalukan aku dan Paula?
Ucap Peter marah-marah.

Eh wanita udik, kita  berdua akan balas perbuatan loe. Kita berdua akan buat laporan balik atas pencemaran nama baik dan loe akan di penjara.
Ucap Paula.

Benar, setelah itu aku akan ceraikan kamu.

Gue juga akan ambil anak loe, dengan begitu tidak ada alasan lagi Peter bertemu dengan loe dengan alasan anak kalian berdua.

A...apa?
Ucap Paula kaget.
______________

1 Minggu Kemudian...

Di rumah Patricia...

Mas, aku mohon mas, maafkan aku. Tolong cabut laporan mas dan Paula di kantor polisi. Aku tidak bermaksud untuk mencemarkan nama baik kalian berdua. Maafkan aku mas, aku salah...aku salah...

Ucap Patricia menangis tersedu-sedu.
Mbak Ana yang sedang menggendong Panji yang sedang tidur pun ikut menangis sedih. Dia tidak menyangka majikan sangat kejam pada istrinya sendiri.

Jangan harap aku akan mencabut gugatan itu. Kamu harus menerima konsekuensinya karena telah mempermalukan nama baik keluargaku.

Bukan aku mas yang mencoreng nama baik keluarga mas, tapi mas sendiri. Mengapa mas tega menyakiti hatiku? Mengapa mas tega menjebloskan aku ke dalam penjara? Bagaimana dengan Panji anak kita mas? Panji masih membutuhkan ASI.

Kamu pikir Panji tidak bisa hidup tanpa air susu kamu? Aku akan belikan susu formula yang bermerek dan mahal untuk dia. Kamu tidak udah mengkhawatirkan hal itu. Lagi pula setelah kamu di penjara dan proses perceraian kita selesai, Panji bukan lagi anak kamu. Tapi Panji akan menjadi anak aku, jangan pernah sekali-kali saat bebas nanti kamu menemui Panji. Ngerti kamu?

Ucap Peter keluar dari dalam kamar dan langsung mengambil Panji dari gendongan mbak Ana yang berada di ruang tamu. Panji yang sangat kaget saat tidurnya terganggu langsung menangis. Peter pun langsung membawa pergi Panji ke rumah orang tuanya. Mbak Ana segera masuk ke dalam kamar Patricia dan memeluknya.

Apa yang harus saya lakukan mbak? Kenapa hati mas Peter keras seperti batu? Kenapa dia tega memenjarakan istrinya sendiri? Kenapa dia tega ingin memisahkan saya dengan Panji.
Bagaimana nasib anak saya mbak, jika saya di penjara selama kurang lebih 5 tahun?
Ucap Patricia menangis tersedu-sedu di dalam pelukan mbak Ana.

Bu, sebaiknya ibu sekarang pergi ke rumah mertua ibu saja ya. Minta tolong sama kedua mertua ibu dan adik ipar, bu Patricia. Siapa tahu mereka bertiga bisa menasehati pak Peter. Siapa tahu pak Peter mendengarkan nasehat kedua orang tuanya dan mencabut gugatan di kantor polisi maupun gugatan cerai.
Ibu juga bisa membawa pulang mas Panji. Tadi mas Panji di bawa oleh pak Peter ke rumah orang tuanya.

Baiklah mbak.





(P) (1-13 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang