Part 12

4K 139 0
                                    

Di depan makam putranya Panji, Patricia kembali teringat kejadian 3 tahun yang lalu sebelum mbak Pamela meninggal dunia. Saat itu Patricia bersama keluarga mbak Pamela sedang ada di depan peti mati mbak Pamela yang akan segera masuk ke dalam perapian saat akan di kremasi. Patricia berkata di dalam hatinya...

Terima kasih mbak Pamela atas darahmu. Maaf, aku telah mencuri darah HIV Aids mbak, beberapa hari yang lalu. Saya harap mbak Pamela mengerti. Ini adalah satu-satunya cara dan kesempatan yang di berikan oleh tuhan pada diri saya. Kesempatan ini tidak bisa datang 2 kali.

Mbak Pamela, tidurlah dalam damai di sisi tuhan. Mbak Pamela, jika mbak bertemu dengan putraku Panji, tolong sampaikan salam rinduku untuk dirinya. Tolong temani dia bermain di taman surga.

Flashback...

Patricia masuk ke dalam ruang rawat inap mbak Pamela. Saat itu mbak Pamela belum meninggal dunia, saat itu mbak Pamela sedang tidur pulas akibat efek obat yang baru di minumnya. Patricia langsung mengambil 1 buah suntikan, membuka tutupnya dan langsung mengambil darah HIV Aids mbak Pamela dengan menggunakan sarung tangan.

Patricia menyimpan baik-baik suntikan darah HIV Aids tersebut ke dalam saku baju perawatnya. Patricia pun keluar dari dalam ruang rawat inap Pamela.

Pamela masuk ke dalam ruang rawat inap Peter, Paula dan anaknya Petrus dengan memakai masker menutup wajahnya. Memang hari itu adalah hari pertama di mana semua anggota keluarga Peter harus di rawat inap karena kecelakaan tunggal yang mereka alami.

Dengan penuh percaya diri Patricia masuk dengan memakai masker yang menutupi wajahnya. Semua pegawai di rumah sakit tersebut baik dokter, suster, cleaning servis dan lainnya kalau masuk ke dalam ruang rawat inap pasien harus menggunakan masker. Patricia menyamarkan suaranya dan berkata...

Pak...
Bu...
Ini obatnya, silahkan langsung di minum supaya cepat sembuh...

Ucap Patricia sambil memberikan masing-masing 3 butir obat pada Peter dan Paula. Patricia sudah menukar salah satu obat tersebut dengan obat tidur. Peter dan Paula pun langsung meminum obat tersebut.

Setelah selesai memberi obat, Patricia pergi dari ruang rawat inap tersebut kemudian masuk ke dalam ruang rawat inap mami, papi dan adik Peter. Patricia pun melakukan hal yang sama pada mereka bertiga.

Saat Patricia yakin kalau obat tidurnya mulai bekerja, Patricia langsung kembali ke ruang rawat inap Peter dan keluarganya. Patricia langsung mengkunci pintu dan cepat-cepat mengeluarkan jarum suntik yang mengandung darah HIV Aids mbak Pamela.

Patricia menusukkan dan memasukkan darah HIV Aids tersebut pada tubuh Peter, Paula, Petrus, mami, papi dan Berta. Setelah itu Patricia keluar dengan tenang sambil tersenyum bahagia. Patricia pun membuang jarum suntik tersebut di tempat pembakaran sampah begitu pun dengan masker dan sarung tangannya.

Flashback End.

(P) (1-13 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang