Part 7

3.6K 163 0
                                    

Selama di dalam penjara Patricia selalu rajin beribadah dan berdoa. Patricia juga selalu berprilaku baik sehingga setiap hari Natal dan hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Patricia mendapatkan pengurangan masa hukuman.

Waktu pun berlalu dengan cepat, Patricia pun di bebaskan. Keluarga Patricia menjemput dan menyambutnya di depan penjara. Kedua orang tua dan saudara-saudara Patricia menyuruh Patricia pulang ke kampung tapi Patricia tidak mau.

Patricia berpikir meskipun dia tidak bisa bertemu dengan anaknya Panji tapi dia masih bisa melihat anaknya dari jauh. Kedua orang tua dan saudara-saudara Patricia pun menghargai keinginan dan keputusan Patricia.

Hal pertama yang di lakukan oleh Patricia adalah datang ke rumah mantan mertuanya karena dia tahu dari mbak Ana dulu, bahwa mantan suaminya tidak lagi tinggal di rumah mereka yang dulu. Peter sudah menjual rumah mereka dulu tanpa sepengetahuan Patricia dan tanpa membagi 2 harta gono-gini. Peter kembali tinggal di rumah mertuanya dan telah menikah dengan Paula, wanita selingkuhannya.

Patricia, turun dari mobil sewaan bersama ayahnya dan langsung bertanya pada satpam.

Pak Tono, bagaimana dengan anak saya Panji? Dia baik-baik saja kan? Dia sehat kan? Dia sekarang sudah besar kan? Dia sekarang sudah sekolah TK kan? Dia jadi anak yang pintar kan pak?

Ucap Patricia bertubi-tubi. Pak Tono hanya diam, tidak tahu harus menjawab apa.

Pak, kenapa bapak diam saja? Tolong jawab semua pertanyaan saya pak?

Iya pak Tono, tolong jawab semua pertanyaan putri saya? Apa bapak takut dengan majikan bapak? Bapak tenang saja, kita nggak akan memberitahu mereka kok. Kita nggak akan buat keributan. Kita nggak mau berurusan dengan keluarga ini lagi. Kita juga mengerti posisi bapak.

Maaf pak, bu...
Sebenarnya, mas Panji udah meninggal dunia kira-kira 4 tahun yang lalu.

Apa?
Meninggal dunia?
Tidak mungkin, tidak mungkin. Pak Tono bohong kan, pasti keluarga Permana kan yang menyuruh bapak berbohong pada saya, agar saya tidak bisa bertemu dengan anak kandung saya sendiri. Iya kan pak?

Kita nggak akan bertemu sama Panji pak, kita mau melihatnya saja dari jauh. Tolong saya dan putri saya pak.

Demi tuhan pak, bu, saya tidak bohong. Mas Panji benar-benar meninggal dunia. Saat bu Patricia baru 1 bulan ada di dalam penjara, Mas Panji sering sakit-sakitan dan meninggal dunia.

Ya tuhan...

Ucap Patricia dan ayahnya. Patricia terduduk lemas di depan pintu gerbang sambil menangis berlinangan air mata begitu pun dengan ayah Patricia yang tidak kuat menahan air matanya atas kematian cucunya Panji.  Ayah Patricia pun segera memeluk Patricia dan membantu Patricia berdiri.

Pak, dimana anak saya di makamkan tolong beritahu saya. Saya mohon pak...

Mas Panji di kuburkan di pemakaman yang tidak terlalu jauh dari komplek perumahan ini, bu.

Terima kasih banyak ya pak, kalau begitu kami berdua pamit.
Ucap ayah Patricia.

Sama-sama pak.

Patricia dan ayahnya masuk ke dalam mobil dan menceritakan semuanya pada ibu, adik dan kakak Patricia. Mereka semua sangat kaget dan sedih. Mereka semua tidak menyangka kenapa hal sepenting itu Peter dan keluarganya tidak memberitahukan pada mereka semua.

(P) (1-13 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang