Part 2

4.7K 178 0
                                    

Selama 1 Minggu Patricia selalu menjalani hari-harinya hanya bersama putra kesayangannya dan pembantunya tanpa kehadiran suaminya yang sedang bekerja. Suaminya memang seorang Pilot yang sering melakukan penerbangan internasional.

1 bulan kemudian, Patricia ada jadwal kerja shift malam. Sedangkan suaminya sedang jadwal off dari penerbangan.

Mas, tolong antarkan aku ke rumah sakit ya? Aku mau di antar kerja sama kamu. Boleh ya? Aku kan udah lama nggak di antar ke tempat kerja aku sama kamu...

Ucap Patricia manja sambil memeluk lengan suaminya.

Aku capek Patricia, aku kan baru pulang dari Canada...

Ucap suami Patricia sambil melepaskan pelukkan tangan Patricia. Suaminya pun langsung berbaring di atas kasur.

Tapi kan besok mas off, mas kan nggak ada penerbangan...

Patricia, aku bilang aku capek. Kamu pergi aja sendiri. Manja banget sih...

Ucap Peter dengan suara meninggi. Patricia sangat kaget mendengarnya. Patricia pun bersiap-siap pergi kerja. Saat Patricia ingin mencium punggung tangan kanan suaminya, suaminya langsung menepis tangan Patricia dan membentaknya.

Cepat, pergi sana...

Maaf mas, maafin Patricia. Patricia pamit kerja dulu ya mas.

Patricia pun pergi kerja dengan mengendarai sepeda motor. Tidak lama setelah Patricia, pergi Peter pun memanggil pembantunya dengan berteriak-teriak.

Mbak...
Mbak Ana...

Iya pak...

Jaga rumah dan anak saya baik-baik, saya mau tidur di rumah orang tua saya.

Iya pak.

Peter pun pergi meninggalkan rumahnya. Mbak Ana pun menutup pintu dan mengkuncinya. Mbak Ana pun masuk kembali ke dalam kamarnya sambil memeriksa Panji yang ada di dalam box bayi.

Ya tuhan, sejak 1 tahun yang lalu saat saya kerja di sini kenapa kelakuan bapak bega banget sama ibu? Ibu baik banget, kalau ngomong lemah lembut, ibu juga tidak pernah memandang rendah orang lain, apa lagi membentak-bentak seperti tadi.

Meskipun ibu capek pulang kerja, ibu tidak pernah lupa statusnya sebagai seorang istri dan seorang ibu. Bahkan ibu selalu membantu saya bekerja di rumah ini. Setiap ibu tidak kerja shift malam, ibu selalu tidur bersama anaknya.

Box bayi dorong ini, selalu ada di kamar utama meskipun ada atau pun tidak ada bapak. Beda banget dengan bapak, bapak tidak mau tidur berdua dengan mas Panji saat ibu sedang kerja shift malam. Mas Panji selalu tidur berdua dengan saya di dalam kamar pembantu ini.

Ucap mbak Ana berbicara sendiri di dalam hatinya sambil memandangi wajah anak majikannya yang tidur terlelap.
________________

Di rumah sakit...

Patricia, tolong gue donk...

Mas Rio mau minta tolong apa mas?

Loe aja ya periksa pasien di kamar 308...

Memangnya pasien itu kenapa sih mas?

Pasien itu penderita sakit HIV Aids. Gue takut tertular sama penyakit terkutuk itu.

Ya tuhan mas, mas nggak boleh ngomong gitu, kita ini seorang perawat. Kita harus melayani semua pasien, meskipun mereka mengidap penyakit menular. Lagi pula penyakit HIV Aids kan tidak segampang itu menularnya, kecuali kalau kita melakukan hubungan sex sama si penderita sakit Aids tanpa kontrasepsi, atau tubuh kita yang sedang terluka kena darah Aids.


(P) (1-13 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang