Part 12

3.6K 140 2
                                    

Reynold masuk ke dalam kamar putrinya Leana. Di kamar tersebut Leana sedang memijat kedua kaki mamanya. Reynold pun langsung berlutut di hadapan istrinya Deana dan putrinya Leana.

Mas, mas Rey udah pulang? Mas Rey, kenapa berlutut begitu? Mas Rey duduk aja di ranjang ini...
Ucap Deana sambil duduk di tepi ranjang.

Papa, papa jangan duduk di lantai. Di lantai dingin pa, nanti papa sakit. Papa duduk aja di ranjang ini di samping Lea. Kalau papa tidak mau duduk di samping Lea nggak apa-apa kok, biar Lea yang duduk di lantai.

Reynold sangat terharu mendengar semua ucapan dan perhatian dari istri dan anaknya. Reynold pun menangis kembali, Reynold pun berkata pada istri dan anaknya...

Tidak apa-apa, biarkan mas Rey berlutut di hadapan kamu, sayang. Biarkan papa berlutut di hadapan kamu nak. Dea Sayang, maafin aku. Maafkan semua salah aku selama ini. Tidak seharusnya aku menghapus jejak hati kamu di hati aku. Tidak seharusnya aku melupakan setiap janji yang aku ucapkan padamu dulu. Tidak seharusnya aku mengkhianati cinta kamu. Tidak seharusnya aku menodai pernikahan kita.

Mas Rey, mas jangan nangis. Dea  sudah memaafkan semua kesalahan mas Rey. Lagi pula semua itu bukan sepenuhnya kesalahan mas Rey. Setengahnya adalah kesalahan Dea. Seharusnya 10 tahun yang lalu, Dea selalu mendampingi mas Rey di Jakarta baik suka maupun duka.

Tidak sayang, kamu tidak pernah salah apapun. Hanya sebuah popularitas dan uang, mas Rey tega menghilang dari kehidupan kamu. Mas Rey juga minta maaf sama kamu karena saat kamu sedang hamil, melahirkan, membesarkan dan mendidik putri kita, kamu berjuang sendirian. Mas Rey selalu tidak ada di samping kamu. Maafkan mas Rey, Dea...tolong maafkan mas Rey...

Ucap Reynold berlinangan air mata. Deana dan Leana pun menangis. Deana menghapus air mata Reynold.
Deana pun berkata dengan lembut...

Mas, Dea udah maafin semua kesalahan mas Rey...

Terima kasih banyak, sayang...
Terima kasih. Aku menyayangi dan mencintai kamu Deana Patricia...

Aku juga mencintai kamu mas Reynold Adhigana.

Reynold pun langsung memeluk tubuh istrinya dan mencium kening istrinya dengan lembut dan beruraian air mata.

Reynold pun melepaskan pelukkannya dan berlutut kembali menghadap ke arah putrinya Leana dan memegang kedua tangan putrinya.

Lea anak papa tersayang, papa minta maaf ya sama kamu. Papa banyak melakukan kesalahan sama kamu sejak kamu lahir sampai dengan sekarang. Bahkan papa tidak hadir saat pertama kali kamu melihat dunia ini. Maaf, papa selama ini selalu mengabaikan kehadiran kamu. Maaf papa mengingkari darah daging papa sendiri. Maaf, papa telah meragukan kamu dan melakukan tes DNA tanpa sepengetahuan kamu dan mama kamu. Maaf, papa sudah melukai hati kamu berkali-kali sejak kamu kecil sampai sekarang. Papa menyayangi dan mencintai kamu Leana Adhigana, putri kecil papa...

Ucap Reynold penuh penyesalan pada putri kandungnya. Reynold pun tidak henti-hentinya menangis. Deana dan Leana pun juga. Leana menghapus air mata papanya dan berkata...

Lea udah maafin semua kesalahan papa. Lea juga sayang dan cinta papa, selamanya.

Reynold pun memeluk dan menciumi kening dan kedua pipi putrinya dengan lembut dan beruraian air mata.




Jejak Cinta Di Hati Sang Bintang (1-22 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang