Part 10

4.8K 260 0
                                    

Saat makan malam...

Semua keluarga Aisyah duduk di kursi meja makan bersiap-siap untuk makan. Umi Aisyah mengambil sepiring nasi, lauk dan sayur untuk abi Aisyah.

Terima kasih umi...

Sama-sama bi.
Ais, kamu ambilkan nasi dan lauk untuk suami kamu nak?

Iya umi.

Aisyah pun mengambil sepiring nasi untuk Firly dan berkata...

Ak, nasinya segini cukup nggak?

Iya.

Aak mau lauk apa?

Ikan goreng dan tempe goreng.

Pakai sayur asem nggak?

Iya plus sambel terasinya.

Ini ak...

Makasih istriku...
Asyik, akhirnya makan juga perut gue laper banget nih...

Ucap Firly yang hendak menyendok kan sesuap nasi ke dalam mulutnya.

Ak, baca basmalah dan doa makan dulu...

Doa makan?
Bacaannya gimana?

Ayo kita baca basmalah dan doa makan bersama-sama.
Ucap abi. Mereka semua pun membaca basmalah dan doa makan.

Oh...jadi gitu bacaan doa makan. Ray selesai makan ajarin gue baca doa makan sampai gue bisa. Kalau gue nggak bisa, loe tidur di lantai.
Ucap Firly sambil makan.

Apa?
Kok gitu sih ak?

Udah loe nurut aja apa kata kakak ipar loe yang ganteng ini...

Ya allah ak, tingkat PD aak luar biasa.

Ya iyalah, dari pada gue minder.

Semua orang hanya tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala mendengar ucapan Firly. Mereka berlima pun makan malam bersama-sama. Selesai makan Firly berkata...

Abi, kalau kita punya istri kita seperti raja ya bi, serba di layani.

Iya, tapi seorang suami juga harus bantu pekerjaan istri. Misalnya beres-beres rumah, ngurus anak, menemani anak bermain dan belajar. Pokoknya saat istri kita capek kita harus bantuin.

Itu mah gampang bi, tinggal suruh pembantu, baby sitter dan guru privat aja.

Iya, kalau kita punya banyak uang. Tapi, istri kita pasti lebih senang dan bahagia kalau suami yang bantuin. Iya kan umi?

Iya bi.
Firly, segala sesuatu itu nggak bisa di beli dan di ukur dengan uang. Kamu lebih suka mana dimasakin sama pembantu atau dimasakin sama istri kamu?

Ya umi, Firly kan nggak tahu masakannya Aisyah.

Nanti aak juga tahu, masakan teteh Ais, pasti bikin aak betah makan di rumah.

Benarkah?

Iya.

Setelah itu Firly dan Rayhan langsung masuk ke dalam kamar belajar doa makan. Abi mempersiapkan bahan untuk mengajar, sedangkan Aisyah dan uminya merapikan meja makan dan mencuci piring.
_______________

Pagi harinya...

Firly bersiul-siul dan bernyanyi di dalam kamar mandi sambil mandi.

Tok...tok...tok...

Siapa?

Ais ak...

Loe ada perlu apa sama gue?

Ais cuma mau bilang, di dalam kamar mandi aak nggak boleh lama-lama, nggak boleh bersiul dan bernyanyi.

Memangnya kenapa?

Di dalam kamar mandi banyak setan nya ak.

Apa?
Setan?

Ucap Firly kaget dan langsung membuka pintu kamar mandi dengan menggunakan handuk yang menutupi bagian bawah tubuh Firly. Aisyah sangat kaget melihatnya.

Astafirullahalazim...
Aak kenapa nggak pakai baju sih?

Ucap Aisyah sambil menutup mata dengan kedua tangannya sendiri.

Ya, gue kan baru habis mandi. Lagian kenapa loe tutupin mata loe sih? Gue kan muhrim loe, suami loe. Sekarang buka mata loe, ini perintah suami. Dosa melawan perintah suami.


Gara-Gara Bola Basket (1-23 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang