Part 5

4.8K 245 0
                                    

Firly, dengerin abi baik-baik...

Iya bi.

Tolong jaga dan lindungi istri kamu Aisyah.

Iya bi.

Kamu harus jadi seorang imam yang baik untuk istri dan anak kamu nanti.

Iya bi.

Jangan pernah katakan kata cerai 1X pun pada istri kamu Aisyah baik dalam keadaan emosi atau pun bercanda.

Memangnya kenapa bi?

Karena 1X kata cerai keluar dari mulut kamu untuk Ais, akan jatuh talak 1 dan masa iddah untuk Ais selama 3 bulan. Selama masa iddah Ais bukan muhrim kamu lagi. Kamu tidak boleh menyentuhnya seujung kuku pun.

Apa?
Ucap Firly kaget.

Kalau kamu ingin kembali rujuk dengan Ais, maka kamu harus mengucapkan ijab qabul ulang seperti tadi. Kata cerai keluar dari mulut kamu untuk ke 2X pada Ais, akan jatuh talak 2 dan sama seperti talak 1 tadi. Tapi saat kata cerai terucap ke 3 kalinya dari mulut kamu, maka kalian benar-benar resmi bercerai.

Kalau saya ingin mengucapkan ijab qabul kembali pada Aisyah gimana bi?

Maka Aisyah harus menikah dengan pria lain terlebih dahulu, tubuhnya harus di sentuh oleh suami barunya, bercerai talak 3 dengan suami barunya dan melewati masa iddah dengan suami barunya. Setelah itu kamu bisa mengucapkan ijab qabul kembali dengan Aisyah itu pun kalau Aisyah setuju kembali menikah dengan kamu. Apa kamu mengerti Firly?

Iya bi.

Bukan berarti kamu ingin menceraikan Aisyah talak 3 sekarang juga kan? Maaf, kalau abi suuzon atau berburuk sangka sama kamu. Abi tahu kok kamu terpaksa melakukan pernikahan hari ini. Tapi abi tidak berhak untuk melarang kamu jika kamu menginginkan putri abi menjadi janda muda.

Apa?
Janda muda?
Berarti gue juga jadi duda muda donk...
Ucap Firly menunjuk dirinya sendiri.

Iya atuh ak, masa iya teteh Ais jadi janda muda dan aak jadi duda tua.
Ucap Rayhan.

Rayhan, nggak boleh bilang gitu sama kakak ipar kamu.

Iya bi.
Maafin Rayhan ya ak...

Iya nggak apa-apa kok, ucapan loe benar kok.

Firly, kamu mau kan tinggal di rumah ini?

Apa?
Tinggal di rumah ini?

Ucap Firly dan kedua orang tuanya sangat kaget. Mami dan papi Firly pun berkata...

Kenapa bukan Aisyah yang tinggal di rumah kami?

Iya, bukankah seorang istri harus ikut suami?

Iya pak, bu semua itu benar. Ais pasti nanti tinggal di rumah bapak dan ibu kok tapi tidak sekarang, tunggu Firly sampai melunasi hutang mas kawinnya pada Ais.

Jadi anda mau menjadikan anak saya sandera. Firly, mami, kita bertiga pulang sekarang juga.

Ucap papi Firly marah-marah. Aisyah, Rayhan dan kedua orang tuanya sangat kaget mendengarnya. Firly, papi dan maminya bangun dari duduknya.

Pak, tolong dengarkan saya dulu saya belum selesai berbicara...

Tidak perlu.

Firly dan kedua orang tuanya pergi meninggalkan rumah orang tua Aisyah. Tangan Firly di tarik oleh papinya. Saat Firly menoleh ke belakang, Firly melihat Aisyah yang sedang meneteskan air matanya.  Ada perasaan aneh dalam hati Firly saat melihat tetesan air mata di pipi Aisyah. Aisyah cepat-cepat menghapus air matanya dan kembali menundukkan pandangan matanya.
Firly dan kedua orang tuanya kembali ke rumah mereka.





Gara-Gara Bola Basket (1-23 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang