Part 14

4.6K 227 0
                                    

1 Minggu kemudian...

Di lapangan parkir sekolah Aisyah dan Firly...

Firly dan Aisyah turun dari dalam mobil bersama-sama. Semua mata siswa dan siswi memandang ke arah mereka. Beberapa siswa dan siswi pun berkata...

Aisyah kok, dua-duaan gitu sih di dalam mobilnya Firly mereka berdua kan bukan muhrim.

Iya iya, padahal kan Aisyah anak rohis.

Tiba-tiba kaca dari dalam mobil Rayhan di gedor-gedor. Firly pun cepat-cepat membuka kunci otomatis mobilnya.

Aak kok kejam banget sih, masa Rayhan di kunciin dari dalam mobil? Aak mau bunuh Rayhan ya? Rayhan kan bisa mati kehabisan oksigen di dalam mobil aak.

Sorry, sorry...nggak sengaja, aak lupa. Sumpah deh...

Ya udah nggak apa-apa, cepatan bukain bagasi mobil aak. Rayhan mau mengeluarkan sepeda lipat, nanti Rayhan terlambat pergi ke sekolah.

Iya bawel.

Lagian ngapain sih Rayhan harus ikut mobil aak sampai masuk ke dalam parkiran gini sih? Rayhan kan malu di lihatin sama semua murid SMU.

Nggak usah malu, PD aja lagi...

PD gimana?
Kalau Rayhan di marahin sama satpam di depan gimana?

Nggak akan, aak udah bilang kok sama satpam kemarin bahwa kamu iku mobil aak sampai ke dalam parkiran dan keluar dengan memakai sepeda dan seragam SMP.

Ya udah deh, Rayhan pergi sekolah dulu.
Assalammualaikum...

Waalaikumsalam.

Ak, Ais masuk ke dalam kelas dulu ya. Assalammualaikum...

Waalaikumsalam.

Firly senyum-senyum menuju kelasnya sambil mengucapkan salam pada teman-teman. Firly pun masuk ke dalam kelas dan langsung duduk di bangkunya. Teman sebangku Firly yang bernama Andre berkata...

Gila, loe semakin hari semakin berubah aja. Sejak 1 Minggu yang lalu rambut loe rapi banget. Loe juga selalu tersenyum dan menyapa orang dengan mengucapkan salam. Loe juga selalu sholat Dzuhur dan Ashar. Loe lagi jatuh cinta sama Aisyah Putri kan?

Iya, tahu aja loe Dre. Lagian Aisyah bilang, senyum itu sedekah yang paling murah, nggak perlu pakai uang. Mengucapkan salam kan juga kewajiban umat muslim. 

Suhbhanallah, teman gue mendadak jadi anak sholeh gini gara-gara bola basket. Firly, gimana rasanya buah dada Aisyah si anak rohis?

Awas loe ya nanya sembarangan lagi tentang Aisyah...
Ucap Firly marah-marah.

Iya, sorry.

Firly memasang earphone di telinganya dan mulutnya komat kamit menghapal surat-surat pendek al-quran.
______________

Malam Minggu...

Setiap malam Minggu Firly selalu mengajak Aisyah tidur di rumah orang tua Firly. Firly mempunyai 2 misi. Misi pertama mendekatkan Aisyah pada kedua orang tuanya. Misi kedua mendekatkan kedua orang Firly pada allah swt melalui Aisyah.

Di ruang keluarga, Firly sedang duduk berdua dengan Aisyah di sofa.

Ais, malam ini kita tidur berdua dalam 1 kamar ya? Kan nggak abi...

Nggak mau ah, meskipun nggak ada abi, tapi kan ada allah swt yang lihatin kita berdua. Lagian aak pasti mau macam-macam kan sama Ais?

Iya, tahu aja kamu. Lagian nggak apa-apa juga macam-macam sama istri sendiri. Ais, malam ini kita ML yuk? Nanti aku pakai kondom deh, jadi kamu nggak akan hamil.

Ih...ih...aak. Ais pulang aja deh ke rumah abi.
Ucap Aisyah kesal.

Aak becanda kok.






Gara-Gara Bola Basket (1-23 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang